google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Analisa Pasar Modal IHSG Penutupan 19 Mei 2017 Langsung ke konten utama

Analisa Pasar Modal IHSG Penutupan 19 Mei 2017

Menutup perdagangan hari ini, IHSG mencatatkan penguatan 146 poin (+2.59%) ke level 5,791.884. IHSG juga sempat menembus level tertinggi baru di 5,825.08 hari ini setelah S&P menaikkan peringkat surat utang Indonesia menjadi layak investasi. Seluruh sektor kompak menghijau dipimpin oleh menguatnya sektor infrastructure (+3.53%), finance (+3.44%) dan property (+2.89%). Tercatat 239 saham menguat, sementara 102 saham melemah. Di tengah menguatnya IHSG, investor asing mencatatkan transaksi net sell sejumlah Rp101 miliar di seluruh Pasar hingga akhir perdagangan. US Dollar melemah 31 poin (-0.23%) terhadap Rupiah, sehingga Rupiah menguat ke level Rp13,325 terhadap US Dollar hari ini.

Dalam situs resminya, Standard and Poor’s (S&P) menaikkan peringkat surat utang Indonesia menjadi layak investasi. S&P menaikkan rating surat utang rupiah dan valuta asing bertenor jangka panjang (long term) dari BB+ menjadi BBB-. Sementara rating surat utang jangka pendek (short term) direvisi naik menjadi A-3. S&P juga mempertahankan outlook positif. Keputusan S&P tersebut didorong oleh kesuksesan tax amnesty yang berkontribusi pendapatan lebih dari $11 miliar kepada pemerintah.

Advance Stocks:

- BSDE: Harga saham BSDE menguat dua hari berturut-turut dan ditutup naik Rp80 (+4.69%) ke level 1.785 pada perdagangan hari ini. Pada periode Januari-Maret 2017, BSDE membukukan pendapatan Rp1,75 triliun atau naik sekitar 37% dibandingkan Rp1,1 triliun pada periode sama tahun lalu. Hal tersebut berdampak pada laba bersih perseroan yang naik hingga 283% menjadi Rp733 miliar dari sebelumnya Rp258,7 miliar. Sehingga, laba per saham (earning per share/EPS) tercatat naik 292% dari Rp13,04 menjadi Rp38,09.

- PWON: Reli pada saham-saham properti terjadi dikarenakan technical rebound seiring dengan tertekannya valuasi. Prospek sektor properti tetap lemah ditengah permintaan yang masih belum pulih. Saham PWON memimpin penguatan sektor properti dengan ditutup menguat Rp60 (+10.43%) ke level Rp635 hari ini.

- BBCA: Di tahun 2017 ini, BBCA akan membuka sebanyak 50 kantor cabang baru. Penambahan cabang pada tahun ini umumnya berupa kantor kas dan kantor cabang pembantu. Diperkirakan biaya investasi untuk satu kantor cabang berkisar antara Rp 1 miliar hingga Rp 2 miliar. Harga saham BBCA ditutup menguat Rp500 (+2.87%) ke level Rp17.900 di akhir perdagangan.

- GGRM: Harga saham GGRM ditutup menguat Rp4.475 (+6.21%) ke level Rp76.500, yang merupakan level penutupan tertingginya. Penguatan harga saham GGRM tersebut di tengah kemungkinan bahwa pemerintah Indonesia akan membatalkan RUU tembakau. Pemerintah dan DPR mempertimbangkan untuk membatalkan pembahasan RUU tembakau, namun hanya dengan syarat pemerintah mengeluarkan peraturan menteri yang mengatur ketentuan dalam undang-undang tersebut.

- AMRT: Di akhir perdagangan, harga saham AMRT ditutup menguat Rp10 (+1.78%) ke level Rp570. AMRT berencana untuk menarik pinjaman bank sekitar Rp590 miliar-870 miliar untuk mendanai belanja modal tahun ini yang direncanakan sebesar Rp2,9 triliun. Tahun ini perseroan berencana untuk menambah sekitar 1.000 gerai Alfamart baru. AMRT juga menargetkan pertumbuhan pendapatan dobel digit pada 2017 ditopang oleh ekspansi gerai dan membaiknya daya beli masyarakat.

Decline Stocks:

- TPMA: Harga saham TPMA melemah untuk hari kedua dan ditutup turun Rp14 (-6.48%) ke level Rp202 hari ini. TPMA akan membagikan dividen tunai sebesar Rp10,53 miliar, atau setara dengan Rp4 per saham, meski perseroan mencatat laba 2016 turun dibandingkan dengan perolehan tahun sebelumnya. Rasio pembagian dividen ini (payout ratio) sebesar 52 persen dari laba bersih perseroan.

- HITS: HITS memutuskan untuk membagi dividen 50% dari laba 2016 sebagai dividen, setelah dikurangi USD20.000 untuk cadangan wajib sehingga total dana yang dialokasikan untuk dividen adalah senilai USD1,3 juta atau setara Rp17,32 miliar atau Rp2,55 per saham. Harga saham HITS ditutup melemah Rp10 (-1.25%) ke level Rp785 di akhir perdagangan hari ini.
Market Review 19 Mei 2017
(Investment Information Team,  Mirae Asset Sekuritas Indonesia)

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Mengenal Indikator Saham OBV | On-Balance Volume

Apa itu On-Balance Volume (OBV)? On-balance volume (OBV) adalah indikator momentum perdagangan teknis yang menggunakan aliran volume untuk memprediksi perubahan harga saham. Joseph Granville pertama kali mengembangkan metrik OBV dalam buku 1963, "Granville's New Key to Stock Market Profits." Granville percaya bahwa volume adalah kekuatan utama di balik pasar dan dirancang OBV untuk diproyeksikan ketika gerakan besar di pasar akan terjadi berdasarkan perubahan volume. Dalam bukunya, ia menggambarkan prediksi yang dihasilkan oleh OBV sebagai "a spring being wound tightly." Dia percaya bahwa ketika volume meningkat tajam tanpa perubahan signifikan dalam harga saham, harga akhirnya akan melonjak ke atas atau jatuh ke bawah. indikator obv saham Intisari Penggunaan Indikator OBV On-balance volume (OBV) adalah indikator teknis momentum, menggunakan perubahan volume untuk membuat prediksi harga. OBV menunjukkan sentimen kerumunan yang dapat mempredi...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...