google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Japfa jual 80 persen saham Unit Usaha Greenfields Langsung ke konten utama

Japfa jual 80 persen saham Unit Usaha Greenfields


Perusahaan agribisnis berbasis di Singapura, Japfa Ltd. menjual 80 persen saham unit usaha susu Greenfields senilai US$236 juta atau sekitar Rp3,33 triliun (kurs Rp14.100 per dolar AS).

Dalam keterangan resmi, manajemen Japfa Ltd., yang juga menjadi pemegang saham pengendali PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. (JPFA), pada Senin (7/12/2020) mengumumkan telah menandatangani perjanjian dengan TPG, salah satu firma investasi global, dan Northstar Group (Northstar), investor ekuitas swasta terkemuka di Asia Tenggara.

Berdasarkan perjanjian tersebut, TPG dan Northstar secara kolektif akan memiliki 80 persen saham unit susu Japfa, yakni Greenfields, dengan nilai US$236 juta. Adapun, Japfa tetap memegang saham sebesar 20 persen.

Bisnis susu Japfa, yang dioperasikan di dua wilayah geografi yang berbeda, Cina dan Asia Tenggara, telah berkembang jauh dalam beberapa tahun terakhir. Permintaan akan produk susu yang sehat dan berkualitas, seperti susu dan yogurt, sangat diharapkan untuk tumbuh di tahun-tahun mendatang.

Untuk mempercepat fase berikutnya dari pengembangan bisnis susu Japfa di Tenggara Asia, kemitraan strategis dengan investor terkemuka dan aktif seperti TPG dan Northstar dapat menghasilkan pendanaan dan keahlian manajemen untuk mengembangkan bisnis lebih lanjut.

TPG adalah perusahaan investasi global degan sekitar US$85 miliar aset yang dikelola, dan memiliki rekam jejak keberhasilan mengembangkan bisnis makanan dan ritel.

Northstar adalah firma ekuitas swasta terkemuka di Asia Tenggara, yang berkantor pusat di Singapura yang mengelola lebih dari US$2,2 miliar dalam bentuk modal ekuitas.

Dengan transaksi yang diusulkan, manajemen Japfa dapat fokus pada bisnis susu China yang berkembang pesat, serta dua pilar bisnis inti lainnya, yaitu unggas di Indonesia dan babi di Vietnam.

CEO Japfa Tan Yong Nang menyampaikan bisnis produk susu Japfa telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir baik di China dan Asia Tenggara, serta dan ada potensi untuk pertumbuhan lebih lanjut.

"Kami senang dapat membentuk kemitraan strategis ini dengan TPG dan Northstar akan mempercepat fase pembangunan berikutnya di Asia Tenggara melalui rekam jejak yang kuat mengembangkan bisnis konsumen dan ritel," paparnya.

Dengan mempertahankan 20 persen saham di bisnis susu Asia Tenggara, Japfa bakal mendapatkan keuntungan dari potensi naik. Sebelumnya, Japfa juga sukses melakukan sejumlah penjualan saham bisnis sapi perah di China kepada Meiji.

Berdasarkan kedua transaksi kemitraan strategis tersebut, nilai ekuitas tersirat dari bisnis susu di seluruh China dan Asia Tenggara lebih dari US$1,3 miliar atau sekitar Rp18,33 triliun.

Managing Director TPG Capital Asia David Tan mengatakan pihaknya sangat senang dapat bermitra dengan Japfa bersama dengan Northstar. Ini adalah investasi ketiga TPG di sektor susu.

"Dan kami senang melakukan investasi lain di Indonesia. Kami sangat yakin bahwa merek dan kualitas produk Greenfields akan memungkinkannya terus tumbuh dalam daya tarik konsumen," imbuhnya.

Pihaknya berharap dapat membantu bisnis ini semakin memperluas posisi terdepannya di sektor susu dan memberikan pertumbuhan di tengah meningkatnya konsumsi di Asia Tenggara.

Co-chief investment officer Northstar Group Sunata Tjiterosampurno menuturkan pihaknya optmistis ada tren peningkatan konsumsi produk susu akan terus berlanjut di Asia Tenggara karena orang-orang semakin fokus pada kesehatan.

"Kami senang bermitra dengan TPG dan Japfa di Greenfields yang sudah menjadi pemimpin pasar di kategori susu segar di Indonesia. Pengalaman Northstar di bisnis konsumen akan memfasilitasi perusahaan ekspansi di pasar yang tumbuh cepat ini."

Bisnis susu Japfa di Asia Tenggara terintegrasi secara vertikal dari peternakan hingga produk susu bermerek. Dengan jumlah aset saat ini lebih dari 16.000 sapi Holstein dan Jersey, peternakan sapi perah Japfa adalah yang terbesar di Indonesia.

Hal itu berdasarkan volume susu segar premium yang diproduksi. Unit usaha Japfa itu menjual berbagai produk susu termasuk susu segar, yogurt, UHT susu dan keju premium dengan merek Greenfields.

Greenfields adalah merek terkemuka dalam susu pasteurisasi segar dan kategori yogurt yang diaduk di Indonesia. Produk Greenfields diekspor ke negara-negara Asia Tenggara termasuk Singapura, Malaysia, Brunei, dan Myanmar di mana mereka dapat ditemukan di pengecer besar, hotel terkemuka, restoran dan lainnya.

Sumber: BISNIS

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) Catat Pendapatan Rp35,64 Miliar Hingga September 2022

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) mencatat pendapatan Rp35,64 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari pendapatan Rp32,97 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya. Laporan keuangan perseroan Rabu menyebutkan, beban pokok pendapatan naik menjadi Rp13,29 miliar dari Rp11,91 miliar dan laba kotor naik menjadi Rp22,34 miliar dari laba kotor Rp21,06 miliar tahun sebelumnya. Beban usaha naik menjadi Rp7,58 miliar dari Rp6,90 miliar membuat laba operasi naik tipis menjadi Rp14,76 miliar dari laba operasi Rp14,16 miliar tahun sebelumnya. Laba sebelum pajak menjadi Rp13,93 miliar naik dari laba sebelum pajak Rp13,17 miliar dan laba bersih yang diatribusikan ke pemilik entitas induk mencapai Rp13,14 miliar naik dari laba bersih Rp12,24 miliar tahun sebelumnya. Jumlah liabilitas mencapai Rp41,41 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari jumlah liabilitas Rp34,44 miliar hingga periode 31 Desember 2021 dan jumlah aset mencapai Rp394,69 miliar hingga periode 30 Se...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Cara Membaca Candlestick Saham

Cara membaca candlestick saham sebenarnya cukup mudah dan tidak perlu banyak menghafal. Anda cukup memahaminya saja secara garis besar, maka akan sukses membaca candlestick saham.  Di grafik atau chart saham, kita menemui puluhan pola saham yang berbeda. Di sana ada  Three Black Crows, Concealing Baby Swallow, Unique Three River Bottom dan lain sebagainya. Jika anda harus menghafalkannya, maka akan membutuhkan tenaga yang banyak. Maka dengan artikel ini harapannya Anda mampu cara memahami atau membaca candlestick saham dengan mudah. Dasar-dasar dalam Membaca Candlestick Saham Buyer Versus Seller Sebelum kita mulai mendalami elemen-elemen penting untuk analisa candlestick, kita harus punya cara pandang yang benar terlebih dulu. Anggap saja pergerakan harga itu terjadi karena perang antara Buyer dan Seller. Setiap candlestick adalah suatu pertempuran selama masa perang, dan keempat elemen candlestick menceritakan siapa yang unggul, siapa yang mundur, siapa memeg...