google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo CTRA dan DILD berburu cuan dengan Trend Suku Bunga Rendah Langsung ke konten utama

CTRA dan DILD berburu cuan dengan Trend Suku Bunga Rendah


Sejumlah emiten properti menyuarakan optimisme terkait dengan prospek bisnis pada 2021. Pasalnya, tren suku bunga rendah yang selalu menjadi sentimen baik sektor properti akan berlanjut hingga tahun depan.

Direktur PT Ciputra Development Tbk. Harun Hajadi mengatakan suku bunga rendah selalu menjadi teman baik pasar properti terlebih di masa normal.

Ketika suku bunga diturunkan pada kuartal I/2020, pasar properti memang tak banyak naik karena ketidakpastian akan pandemi masih tinggi.

“Sekarang menurut saya masyarakat lebih mengenal apa itu Covid-19 dan juga tabungan sudah mulai terjadi di masyarakat. Kami melihat market investor sudah mulai masuk di mana saat awal Covid-19 hanya end user,” kata Harun kepada Bisnis, Minggu (6/12/2020).

Apabila melihat tren belakangan ini, lanjut Harun, pembelian properti sudah mulai bergeliat dan terlihat dorongan dari pembeli dengan tujuan investasi (market investor).

Sebelumnya, emiten dengan kode saham CTRA melaporkan selama masa pandemi ini prapenjualan perseroan lebih didominasi oleh pembeli end user dengan produk unggulan properti di bawah Rp2 miliar.

Harun menambahkan properti tetap menjadi aset investasi menarik apalagi saat ini imbal hasil dari instrumen investasi keuangan seperti pasar uang dan deposito sudah sangat rendah.

Seiring dengan optimisme pemulihan ekonomi 2021, CTRA pun berencana meningkatkan belanja modal (capital expenditure) ke level yang sama seperti 2019 untuk ekspansi sekitar Rp1,1 triliun.

Direktur PT Intiland Development Tbk. (DILD) Archied Noto Pradono mengamini tren suku bunga rendah bakal menjadi katalis utama yang mengerek kinerja emiten properti pada 2021.

“Terlebih bank berani mengunci bunga fixed untuk jangka waktu yang makin lama dari sebelumnya,” kata Archied.

Dengan tren suku bunga rendah yang berlanjut hingga 2021, Archied menilai peningkatan pembelian properti untuk tujuan investasi pun menjadi hal yang pasti.

Adapun, emiten dengan kode saham DILD tersebut belum dapat menyampaikan target kinerja maupun marketing sales untuk 2021.

Di lantai bursa pada perdagangan Senin (7/12/2020), saham CTRA menguat 1,10 persen menjadi Rp920 per saham pada pukul 09.33 WIB dan saham DILD tumbuh lebih tinggi sebesar 3,64 persen menjadi Rp228 per saham.

Sumber: BISNIS

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Rekomendasi Saham GS IDX | 21 Agustus 2017

Watchlist Ganesha Stock IDX (day trade) : Senin, 21 Agustus 2017 - PUDP (Scalping) - TGRA (Scalping) - WAPO (Scalping) - BBTN - MPPA - BOGA - PTRO - INDY - INCO - DOID Batasi resiko masing2 ya..  Sharing is caring. Salam cerdas investasi! Warning : Watchlist scalping, rata-rata watchlist copet pada saham-saham dengan likuiditas rendah. Jika belum terbiasa copet, hati-hati. — Disclaimer : Bukan perintah jual/ beli, disiplin dengan trading plan masing-masing, resiko dan cuan ditanggung ma

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Cara Membaca Candlestick Saham

Cara membaca candlestick saham sebenarnya cukup mudah dan tidak perlu banyak menghafal. Anda cukup memahaminya saja secara garis besar, maka akan sukses membaca candlestick saham.  Di grafik atau chart saham, kita menemui puluhan pola saham yang berbeda. Di sana ada  Three Black Crows, Concealing Baby Swallow, Unique Three River Bottom dan lain sebagainya. Jika anda harus menghafalkannya, maka akan membutuhkan tenaga yang banyak. Maka dengan artikel ini harapannya Anda mampu cara memahami atau membaca candlestick saham dengan mudah. Dasar-dasar dalam Membaca Candlestick Saham Buyer Versus Seller Sebelum kita mulai mendalami elemen-elemen penting untuk analisa candlestick, kita harus punya cara pandang yang benar terlebih dulu. Anggap saja pergerakan harga itu terjadi karena perang antara Buyer dan Seller. Setiap candlestick adalah suatu pertempuran selama masa perang, dan keempat elemen candlestick menceritakan siapa yang unggul, siapa yang mundur, siapa memegang kontr