google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Itama Ranoraya (IRRA) sediakan 35 juta jarum suntik untuk vaksinasi Langsung ke konten utama

Itama Ranoraya (IRRA) sediakan 35 juta jarum suntik untuk vaksinasi


PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) telah menyerahkan pengiriman jarum suntik Imunisasi Auto Disable Syringe (ADS) 0,5 ml dan 0,05 ml ke Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Pada tahap ini dilakukan pengiriman sebanyak 30 juta piece untuk ADS 0,5 ml dan 5 juta pieces untuk ADS 0,05 ml. 

Kegiatan pemeriksaan barang dilakukan di gudang PT Oneject Indonesia di kawasan Industri Sentul-Bogor dan Jarum suntik tersebut akan didistribusikan ke seluruh provinsi di Indonesia melalui jaringan distribusi perusahaan. 

Direktur PT Itama Ranoraya Tbk Pratoto Raharjo mengungkapkan pengiriman tersebut merupakan realisasi dari kontrak yang diperoleh perusahaan pada kuartal III lalu. IRRA selalu memasok kebutuhan jarum suntik untuk program imunisasi setiap tahunnya. 

Dalam Peraturan Mentri kesehatan RI No.12/Tahun 2017 tentang penyelenggaraan Imunisasi, pemerintah menetapkan penggunaan alat suntik Auto Disable Syringe (ADS) dalam pemberian program imunisasi. ADS adalah alat suntik sekali pakai atau alat suntik yang akan mengalami kerusakan setelah pemakaiaan. 

“Di kuartal III dan puncaknya di kuartal IV setiap tahunnya, IRRA memasok alat suntik untuk program imunisasi pemerintah. Produk jarum suntik yang kami miliki adalah ADS dan produk lokal, sehingga sesuai dengan kebutuhan program Imunisasi Pemerintah,”  terang Pratoto dalam ketetangan tertulis, Kamis (15/10).

Produk jarum suntik ADS yang dimiliki IRRA merupakan produk lokal yang memiliki TKDN diatas 60% dan telah mendapat sertifikasi dari WHO sebagai alat suntik aman berstandart global. 

Saat ini IRRA merupakan pemain utama jarum suntik untuk vaksin, program imunisasi pemerintah seperti vaksin BCG, DPT-HB-HIB, Campak, DT, Td dan IPV.  

Penggunaan jarum suntik ADS kini menjadi standart global di dunia kesehatan untuk vaksin, hal ini sejalan dengan kebijakan World Health Organization (WHO) yang mencanangkan tahun 2020 sebagai tahun awal penggunaan alat suntik aman di seluruh dunia. 

IRRA memasok produk alat suntik ADS milik PT Oneject Indonesia (Oneject) yang merupakan sister company. Oneject saat ini memiliki kapasitas produksi mencapai 300 juta/tahun yang berlokasi di Bogor. 

Pada Oktober tahun lalu, Oneject mulai membangun pabrik kedua untuk menambah kapasitas produksinya dengan membangun pabrik baru di Cikarang Bekasi dengan kapasitas 900 juta sehingga total kapasitas menjadi 1,2 miliar jarum suntik sekali pakai (ADS) dan safety needle per tahun. 

Ekspansi ini awalnya dilakukan untuk mengantisasipasi meningkatnya penggunaan alat suntik aman pasca kebijakan WHO. 

Namun dengan adanya pandemi Covid di awal tahun 2020, dan dimulainya distribusi vaksin Covid dalam waktu dekat, Oneject akan melakukan percepatan untuk mengantisipasi kebutuhan alat suntik dari vaksin Covid.  

Dengan kapasitas produksi sister company PT Oneject Indonesia sampai dengan 1,2 miliar pieces per tahunnya, ditambah dengan jaringan distribusi perseroan yang mampu menjangkau seluruh wilayah Indonesia maka IRRA siap mendukung penuh program pemerintah untuk penyediaan alat suntik vaksin Covid-19.

Sumber: KONTAN

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Membaca Indikator Stochastic Oscillator dengan 3 Metode

Keberadaan stochastic telah sedikit disinggung sebagai indikator oscillator yang mampu menunjukkan kondisi jenuh harga. Dulunya, banyak trader mengetahui cara membaca indikator Stochastic hanya untuk penerapan praktis. Namun sebenarnya, Stochastic terdiri dari berbagai macam komponen dan memiliki lebih dari satu manfaat. Untuk mengungkapnya, kita akan mempelajari 3 cara membaca indikator Stochastic berikut. Baca juga: Memahami arti LOT dalam Investasi Saham 1. Cara Membaca Indikator Stochastic Sebagai Penanda Overbought Oversold Cara membaca indikator Stochastic menurut fungsi ini adalah yang paling mudah. Pada dasarnya, indikator ciptaan George Lane ini memiliki dua level ekstrim, yakni 80 dan 20. Masing-masing level tersebut berperan sebagai batas overbought dan oversold. Indikator Stochastic menunjukkan kondisi overbought ketika grafik berada di atas level 80. Sementara itu, cara membaca indikator Stochastic untuk mengenali oversold adalah dengan memperhatikan grafik yang sudah turu...

Rekomendasi Saham BISI dan MCOL oleh Phillip Capital | 18 April 2023

Phillip Capital 18 April 2023 Technical Recommendations BISI Short Term Trend : Bullish Medium Term Trend : Bullish Trading Buy : 1680 Target Price 1 : 1740 Target Price 2 : 1770 Stop Loss : 1625 MCOL Short Term Trend : Bullish Medium Term Trend : Bullish Trade Buy : 6825 Target Price 1 : 7400 Target Price 2 : 7850 Stop Loss : 6250 - Informasi lengkap pasar saham ada di  Website Saham Online.    Materi belajar trading dan investasi saham ada di   Channel Youtube Saham Online. 

Analisa Saham ANTM | 3 Agustus 2018

CLSA (KZ) ANTM IJ – Aneka Tambang 2Q18 operational highlights by Andrew Hotama and Norman Choong Stock: Aneka Tambang, ANTM IJ Market cap, ADTO: US$1.6bn, US$4.6m Rec: BUY, TP: Rp1,100 Event: 2Q18 operational results 2Q18 operational result highlight: •     Gold production: 503 kg (-7% QoQ, +20% YoY), 6M18: 47% of 18CL •     Gold sales volume: 6,815 kg (-2% QoQ, +933% YoY), 6M18: 46% of 18CL •     Ferronickel production: 6,724 tni (+10% QoQ, +5% YoY), 6M18: 49% of 18CL •     Ferronickel sales volume: 7,516 tni (+40% QoQ, +44% YoY), 6M18: 50% of 18CL •     Nickel ore production: 1.7mn wmt (-21% QoQ, +58% YoY), 6M18: 63% of 18CL •     Nickel ore sales volume: 0.6mn wmt (-49% QoQ, +136% YoY), 6M18: 38% of 18CL Comment: •     Unaudited 2Q18 revenue came at Rp6.1tn (+7% QoQ, +350% YoY), we believe this is mostly on the back of higher ferronickel sales volume which w...