google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Prospek Saham FILM | 16 Juli 2018 Langsung ke konten utama

Prospek Saham FILM | 16 Juli 2018


MD Pictures saat ini tengah menjajakan saham perdananya lewat skema initial public offering (IPO) pada awal Agustus tahun ini.

Di saat yang bersamaan, MD Pictures juga berencana akan melepas saham untuk konversi Mandatory Convertible Bond (MCB) alias Obligasi Wajib Konversi (OWK).

Di tahun lalu, ada Kapuas Prima Coal yang juga menggelar aksi serupa. Hal ini tentu membuat total saham baru yang dicatatkan di bursa tidak benar-benar cuma buat investor, tapi juga ada porsi kreditur sehingga porsi saham free float buat investor akhirnya jadi kecil.

Di tahun ini, ada PT Net Visi MediaTbk (Net TV) yang berencana menggelar IPO dan OWK. Sedangkan, PT Bank Madiri Tbk (BMRI) dan PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) berencana melakukan OWK.

PT Net Visi Media Tbk (NET TV) bakal melepas 25% dari saham yang ditempatkan dan disetor ke publik.

Sekitar 19,32% saham yang dilepas ini lewat skema OWK sisanya merupakan saham yang dilepas ke publik lewat skema IPO.

Sementara itu, BMRI berencana menerbitkan obligasi sebesar Rp 3,5 triliun pada kuartal III 2018. Nilai tersebut berasal dari penerbitan obligasi berkelanjutan dan obligasi konversi.

Perseroan akan terlebih dahulu menerbitkan obligasi konversi tahap pertama dengan nilai Rp 500 miliar. Obligasi tersebut merupakan bagian dari total penerbitan obligasi sebesar Rp 1 triliun untuk recovery plan sebagai bank sistemik

Selain obligasi konversi, perseroan juga menerbitkan obligasi berkelanjutan sebesar Rp 3 triliun pada September mendatang

Lalu, ada juga BTEL yang saat ini tengah fokus mendistribusikan OWK kepada para krediturnya di bawah Bakrie Telecom Pte Ltd, selaku penerbit obligasi yang berbasis di Singapura.

Melalui proses ini, BTEL antara lain menawarkan exchange offer, yakni pertukaran wesel senior yang saat ini dimiliki kreditur dengan wesel baru. Wesel baru tersebut terdiri atas OWK dan porsi tunai.

Porsi OWK yang dapat dikonversi dalam bentuk saham BTEL mencapai 70% dari total utang. Sisanya, merupakan porsi tunai yang dibayar secara cicilan. Total utang BTEL saat ini mencapai Rp11,4 triliun yang dikuasai 580 kreditur domestik dan luar negeri.

Direktur LBP Institute Lucky Bayu Purnomo mengatakan, IPO dan OWK bisa menjadi salah satu strategi perusahaan untuk meningkatkan likuiditas kinerja keuangan perusahaan.

Namun, Lucky bilang itu semua bergantung pada apresiasi dari para pelaku pasar terhadap realisasi dari IPO dan OWK tersebut. "Apakah IPO dan OWK tersebut mampu meningkatkan kinerja perusahaan dengan optimal atau tidak?," katanya, Minggu, (15/7).

Untuk MD Pictures dan Net TV misalnya, Lucky memprediksi peningkatan kinerjanya masih akan belum terlihat di jangka pendek karena memiliki segment pasar yang terbatas dan pergerakan sahamnya masih relatif rendah.

"MD Pictures hanya sebatas Production House (PH) dan Net TV hanya sebatas televisi hiburan yang memiliki banyak pesaing. Maka, kinerja MD Pictures dan Net TV masih akan stagnant di jangka pendek karena industrinya bukan kebutuhan utama tapi hanya sebagai penunjang," ungkapnya.

"IPO dan OWK memang perlu dilakukan untuk mendapatkan dukungan pendanaan dari publik, namun jika fokusnya untuk keuntungan jangka pendek, maka saya kira itu kurang tepat karena prospeknya baru akan terlihat di jangka panjang," tambahnya.

Sedangkan mengenai rencana OWK yang hendak dilakukan oleh BMRI, Lucky bilang itu adalah prospek yang baik untuk meningkatkan likuiditas keuangannya.

Selain itu, ia juga mengungkapkan bahwa BMRI masih termasuk salah satu emiten yang diminati pasar karena kinerja fundamental masih cukup baik.

Untuk prospek saham BMRI, Lucky merekomendasikan agar investor melakukan akumulasi beli. "Target harganya di jangka pendek hingga menengah sebesar Rp 7.500 per saham. Sedangkan hingga akhir tahun, harga saham BMRI ditargetkan mencapai level Rp 8.700 per saham," tandasnya.

Sedangkan untuk BTEL, Lucky menyarankan sebaiknya wait and see terlebih dahulu karena kinerja fundamentalnya belum stabil dan sahamnya juga belum liquid.

http://investasi.kontan.co.id/news/analis-kinerja-md-pictures-dan-net-tv-baru-akan-terlihat-di-jangka-panjang

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Rekomendasi Saham GS IDX | 21 Agustus 2017

Watchlist Ganesha Stock IDX (day trade) : Senin, 21 Agustus 2017 - PUDP (Scalping) - TGRA (Scalping) - WAPO (Scalping) - BBTN - MPPA - BOGA - PTRO - INDY - INCO - DOID Batasi resiko masing2 ya..  Sharing is caring. Salam cerdas investasi! Warning : Watchlist scalping, rata-rata watchlist copet pada saham-saham dengan likuiditas rendah. Jika belum terbiasa copet, hati-hati. — Disclaimer : Bukan perintah jual/ beli, disiplin dengan trading plan masing-masing, resiko dan cuan ditanggung ma

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Cara Membaca Candlestick Saham

Cara membaca candlestick saham sebenarnya cukup mudah dan tidak perlu banyak menghafal. Anda cukup memahaminya saja secara garis besar, maka akan sukses membaca candlestick saham.  Di grafik atau chart saham, kita menemui puluhan pola saham yang berbeda. Di sana ada  Three Black Crows, Concealing Baby Swallow, Unique Three River Bottom dan lain sebagainya. Jika anda harus menghafalkannya, maka akan membutuhkan tenaga yang banyak. Maka dengan artikel ini harapannya Anda mampu cara memahami atau membaca candlestick saham dengan mudah. Dasar-dasar dalam Membaca Candlestick Saham Buyer Versus Seller Sebelum kita mulai mendalami elemen-elemen penting untuk analisa candlestick, kita harus punya cara pandang yang benar terlebih dulu. Anggap saja pergerakan harga itu terjadi karena perang antara Buyer dan Seller. Setiap candlestick adalah suatu pertempuran selama masa perang, dan keempat elemen candlestick menceritakan siapa yang unggul, siapa yang mundur, siapa memegang kontr