google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Analisa Saham HKMU | 30 Oktober 2018 Langsung ke konten utama

Analisa Saham HKMU | 30 Oktober 2018


HKMU BUY TP 475

HK Metals Utama
Aluminium for the Nation

A rising manufacturing champion in downstream aluminium products
After more than two decades of trading aluminium as its primary business, HKMU (HK Metals Utama) ventured into aluminium extrusion manufacturing in 2017 and the company is set to go on an exponential factory expansion path from 6k tons capacity at end of 2017 to 22k tons per annum by end of 2019. We expect revenue to grow at 50% CAGR, gross profit to grow at 59% CAGR and net profit to grow at 92% CAGR in 2017-2020.

Expansion to aluminium extrusion is a fundamental sweet spot
We expect a bright outlook on HKMU’s aluminium extrusion business given: 
1) *Strong aluminium extrusion demand for building materials as it substitutes expensive wood materials*, 
2) *Strong demand from low-housing segment and new and renovated houses*, 
3) *HKMU obtains incentives from being a strategic industry such as zero import tax for capex and raw material (ingot) supply priority from Inalum*, 
4) *Strong competitive edge vs domestic competitors and imported products. HKMU’s aluminium extrusion products are on high demand given that its products are 18%-25% cheaper vs domestic competitors and imported products from China*. Unlike other Indonesia commodities that are struggling to compete against imported products, *HKMU’s aluminium extrusion products are able to charge competitive prices due to its cheaper shipping costs* thanks to its adjacent location to customers, relatively competitive raw material prices thanks to Indonesia’s large bauxite reserves (China lacks bauxite reserves, hence they import from Indonesia), *plant location that has significantly lower minimum wage vs most of its competitors (eg; Its Cirebon plant has minimum wage of Rp1.7m/month vs Bekasi’s Rp3.8m/month).*
Seasonality and quarterly earnings progression

According to company, *2H earnings are usually larger than 1H as housing construction is more active in 2H*. This makes sense as the bulk of wet season is almost always in 1Q. In addition, this year’s Eid Holiday season occurred in 2Q, which should skew the earnings even more to 2H.

Valuation: *BUY with target price IDR 475/sh*
Our target NAV is derived using 1-year forward net profit (using 2 months of 2018 net profit and 10 months of 2019 profit) mutiplied with target P/E of 10.4x, resulting target NAV of IDR1,531bn or target price of IDR475/sh. We use 1-year forward P/E target of 10.4x, which is 10% discount to global peers’ valuation to take into account smaller scale and liquidity. The global peers that we obtain as a benchmark have 70% aluminium portion to their revenue on average, similar with HKMU’s revenue breakdown. Our target price implies 9.4x PE 2019F.

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Mengenal Indikator ADX | Indikator Kekuatan Trend

Perdagangan pada arah tren yang kuat mengurangi risiko dan meningkatkan potensi keuntungan. Average Directional Index (ADX) digunakan untuk menentukan kapan harga sedang tren kuat. Dalam banyak kasus, ini adalah indikator tren utama. Bagaimanapun, tren adalah mungkin teman Anda, tentu menyenangkan untuk mengetahui siapa teman Anda. Pada artikel ini, kita akan membahas tentang ADX sebagai indikator kekuatan tren. Memahami Indikator ADX ADX digunakan untuk mengukur kekuatan tren. Perhitungan ADX didasarkan pada Moving Average dari ekspansi kisaran harga selama periode waktu tertentu. Pengaturan standarnya adalah 14 bar, meskipun periode waktu lain dapat digunakan. ADX dapat digunakan pada kendaraan perdagangan apa saja seperti saham, reksadana, dana yang diperdagangkan di bursa dan futures. ADX diplot sebagai garis tunggal dengan nilai-nilai mulai dari yang rendah dari nol sampai yang tinggi dari 100. ADX adalah non-directional; itu mencatat kekuatan tren apakah harga sedang t...

Cara Membaca Indikator Stochastic Oscillator dengan 3 Metode

Keberadaan stochastic telah sedikit disinggung sebagai indikator oscillator yang mampu menunjukkan kondisi jenuh harga. Dulunya, banyak trader mengetahui cara membaca indikator Stochastic hanya untuk penerapan praktis. Namun sebenarnya, Stochastic terdiri dari berbagai macam komponen dan memiliki lebih dari satu manfaat. Untuk mengungkapnya, kita akan mempelajari 3 cara membaca indikator Stochastic berikut. Baca juga: Memahami arti LOT dalam Investasi Saham 1. Cara Membaca Indikator Stochastic Sebagai Penanda Overbought Oversold Cara membaca indikator Stochastic menurut fungsi ini adalah yang paling mudah. Pada dasarnya, indikator ciptaan George Lane ini memiliki dua level ekstrim, yakni 80 dan 20. Masing-masing level tersebut berperan sebagai batas overbought dan oversold. Indikator Stochastic menunjukkan kondisi overbought ketika grafik berada di atas level 80. Sementara itu, cara membaca indikator Stochastic untuk mengenali oversold adalah dengan memperhatikan grafik yang sudah turu...