google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Beberapa Kesalahan Klasik Investor Saham Pemula Langsung ke konten utama

Beberapa Kesalahan Klasik Investor Saham Pemula


Investasi saham saat ini menjadi satu pilihan masyarakat terutama milenial yang baru ingin berinvestasi. Hal ini terlihat dari peningkatan investor milenial selama pandemi Covid-19. Meski demikian ada beberapa hal yang harus diperhatikan investor pemula ketika terjun ke investasi saham.

Pasalnya, masih banyak investor pemula yang belum berinvestasi secara ideal dan berinvestasi hanya karena tergiur iming-iming beberapa insentif pemasaran, seperti misalnya lewat kode referral (member get member).

Ada beberapa kesalahan investor pemula yang biasa ditemui, di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Tidak memiliki rencana keuangan dan tujuan investasi

Berinvestasi bukan hanya untuk mendapatkan keuntungan, tetapi tujuan utama berinvestasi adalah untuk memenuhi kebutuhan finansial di masa depan. Jika tidak memiliki perencanaan keuangan yang matang dan tujuan investasi yang jelas, investor seringkali melakukan kesalahan dalam berinvestasi dan akhirnya merugi. Seperti misalnya menjual portofolio sahamnya untuk kebutuhan dana darurat (yang seharusnya sudah dipisahkan sejak awal) atau bahkan rela berutang untuk dapat memulai investasinya.

2. Menunda Berinvestasi

Seringkali ada berbagai alasan yang terlontar untuk menunda investasi, dengan alasan menunggu momen yang tepat. Padahal, seiring berjalannya waktu, IHSG misalnya cenderung selalu naik dalam jangka panjang dan membuat harga-harga saham, terutama saham yang berkualitas, menjadi semakin sulit terjangkau.

3. Miskonsepsi Investasi

Masih banyak investor pemula yang belum bisa membedakan antara investing dengan saving (menabung), trading, dan gambling (judi). Pasalnya, masih banyak yang tergiur dengan iming-iming "investasi zero/low risk, high return". Akibatnya, banyak investor pemula yang kemudian berinvestasi di produk yang tidak memiliki underlying asset atau future cash flow. Pada akhirnya investasi yang dilakukan tidak dapat memenuhi tujuan keuangannya.

4. Gampang Menyerah

Investasi di pasar saham seringkali dikatakan untuk mendapatkan untung cepat, sehingga ketika sekalinya rugi, investor akan langsung meninggalkannya. Mereka merasa investasi saham bukan untuknya, karena sudah rugi. Padahal, strategi investasi saham pun harus dipelajari seperti analisis fundamental dan tenikal. Prinsip ini sering dilupakan oleh investor pemula, yang menyebabkan mereka berinvestasi hanya mengikuti rekomendasi orang lain, ingin hasil yang instan, dan sebagainya.

5. Melupakan Risiko

Prinsip high risk, high return sebenarnya tidak hanya berlaku untuk investasi. Ironisnya, masih banyak investor pemula yang terlalu fokus terhadap iming-iming imbal hasil yang ditawarkan (expected return) dan melupakan potensi risiko yang dihadapinya, seperti yang terjadi di cryptocurrency belakangan ini. Hal ini juga berlaku di alokasi portofolio yang tidak terdiversifikasi, seperti misalnya hanya terdiri dari saham-saham dari sektor yang sama.

6. Emosional

Investor pemula seringkali melakukan sebuah tindakan investasi karena faktor emosi. Biasanya karena melihat tren pasar yang berkembang, tanpa menganalisisnya lebih dulu, sehingga hanya ikut-ikutan. Akibatnya, emosi ini membuat investor pemula membeli terlalu banyak jenis saham, terlalu terikat secara emosional dengan saham tertentu, atau bahkan melakukan kesalahan yang dibahas sebelumnya: terjebak di investasi bodong.

7. Menggunakan Teknik yang Salah

Agar hasil investasi optimal, seorang investor pemula perlu menggunakan strategi/metode yang tepat. Namun, sayangnya banyak yang terjebak di saham-saham yang belum mereka kenal atau bahkan dengar, memilih untuk menggunakan analisis teknikal terlebih dahulu sebelum analisis fundamental, tidak mempertimbangkan trading cost yang tentunya menggerus imbal hasil portofolio, tidak ingin cutloss walaupun diperlukan, dan bahkan tidak memperhatikan perkembangan portofolionya selama ini.

Sumber: CNBCIndonesia

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Rekomendasi Saham GS IDX | 21 Agustus 2017

Watchlist Ganesha Stock IDX (day trade) : Senin, 21 Agustus 2017 - PUDP (Scalping) - TGRA (Scalping) - WAPO (Scalping) - BBTN - MPPA - BOGA - PTRO - INDY - INCO - DOID Batasi resiko masing2 ya..  Sharing is caring. Salam cerdas investasi! Warning : Watchlist scalping, rata-rata watchlist copet pada saham-saham dengan likuiditas rendah. Jika belum terbiasa copet, hati-hati. — Disclaimer : Bukan perintah jual/ beli, disiplin dengan trading plan masing-masing, resiko dan cuan ditanggung ma

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Cara Membaca Candlestick Saham

Cara membaca candlestick saham sebenarnya cukup mudah dan tidak perlu banyak menghafal. Anda cukup memahaminya saja secara garis besar, maka akan sukses membaca candlestick saham.  Di grafik atau chart saham, kita menemui puluhan pola saham yang berbeda. Di sana ada  Three Black Crows, Concealing Baby Swallow, Unique Three River Bottom dan lain sebagainya. Jika anda harus menghafalkannya, maka akan membutuhkan tenaga yang banyak. Maka dengan artikel ini harapannya Anda mampu cara memahami atau membaca candlestick saham dengan mudah. Dasar-dasar dalam Membaca Candlestick Saham Buyer Versus Seller Sebelum kita mulai mendalami elemen-elemen penting untuk analisa candlestick, kita harus punya cara pandang yang benar terlebih dulu. Anggap saja pergerakan harga itu terjadi karena perang antara Buyer dan Seller. Setiap candlestick adalah suatu pertempuran selama masa perang, dan keempat elemen candlestick menceritakan siapa yang unggul, siapa yang mundur, siapa memegang kontr