google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Analisa Saham BBRI, DOID, ELSA, MEDC, RALS dan TOTL | 24 Mei 2018 Langsung ke konten utama

Analisa Saham BBRI, DOID, ELSA, MEDC, RALS dan TOTL | 24 Mei 2018


Binaartha Sekuritas memperkirakan indeks harga saham gabungan pada perdagangan hari ini, Kamis (24/5/2018) menuju level resistennya.

“Indeks berpotensi menuju ke area level resisten,” kata M. Nafan Aji Gusta Utama, Analis Binaartha Sekuritas dalam risetnya yang diterima pagi ini, Kamis (24/5/2018).

Dia mengemukakan pada perdagangan rabu (23/5/2018), IHSG berhasil ditutup menguat 0,71% di level 5.792. B

Berdasarkan daily pivot dari Bloomberg, support pertama maupun kedua memiliki range pada level 5.754,028 hingga 5.716,057. Sementara itu, resisten pertama maupun kedua memiliki range pada level 5.840,255 hingga 5.888,511.

Berdasarkan indikator daily, MACD berhasil membentuk pola golden cross di area negatif. Stochastic dan RSI menunjukkan netral.

“Masih terlihat pola upward bar, yang mengindikasikan adanya potensi penguatan lanjutan pada pergerakan harga saham,” kata Nafan.

Binaartha Sekuritas pada perdagangan hari ini merekomendasi sejumlah saham yang dapat menjadi pertimbangan investor,yaitu:

BBRI
Daily (2880) (RoE: 17.81%; PER: 11.88x; EPS: 242.44; PBV: 2.12x; Beta: 1.68): Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola morning star candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Buy” pada area level 2830 – 2890, dengan target harga di level 2990. Support: 2800.

DOID
Daily (880) (RoE: 21.40%; PER: 13.46x; EPS: 66.88; PBV: 2.86x; Beta: 2.58): Saat ini, terlihat pola bullish inverted hammer candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Beli” pada level 870 – 890, dengan target harga secara bertahap di level 955, 1030, 1210 dan 1390. Support: 850.

ELSA
Daily (436) (RoE: 8.93%; PER: 11.33x; EPS: 38.84; PBV: 1.01x; Beta: 0.39): Saat ini, terlihat pola bullish spinning top candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Buy” pada area level 430 – 440, dengan target harga secara bertahap di level 448, 452, 458 dan 476. Support: 430 & 422.

MEDC
Daily (1200) (RoE: 5.86%; PER: 17.40x; EPS: 67.24; PBV: 1.02x; Beta: 0.74): Potensi stimulus beli terbuka lebar sejak pergerakan harga telah menguji support MA 120. “Buy” pada area level 1165 – 1205, dengan target harga secara bertahap di level 1225, 1300 dan 1375. Support: 1150.

RALS.
Daily (1345) (RoE: 1.67%; PER: 161.84x; EPS: 8.28; PBV: 2.70x; Beta: 1.53): Saat ini, harga bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola bullish hammer candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli pada pergerakan harga saham. “Beli” pada area level 1305 - 1355, dengan target harga secara bertahap di level 1370 dan 1410. Support: 1285.

TOTL
Daily (615) (RoE: 25.78%; PER: 7.13x; EPS: 86.20; PBV: 1.84x; Beta: 2.14): Saat ini, terlihat pola tweezer bottom candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Buy” pada area level 605 - 625, dengan target harga secara bertahap di level 650 dan 670. Support: 590.

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Mengenal Indikator ADX | Indikator Kekuatan Trend

Perdagangan pada arah tren yang kuat mengurangi risiko dan meningkatkan potensi keuntungan. Average Directional Index (ADX) digunakan untuk menentukan kapan harga sedang tren kuat. Dalam banyak kasus, ini adalah indikator tren utama. Bagaimanapun, tren adalah mungkin teman Anda, tentu menyenangkan untuk mengetahui siapa teman Anda. Pada artikel ini, kita akan membahas tentang ADX sebagai indikator kekuatan tren. Memahami Indikator ADX ADX digunakan untuk mengukur kekuatan tren. Perhitungan ADX didasarkan pada Moving Average dari ekspansi kisaran harga selama periode waktu tertentu. Pengaturan standarnya adalah 14 bar, meskipun periode waktu lain dapat digunakan. ADX dapat digunakan pada kendaraan perdagangan apa saja seperti saham, reksadana, dana yang diperdagangkan di bursa dan futures. ADX diplot sebagai garis tunggal dengan nilai-nilai mulai dari yang rendah dari nol sampai yang tinggi dari 100. ADX adalah non-directional; itu mencatat kekuatan tren apakah harga sedang t...

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) Catat Pendapatan Rp35,64 Miliar Hingga September 2022

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) mencatat pendapatan Rp35,64 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari pendapatan Rp32,97 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya. Laporan keuangan perseroan Rabu menyebutkan, beban pokok pendapatan naik menjadi Rp13,29 miliar dari Rp11,91 miliar dan laba kotor naik menjadi Rp22,34 miliar dari laba kotor Rp21,06 miliar tahun sebelumnya. Beban usaha naik menjadi Rp7,58 miliar dari Rp6,90 miliar membuat laba operasi naik tipis menjadi Rp14,76 miliar dari laba operasi Rp14,16 miliar tahun sebelumnya. Laba sebelum pajak menjadi Rp13,93 miliar naik dari laba sebelum pajak Rp13,17 miliar dan laba bersih yang diatribusikan ke pemilik entitas induk mencapai Rp13,14 miliar naik dari laba bersih Rp12,24 miliar tahun sebelumnya. Jumlah liabilitas mencapai Rp41,41 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari jumlah liabilitas Rp34,44 miliar hingga periode 31 Desember 2021 dan jumlah aset mencapai Rp394,69 miliar hingga periode 30 Se...