google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Analisa Saham ISAT | 29 November 2018 Langsung ke konten utama

Analisa Saham ISAT | 29 November 2018

Danareksa Equity Snapshot - ISAT
Indosat Ooredoo(ISAT IJ)

Takeaways from the 3Q18 con call; Ex-Java fever

The main takeaway from our conference call with ISAT is that Ex-Java areas are seen as a land of opportunity for contender telcos given the investment appetite in other islands. Our view is that the incumbent’s presence has paved the way for data services which should allow contenders to enter more quickly and ride on that footprint. 

Ex-Java is a land of opportunity.  ISAT’s CEO provided reassurances that ex-Java expansion is on track through strengthening of the company’s presence in South Kalimantan and South Sulawesi which showed 26% and 14% growth respectively after being launched in September. The company had already established a presence in Lampung in earlier quarters. ISAT targets 80% 4G population coverage by end-18 (56% in June, 71% currently), while ex-Java 4G coverage is targeted at 60% (vs. 27% at the beginning of 2018) by expanding further into adjacent areas of those ex-Java cities. Additionally, user download speed has improved by 50%yoy. The management says the growth is continuing in 4Q18, relying on ex-Java coverage expansion.

Positive pricing sentiment maintained. The management sees that data prices have increased overall in the industry including theirs, referencing the growth in its 3Q18 ARPU to Rp21.6k (+35.8%qoq, +5.1%yoy). We think ISAT’s rhetoric has been consistent so far in terms of pricing improvements post sim-reregistration, while we also notice that data yields in 3Q have stabilized.

US$2 bn of capex planned. The company is still devising its financing plan for its US$2 bn capex (~Rp29 tn) for the 2019-21 period while its internal budget sets the FY19 target at Rp10.3 tn. The company has net debt / EBITDA of 2.5x in 3Q18 and its key debt covenant is 4x. The company indicated that the ratio will remain elevated as more financing for capex will only partly be compensated from EBITDA growth.

Management guidance explained.  The management has changed the FY18 EBITDA margin guidance to the mid-30s from the high-30s given the challenging 1H18. Part of its digital transformation will be to attain more efficiencies in OPEX and CAPEX. Capex guidance is maintained at Rp8 tn, having spent about Rp4.86 tn in 9M18, while the personnel costs came down in 3Q18 due to fewer employees, while G&A expenses increased due to one-off bad debt provisions. ISAT has provided guidance for FY18 revenues to grow below the industry level. The drivers going forward will be a combination of an increasing subscriber base by improving: a) its overall customer experience and b) network coverage and better rationalization of data prices. 

BUY maintained. The above reaffirms our view of a turnaround in the company’s fortunes, following an improvement in the 3Q revenues. We await: a) updates on the company’s funding (tower disposals may be on the cards) and b) how KPIs will develop given 3Q 4G BTS additions of 1,570 vs. EXCL’s 3,160. BUY maintained with a TP of Rp3,100, with limited downside risk.


Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Mengenal Indikator ADX | Indikator Kekuatan Trend

Perdagangan pada arah tren yang kuat mengurangi risiko dan meningkatkan potensi keuntungan. Average Directional Index (ADX) digunakan untuk menentukan kapan harga sedang tren kuat. Dalam banyak kasus, ini adalah indikator tren utama. Bagaimanapun, tren adalah mungkin teman Anda, tentu menyenangkan untuk mengetahui siapa teman Anda. Pada artikel ini, kita akan membahas tentang ADX sebagai indikator kekuatan tren. Memahami Indikator ADX ADX digunakan untuk mengukur kekuatan tren. Perhitungan ADX didasarkan pada Moving Average dari ekspansi kisaran harga selama periode waktu tertentu. Pengaturan standarnya adalah 14 bar, meskipun periode waktu lain dapat digunakan. ADX dapat digunakan pada kendaraan perdagangan apa saja seperti saham, reksadana, dana yang diperdagangkan di bursa dan futures. ADX diplot sebagai garis tunggal dengan nilai-nilai mulai dari yang rendah dari nol sampai yang tinggi dari 100. ADX adalah non-directional; itu mencatat kekuatan tren apakah harga sedang t...

Cara Membaca Indikator Stochastic Oscillator dengan 3 Metode

Keberadaan stochastic telah sedikit disinggung sebagai indikator oscillator yang mampu menunjukkan kondisi jenuh harga. Dulunya, banyak trader mengetahui cara membaca indikator Stochastic hanya untuk penerapan praktis. Namun sebenarnya, Stochastic terdiri dari berbagai macam komponen dan memiliki lebih dari satu manfaat. Untuk mengungkapnya, kita akan mempelajari 3 cara membaca indikator Stochastic berikut. Baca juga: Memahami arti LOT dalam Investasi Saham 1. Cara Membaca Indikator Stochastic Sebagai Penanda Overbought Oversold Cara membaca indikator Stochastic menurut fungsi ini adalah yang paling mudah. Pada dasarnya, indikator ciptaan George Lane ini memiliki dua level ekstrim, yakni 80 dan 20. Masing-masing level tersebut berperan sebagai batas overbought dan oversold. Indikator Stochastic menunjukkan kondisi overbought ketika grafik berada di atas level 80. Sementara itu, cara membaca indikator Stochastic untuk mengenali oversold adalah dengan memperhatikan grafik yang sudah turu...