google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Ulasan Penutupan Pasar Saham Indonesia | 27 April 2018 Langsung ke konten utama

Ulasan Penutupan Pasar Saham Indonesia | 27 April 2018

*Mirae Asset Sekuritas Indonesia*
Investment Information Team

*Market Review 27 April 2018*

Tercatat 198 saham menguat dan 211 saham melemah. *IHSG +10.04 poin (+0.16%) ke level 5.919,238*, dan *LQ-45  +2,34 poin (+0.24%) ke level 945,638*.

*Sectoral Return :*
- Agri -0,74%
- Mining -1,78%
- Basic-Ind +0,00 %
- Misc-Ind +1,67%
- Consumer -0,08%
- Property -0,93%
- Infrastructure +0,54%
- Finance +0,76%
- Trade -0,12%

Investor asing *net sell senilai Rp 358,44 Milyar*.

*USD/IDR +5,00 poin (+0.04%)* terhadap Rupiah di angka 13.888.

*Saham yang ditutup menguat*

- *INCO ditutup menguat Rp 30 (+0.93%) ke level Rp 3.230*. Harga komoditas yang lebih tinggi membawa keuntungan bagi PT Vale Indonesia Tbk (INCO) di awal tahun ini. Pendapatan emiten nikel ini melonjak 18,42% pada kuartal pertama 2018 menjadi sebesar US$ 170,45 juta jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu US$ 143,45 juta. Meski beban pokok pendapatan naik tipis, Vale masih bisa mencatat laba kotor US$ 16,27 juta pada tiga bulan pertama tahun ini. Pada periode yang sama tahun lalu, INCO mencatatkan kerugian kotor US$ 2,45 juta.

- *DFAM menguat Rp 80 (+69.56%) ke level Rp 195*.  PT Dafam Property Indonesia Tbk (DFAM) berencana menerbitkan surat utang jangka menengah Medium Term Note (MTN) yang akan dilakukan pada semester II-2018. Adapun target pengumpulan MTN yakni Rp100 miliar hingga Rp150 miliar. Direktur Utama PT Dafam Properti Indonesia Billy Dahlan mengatakan, mengenai kepastian nilainya, pihaknya masih melakukan penghitungan berapa jumlah yang akan disesuaikan dengan modal perusahaan. Untuk mempersiapkan pengumpulan dana dari MTN, pihaknya menunjuk PT Sinarmas Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi.

- *TBIG menguat Rp 325 (+6.16%) ke level Rp 5.600*. PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Hotel Westin, Jakarta, pada hari ini. Salah satu hasil keputusan RUPST, adalah pembagian dividen kepada pemegang saham dari tahun buku 2017. Direktur TBIG Helmy Yusman Santoso mengatakan RUPST telah memutuskan untuk membagikan Rp 750 miliar dividen kepada pemegang saham. "Jumlah ini setara dengan 32,4 persen dari laba perusahaan di tahun buku 2017. Dengan begitu per lembar sahamnya Rp 169," kata Helmy di Jakarta, Jumat (27/4/2018).

*Saham yang ditutup melemah*

- *MLBI melemah Rp 800 (-4.70%) ke level Rp 16.200*. PT Multi Bintang Indonesia Tbk (MLBI) mencatat penjualan bersih Rp 734,37 miliar pada kuartal pertama tahun ini. Pendapatan MLBI turun 18,31% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 898,95 miliar. Porsi terbesar penjualan Multi Bintang masih berasal dari penjualan kelompok produk alkohol yang mencapai Rp 648,78 miliar atau 88,34% dari total penjualan pada periode Januari-Maret. Sisanya adalah penjualan produk non alkohol.

- *PGAS melemah Rp 140 (-6.33%) ke level Rp 2.070*. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) optimistis kinerja keuangannya di tahun ini bisa membaik. Salah satu faktor positif yang bakal mendorong kinerja keuangan emiten ini adalah penggabungan antara PGAS dan Pertagas, sebagai kelanjutan pembentukan holding badan usaha milik negara (BUMN) di bidang minyak dan gas.

- *BRMS melemah Rp 2 (-2.70%) ke level Rp 72*. Perusahaan tambang milik Grup Bakrie PT Bumi Resources Mineral Tbk (BRMS) mencatatkan kinerja yang menyedihkan. Perseroan mencatat rugi yang dapat didistribusikan ke pemilik entitas induk sebesar USD4,76 juta pada periode tiga bulan pertama 2018. Angka ini memang menyusut dari sebelumnya yang sebesar USD6,87 juta.

- *EXCL melemah Rp 50 (-2.26%) ke level Rp 2.160*. Kalau tak meleset, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) akan mencoba jaringan 5G saat perhelatan Asian Games pada Agustus 2018 nanti. Sementara ini, PT XL Axiata Tbk memilih wait and see dalam membenamkan investasi di jaringan teknologi paling canggih tersebut. XL Axiata mempertimbangkan tiga faktor utama yang masih mengganjal penerapan 5G. Ketiganya meliputi spektrum jaringan, ekosistem pendukung dan respon industri.

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Mengenal Indikator Saham OBV | On-Balance Volume

Apa itu On-Balance Volume (OBV)? On-balance volume (OBV) adalah indikator momentum perdagangan teknis yang menggunakan aliran volume untuk memprediksi perubahan harga saham. Joseph Granville pertama kali mengembangkan metrik OBV dalam buku 1963, "Granville's New Key to Stock Market Profits." Granville percaya bahwa volume adalah kekuatan utama di balik pasar dan dirancang OBV untuk diproyeksikan ketika gerakan besar di pasar akan terjadi berdasarkan perubahan volume. Dalam bukunya, ia menggambarkan prediksi yang dihasilkan oleh OBV sebagai "a spring being wound tightly." Dia percaya bahwa ketika volume meningkat tajam tanpa perubahan signifikan dalam harga saham, harga akhirnya akan melonjak ke atas atau jatuh ke bawah. indikator obv saham Intisari Penggunaan Indikator OBV On-balance volume (OBV) adalah indikator teknis momentum, menggunakan perubahan volume untuk membuat prediksi harga. OBV menunjukkan sentimen kerumunan yang dapat mempredi...