google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Tower Bersama (TBIG) Yakin Jaga Pertumbuhan hingga Akhir Tahun Langsung ke konten utama

Tower Bersama (TBIG) Yakin Jaga Pertumbuhan hingga Akhir Tahun


Emiten menara telekomunikasi, PT Tower Bersama Infrastructure Tbk., optimistis pertumbuhan kinerja dapat berlanjut hingga akhir tahun seiring dengan tingginya permintaan penyewaan.

Chief Financial Officer TBIG Helmy Yusman Santoso mengatakan bahwa permintaan dari penyewaan dari operator untuk ekspansi masih cukup kuat hingga akhir tahun dan berpotensi berlanjut pada tahun depan seiring dengan kebutuhan telekomunikasi yang masih tinggi.

“Kami ini salah satu sektor industri yang bisa bertahan di tengah pandemi Covid-19. Kami melihat operator masih dalam mode ekspansi jadi kami optimistis mereka tetap melanjutkan order ke kami,” ujar Helmy kepada Bisnis, Selasa (3/11/2020).

Adapun, sepanjang sembilan bulan pertama tahun ini emiten berkode saham TBIG itu telah mencatat penambahan penyewaan organik (gross) sejumlah 3.319 penyewaan. Angka itu telah melampaui target yang ditetapkan perseroan pada awal tahun ini di kisaran 3.000 penyewaan.

Secara akumulasi, per 30 September 2020, TBIG memiliki 31.703 penyewaan dan 16.215 site telekomunikasi. Adapun site telekomunikasi milik perseroan terdiri dari 16.093 menara telekomunikasi dan 122 jaringan DAS (Distribusi Antena Sistem).

Selain itu, dengan angka total penyewaan pada menara telekomunikasi sebanyak 31.581, maka rasio kolokasi (tenancy ratio) perseroan menjadi 1,96 kali, dari tenancy ratio per akhir 2019 yang sebesar 1,85 kali.

Sementara itu, perseroan telah menyerap belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp1,6 triliun hingga kuartal III/2020 dengan fokus utama alokasi untuk ekspansi penambahan tower baru dan kolokasi.

“Dengan demikian, target awal capex di kisaran Rp1 triliun hingga Rp2 triliun pada tahun ini dan karena target penyewaan sudah lampaui target mungkin capex bisa terserap di kisaran Rp2 triliun hingga akhir tahun,” papar Helmy.

Sejalan dengan itu, Helmy mengungkapkan hingga akhir tahun ini perseroan akan tetap fokus terhadap pertumbuhan organik yang diyakini dapat mempertahankan pertumbuhan kinerja keuangan perseroan pada tahun ini.

Adapun, emiten yang terafiliasi dengan Grup Saratoga ini berhasil mencatat pendapatan bersih sebesar Rp3,93 triliun. Jumlah tersebut naik 13,49 persen dibandingkan periode Januari-September 2019.

Seluruh pendapatan perseroan berasal dari penghasilan sewa menara telekomunikasi dan properti investasi. Penyewa terbesar TBIG saat ini adalah anak PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk yakni PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel).

Dari sisi bottom line, pertumbuhan laba perseroan juga signifikan. Laba yang dapat diatribusikan kepada entitas pemilik per akhir kuartal III/2020 mencapai Rp747 miliar, naik 22,26 persen dari sebelumnya Rp611 miliar.

Sumber: BISNIS

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Mengenal Indikator ADX | Indikator Kekuatan Trend

Perdagangan pada arah tren yang kuat mengurangi risiko dan meningkatkan potensi keuntungan. Average Directional Index (ADX) digunakan untuk menentukan kapan harga sedang tren kuat. Dalam banyak kasus, ini adalah indikator tren utama. Bagaimanapun, tren adalah mungkin teman Anda, tentu menyenangkan untuk mengetahui siapa teman Anda. Pada artikel ini, kita akan membahas tentang ADX sebagai indikator kekuatan tren. Memahami Indikator ADX ADX digunakan untuk mengukur kekuatan tren. Perhitungan ADX didasarkan pada Moving Average dari ekspansi kisaran harga selama periode waktu tertentu. Pengaturan standarnya adalah 14 bar, meskipun periode waktu lain dapat digunakan. ADX dapat digunakan pada kendaraan perdagangan apa saja seperti saham, reksadana, dana yang diperdagangkan di bursa dan futures. ADX diplot sebagai garis tunggal dengan nilai-nilai mulai dari yang rendah dari nol sampai yang tinggi dari 100. ADX adalah non-directional; itu mencatat kekuatan tren apakah harga sedang t...

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) Catat Pendapatan Rp35,64 Miliar Hingga September 2022

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) mencatat pendapatan Rp35,64 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari pendapatan Rp32,97 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya. Laporan keuangan perseroan Rabu menyebutkan, beban pokok pendapatan naik menjadi Rp13,29 miliar dari Rp11,91 miliar dan laba kotor naik menjadi Rp22,34 miliar dari laba kotor Rp21,06 miliar tahun sebelumnya. Beban usaha naik menjadi Rp7,58 miliar dari Rp6,90 miliar membuat laba operasi naik tipis menjadi Rp14,76 miliar dari laba operasi Rp14,16 miliar tahun sebelumnya. Laba sebelum pajak menjadi Rp13,93 miliar naik dari laba sebelum pajak Rp13,17 miliar dan laba bersih yang diatribusikan ke pemilik entitas induk mencapai Rp13,14 miliar naik dari laba bersih Rp12,24 miliar tahun sebelumnya. Jumlah liabilitas mencapai Rp41,41 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari jumlah liabilitas Rp34,44 miliar hingga periode 31 Desember 2021 dan jumlah aset mencapai Rp394,69 miliar hingga periode 30 Se...