google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Alkindo Naratama (ALDO) Incar Produksi Kertas Coklat 220.000 Ton Per Tahun di 2022 Langsung ke konten utama

Alkindo Naratama (ALDO) Incar Produksi Kertas Coklat 220.000 Ton Per Tahun di 2022



PT Alkindo Naratama Tbk (ALDO) terus menggejot kinerja dan potensi usahanya, seiring dengan transformasi dan pengembangan bisnis yang dilakukan, yakni masuk ke sektor bisnis packaging yang menawarkan kemasan ramah lingkungan.

Sebelumnya, ALDO melakukan aksi korporasi, dengan meng-akuisisi 99% saham PT Eco Paper Indonesia (ECO) senilai Rp 198 miliar pada tahun 2019. Aksi korporasi ini dilakukan untuk memenuhi permintaan eco-packaging yang terus meningkat dari industri FMCG, khususnya di sektor F&B dan e-commerce.

Presiden Direktur ALDO, H. Sutanto menyatakan, perusahaan melalui ECO terus berupaya melakukan ekspansi bisnis dengan meningkatkan kapasitas produksi kertas coklat. ALDO berencana memasang mesin-mesin baru yang mampu memproduksi hingga sebesar 220.000 ton per tahun, yang diharapkan akan selesai pada tahun ini.  

"Pengembangan bisnis yang kami lakukan menjadikan ALDO bertransformasi menjadi "Perusahaan Hijau", di mana bahan baku kertas yang diproduksi dan gunakan merupakan kertas coklat yang dikenal sebagai produk recycled paper yang ramah lingkungan," ungkap Sutanto, dalam keterangan resminya yang diterima Kontan.co.id, Selasa (1/3).

Seiring dengan tingginya permintaan  dari bisnis pengiriman (packaging) dan kemasan untuk industri e-commerce, ALDO optimistis dapat terus meraih pertumbuhan kinerja ke depannya. Di tahun ini, perusahaan menargetkan dapat mencetak pertumbuhan penjualan sebesar 30% dan laba bersih naik hingga 40%.

Selain dari bisnis pengemasan dan kertas coklat, ALDO juga bergerak pada bisnis distribusi bahan kimia yang dioperasikan oleh PT Swisstex Naratama Indonesia (SNI) dan bisnis polimer berbasis air yang dioperasikan oleh PT Alfa Polimer Indonesia (ALFA). Meskipun keempat bisnis ini memiliki jenis operasi yang berbeda, dalam praktiknya keempatnya bisa terintegrasi

Sutanto menambahkan, ALDO mensinergikan unit-unit usaha yang lain antara paper dan chemical. Paper secara berdiri sendiri tidak ada kekuatan apa-apa, tapi dengan tambahan chemical dapat merubah Paper menjadi tahan air, tahan minyak, dan lebih kuat.

"ALDO terus mencari terobosan dan inovasi produk sambil menawarkan sebagai substitusi dari produk-produk yang kurang ramah lingkungan menjadi produk yang ramah lingkungan seperti yang diproduksi oleh ALDO," tambahnya.

ALDO melihat pertumbuhan bisnis ke depan lebih ke arah sustainable industri. Hal ini dilihat dari meningkatnya tren penggunaan packaging yang ramah lingkungan, terutama dari sektor FMCG dan  usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Seiring dengan pertumbuhan tersebut, ALDO juga berkomitmen untuk memasukkan unsur-unsur sustainability dan lingkungan ke semua fungsi perusahaan, seperti menerapkan penggunaan energi terbarukan dan ekonomi hijau, melalui pemanfaatan solar panel (PLTS) pada salah satu pabrik anak usaha yaitu PT Eco Paper Indonesia.

"Transformasi ini tidak hanya sejalan dengan arah kebijakan pemerintah tentang ESG, juga berhasil meningkatkan kinerja dan prospek Perusahaan ke depan," tutup Sutanto.


sumber : kontan

Lebih lengkapnya silahkan klik :  Saham Online

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Mengenal Indikator ADX | Indikator Kekuatan Trend

Perdagangan pada arah tren yang kuat mengurangi risiko dan meningkatkan potensi keuntungan. Average Directional Index (ADX) digunakan untuk menentukan kapan harga sedang tren kuat. Dalam banyak kasus, ini adalah indikator tren utama. Bagaimanapun, tren adalah mungkin teman Anda, tentu menyenangkan untuk mengetahui siapa teman Anda. Pada artikel ini, kita akan membahas tentang ADX sebagai indikator kekuatan tren. Memahami Indikator ADX ADX digunakan untuk mengukur kekuatan tren. Perhitungan ADX didasarkan pada Moving Average dari ekspansi kisaran harga selama periode waktu tertentu. Pengaturan standarnya adalah 14 bar, meskipun periode waktu lain dapat digunakan. ADX dapat digunakan pada kendaraan perdagangan apa saja seperti saham, reksadana, dana yang diperdagangkan di bursa dan futures. ADX diplot sebagai garis tunggal dengan nilai-nilai mulai dari yang rendah dari nol sampai yang tinggi dari 100. ADX adalah non-directional; itu mencatat kekuatan tren apakah harga sedang t...

Cara Membaca Indikator Stochastic Oscillator dengan 3 Metode

Keberadaan stochastic telah sedikit disinggung sebagai indikator oscillator yang mampu menunjukkan kondisi jenuh harga. Dulunya, banyak trader mengetahui cara membaca indikator Stochastic hanya untuk penerapan praktis. Namun sebenarnya, Stochastic terdiri dari berbagai macam komponen dan memiliki lebih dari satu manfaat. Untuk mengungkapnya, kita akan mempelajari 3 cara membaca indikator Stochastic berikut. Baca juga: Memahami arti LOT dalam Investasi Saham 1. Cara Membaca Indikator Stochastic Sebagai Penanda Overbought Oversold Cara membaca indikator Stochastic menurut fungsi ini adalah yang paling mudah. Pada dasarnya, indikator ciptaan George Lane ini memiliki dua level ekstrim, yakni 80 dan 20. Masing-masing level tersebut berperan sebagai batas overbought dan oversold. Indikator Stochastic menunjukkan kondisi overbought ketika grafik berada di atas level 80. Sementara itu, cara membaca indikator Stochastic untuk mengenali oversold adalah dengan memperhatikan grafik yang sudah turu...