google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Apa Resiko Main Saham? Langsung ke konten utama

Apa Resiko Main Saham?

Risiko Dalam Saham


Saham merupakan jenis investasi yang sangat berisiko.

Pada dasarnya, permainan saham memang penuh intrik.

Banyak kondisi yang tidak terduga, sehingga seringkali orang yang sudah memiliki jam terbang tinggi berinvestasi saham pun malah mencatat hasil investasi yang tidak terlalu banyak (banyak pula yang tak terhindar dari kerugian).

Dalam saham, kamu harus siap dengan risiko utama, berikut ini:

Capital Loss : selisih negatif nilai jual saham dengan nilai beli. Sederhananya, kamu menjual saham dengan harga lebih rendah dari harga belinya dulu.

Likuidasi : emiten bangkrut. Jika emiten bangkrut, kamu sebenarnya memiliki hak atas aset perusahaan sesuai porsi kepemilikan saham kamu.

Namun, jika emiten ternyata tidak memiliki aset yang tersisa (setelah melunasi hutang, pajak, dan pegawai), maka kamu harus merelakan saham saham kamu hangus tanpa mendapat pengembalian apapun.

Jika kita mengacu pada teori, ada 2 jenis risiko dalam saham; yaitu risiko sistematis dan tidak sistematis.

Risiko sistematis berasal dari pengaruh eksternal pasar secara makro, misalnya: perubahan kurs valas, suku bunga, dan kebijakan pemerintah.

Sementara itu, risiko tak sistematis berasal dari dalam industri (struktur modal, struktur aset, dan likuiditas). Risiko ini masih bisa kamu tekan dengan diversifikasi pos saham.

Bagaimana cara mengakali risiko?

Sekarang kamu sudah tahu jenis-jenis saham dan potensi keuntungan / risikonya.

Tapi, masih ada informasi penting yang harus kamu ketahui sebelum akhirnya berinvestasi saham.

Informasi satu ini bahkan bisa dikatakan sebagai yang paling penting karena berkaitan dengan bagaimana cara kamu sukses berinvestasi saham.

Untuk bisa sukses bermain saham, kamu harus lihai mengakali risiko yang ada.

Dengan mengakali risiko, kamu bisa memperkecil tingkat kerugian serta memperbesar tingkat keuntungan.

Dari banyak informasi yang ada, ternyata ada 4 cara utama yang diusung para ahli saham dalam mengakali risiko saham.

1. Diversifikasi

Cara pertama adalah diversifikasi portofolio.

Cara ini sudah menjadi salah satu senjata pamungkas para ahli investasi.

Diversifikasi artinya kamu membeli saham beberapa emiten dari industri, jenis saham, dan ukuran perusahaan yang berbeda.

Diversifikasi membuat kamu terhindar dari kerugian total.

Sebab, kamu menanam saham pada perusahaan yang berbeda-beda.

Saat satu saham dari perusahaan merugi, kamu masih punya pos saham dari perusahaan lain yang tidak merugi, bahkan mungkin malah untung.

Sebab, kecil kemungkinan seluruh perusahaan dalam jenis yang berbeda akan mengalami kondisi sama dalam satu waktu.

2. Saham adalah Investasi Jangka Panjang

Kedua, tanamkan dalam pola pikir kamu bahwa saham adalah investasi jangka panjang.

Dalam jangka panjang, saham memiliki potensi menguat.

Ketika saham menurun, sebaiknya kamu menunggu sambil memantau daripada langsung memutuskan untuk menjual rugi saham kamu (dalam jangka panjang, pasar biasanya semakin membaik).

Jangan kamu samakan saham dengan jual beli biasa, dimana kamu langsung borong saat harga turun, dan jual habis saat harga naik demi mendapat keuntungan besar.

Kuncinya, pikirkan jangka panjangnya saat mengambil keputusan.

Meskipun orang kerap menyebutnya “main saham”, jangan artikan saham sebagai sebuah permainan hura-hura.

3. Memiliki Pengetahuan, Intuisi, dan Keterampilan

Dalam investasi ini, kamu harus memiliki pengetahuan, intuisi, dan keterampilan yang baik saat mengelola saham.

Tidak benar jika bakat dan kepekaan saja bisa membuat kamu sukses besar bermain saham.

Semua tetap ada prediksi berdasarkan perhitungan dan analisis kondisinya.

Oleh karena itu, kamu harus sigap memantau saham dan segala yang berkaitan dengannya.

Topik ekonomi dan bisnis harus menjadi makanan sehari-hari.

Jika perlu, kamu bisa memperdalam kesaktian berinvestasi saham dengan mengikuti Sekolah Pasar Modal dari Bursa Efek Indonesia (BEI).

4. Analisis Fundamental Perusahaan

Selanjutnya, pastikan kamu melakukan analisis fundamental perusahaan saat hendak memilih emiten.

Selidiki seluk beluk calon emiten kamu.

Bagaimana profil usahanya, laporan keuangannya, kredibilitasnya, prospek, hingga performanya di pasar modal.

Sumber utama informasi ini bisa kamu akses di BEI dan dari berbagai media massa.

Saham dapat menjadi investasi yang paling menguntungkan untuk kamu.

Namun jangan lupa bahwa ada beberapa hal yang harus di perhatikan dalam menjalani investasi ini.

Sebelum memulai investasi apapun, pastikan anda telah mempelajari potensi resiko dan keuntungan yang bisa kamu raih, sehingga cocok dengan tujuan investasi anda.

Jangan lupa juga untuk belajar dari pengalaman orang-orang yang pernah melakukannya, juga.

Sumber: koinworks

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Cara Menghitung Beta Saham CAPM

Apa itu CAPM CAPM (Capital Asset Pricing Model) adalah model yang digunakan untuk menentukan tingkat pengembalian(required return) dari suatu aset. Model ini mendapatkan penghargaan nobel  pada tahun 1990 dan pada prakteknya juga sering digunakan untuk menentukan nilai cost of equity. Dari sudut pandang investor, besarnya tingkat pengembalian seharusnya berbanding lurus dengan risiko yang diambil. Untuk memudahkan saya buat ilustrasi yang disederhanakan sebagai berikut: Alex punya uang 100juta, berkeinginan untuk menginvestasikan uangnya pada bisnis warung retail. Pertanyaan yang seringkali dihadapi adalah: Jika Alex memutuskan untuk berinvestasi pada bisnis warung retail, berapa besar tingkat pengembalian yang harus dia dapatkan? Mengingat bahwa jika dia menginvestasikan uangnya, dia dihadapkan dengan risiko bisnis warung retail. Pertimbangan untuk Alex Deposito Investasi Toko/Warung Retail Risiko Minim, relatif nggak ada bagi Alex Bisa bangkrut atau perkembangan bisnis tida

Mengenal Indikator Exponential Moving Average - EMA

Apa itu Exponential Moving Average - EMA? Exponential Moving Average (EMA) adalah jenis moving average (MA) yang menempatkan bobot lebih besar dan signifikansi pada titik data terbaru. Exponential Moving Average juga disebut sebagai Moving Average tertimbang secara eksponensial. Moving Average tertimbang secara eksponensial bereaksi lebih signifikan terhadap perubahan harga saat ini daripada rata-rata bergerak sederhana (SMA), yang menerapkan bobot yang sama untuk semua pengamatan pada periode tersebut. Memahami Indikator EMA EMA adalah Moving Average yang menempatkan bobot lebih besar dan signifikansi pada titik data terbaru. Seperti semua moving average, indikator teknis ini digunakan untuk menghasilkan sinyal beli dan jual berdasarkan crossover dan divergensi dari rata-rata historis. Pedagang sering menggunakan beberapa hari EMA yang berbeda - misalnya rata-rata bergerak 20 hari, 30 hari, 90 hari, dan 200 hari. Formula EMA Tiga langkah dasar untuk menghit