google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo PT Elnusa Tbk Optimis dengn Kinerja di Paruh Kedua 2021 Langsung ke konten utama

PT Elnusa Tbk Optimis dengn Kinerja di Paruh Kedua 2021


Walau kinerja di semester I-2021 kurang memuaskan, PT Elnusa Tbk (ELSA) tetap optimistis dapat memacu kinerja di paruh kedua tahun ini. Perusahaan menaruh harapan pada segmen usaha jasa distribusi dan logistik energi serta segmen jasa penunjang migas guna mengerek kinerjanya.

Corporate Secretary ELSA Ari Wijaya mengatakan, beberapa proyek sektor hulu migas banyak mundur pelaksanaannya belakangan. Sebagian di antaranya bahkan ditunda pelaksanaannya hingga tahun depan seiring kondisi pandemi Covid-19.

"Sebagai perusahaan jasa migas, tentunya mundur apalagi ditundanya proyek di sektor hulu sangat berdampak. Namun, kami masih menaruh harapan pada jasa distribusi dan logistik energi,” jelas dia kepada Kontan.co.id, Rabu (11/8).

Mengintip laporan keuangan interim perusahaan, pendapatan ELSA pada segmen jasa hulu migas terintegrasi di semester I-2021 memang turun 31,26% secara tahunan atau year-on-year (yoy) dari Rp 2,06 triliun di semester I 2020 menjadi Rp 1,41 triliun. 

Berbeda dengan pendapatan jasa hulu migas terintegrasi yang menyusut, pendapatan ELSA pada segmen jasa distribusi dan logistik energi justru melesat 20,14% yoy dari Rp 1,68 triliun di semester I-2020 menjadi Rp 2,02 triliun pada akhir Juni 2021 lalu.

Setali tiga uang dengan pendapatan jasa distribusi dan logistik energi, pendapatan pada jasa penunjang migas juga melesat 78,44% yoy menjadi Rp 273,02 miliar di paruh pertama 2021. 

Hanya saja, porsi kontribusi dari jasa distribusi dan logistik energi memang tidak sebesar segmen jasa distribusi dan logistik energi dalam total pendapatan konsolidasi Elnusa di periode Januari-Juni 2021. 

Kalau dirinci, pendapatan konsolidasi ELSA pada paruh pertama tahun ini terdiri dari pendapatan jasa distribusi dan logistik energi sebesar 54,50%, segmen jasa hulu migas terintegrasi 38,14%, dan segmen jasa penunjang migas 7,36%.

Walau kinerja di semester I-2021 kurang memuaskan, PT Elnusa Tbk (ELSA) tetap optimistis dapat memacu kinerja di paruh kedua tahun ini. Perusahaan menaruh harapan pada segmen usaha jasa distribusi dan logistik energi serta segmen jasa penunjang migas guna mengerek kinerjanya.

Corporate Secretary ELSA Ari Wijaya mengatakan, beberapa proyek sektor hulu migas banyak mundur pelaksanaannya belakangan. Sebagian di antaranya bahkan ditunda pelaksanaannya hingga tahun depan seiring kondisi pandemi Covid-19.

“Sebagai perusahaan jasa migas, tentunya mundur apalagi ditundanya proyek di sektor hulu sangat berdampak. Namun, kami masih menaruh harapan pada jasa distribusi dan logistik energi,” jelas dia kepada Kontan.co.id, Rabu (11/8).

Mengintip laporan keuangan interim perusahaan, pendapatan ELSA pada segmen jasa hulu migas terintegrasi di semester I-2021 memang turun 31,26% secara tahunan atau year-on-year (yoy) dari Rp 2,06 triliun di semester I 2020 menjadi Rp 1,41 triliun. 

Berbeda dengan pendapatan jasa hulu migas terintegrasi yang menyusut, pendapatan ELSA pada segmen jasa distribusi dan logistik energi justru melesat 20,14% yoy dari Rp 1,68 triliun di semester I-2020 menjadi Rp 2,02 triliun pada akhir Juni 2021 lalu.

Setali tiga uang dengan pendapatan jasa distribusi dan logistik energi, pendapatan pada jasa penunjang migas juga melesat 78,44% yoy menjadi Rp 273,02 miliar di paruh pertama 2021. 

Hanya saja, porsi kontribusi dari jasa distribusi dan logistik energi memang tidak sebesar segmen jasa distribusi dan logistik energi dalam total pendapatan konsolidasi Elnusa di periode Januari-Juni 2021. 

Kalau dirinci, pendapatan konsolidasi ELSA pada paruh pertama tahun ini terdiri dari pendapatan jasa distribusi dan logistik energi sebesar 54,50%, segmen jasa hulu migas terintegrasi 38,14%, dan segmen jasa penunjang migas 7,36%.

Sumber: KONTAN

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Analisa Saham ANTM | 3 Agustus 2018

CLSA (KZ) ANTM IJ – Aneka Tambang 2Q18 operational highlights by Andrew Hotama and Norman Choong Stock: Aneka Tambang, ANTM IJ Market cap, ADTO: US$1.6bn, US$4.6m Rec: BUY, TP: Rp1,100 Event: 2Q18 operational results 2Q18 operational result highlight: •     Gold production: 503 kg (-7% QoQ, +20% YoY), 6M18: 47% of 18CL •     Gold sales volume: 6,815 kg (-2% QoQ, +933% YoY), 6M18: 46% of 18CL •     Ferronickel production: 6,724 tni (+10% QoQ, +5% YoY), 6M18: 49% of 18CL •     Ferronickel sales volume: 7,516 tni (+40% QoQ, +44% YoY), 6M18: 50% of 18CL •     Nickel ore production: 1.7mn wmt (-21% QoQ, +58% YoY), 6M18: 63% of 18CL •     Nickel ore sales volume: 0.6mn wmt (-49% QoQ, +136% YoY), 6M18: 38% of 18CL Comment: •     Unaudited 2Q18 revenue came at Rp6.1tn (+7% QoQ, +350% YoY), we believe this is mostly on the back of higher ferronickel sales volume which w...

Cara Membaca Indikator Stochastic Oscillator dengan 3 Metode

Keberadaan stochastic telah sedikit disinggung sebagai indikator oscillator yang mampu menunjukkan kondisi jenuh harga. Dulunya, banyak trader mengetahui cara membaca indikator Stochastic hanya untuk penerapan praktis. Namun sebenarnya, Stochastic terdiri dari berbagai macam komponen dan memiliki lebih dari satu manfaat. Untuk mengungkapnya, kita akan mempelajari 3 cara membaca indikator Stochastic berikut. Baca juga: Memahami arti LOT dalam Investasi Saham 1. Cara Membaca Indikator Stochastic Sebagai Penanda Overbought Oversold Cara membaca indikator Stochastic menurut fungsi ini adalah yang paling mudah. Pada dasarnya, indikator ciptaan George Lane ini memiliki dua level ekstrim, yakni 80 dan 20. Masing-masing level tersebut berperan sebagai batas overbought dan oversold. Indikator Stochastic menunjukkan kondisi overbought ketika grafik berada di atas level 80. Sementara itu, cara membaca indikator Stochastic untuk mengenali oversold adalah dengan memperhatikan grafik yang sudah turu...

Rekomendasi Saham BISI dan MCOL oleh Phillip Capital | 18 April 2023

Phillip Capital 18 April 2023 Technical Recommendations BISI Short Term Trend : Bullish Medium Term Trend : Bullish Trading Buy : 1680 Target Price 1 : 1740 Target Price 2 : 1770 Stop Loss : 1625 MCOL Short Term Trend : Bullish Medium Term Trend : Bullish Trade Buy : 6825 Target Price 1 : 7400 Target Price 2 : 7850 Stop Loss : 6250 - Informasi lengkap pasar saham ada di  Website Saham Online.    Materi belajar trading dan investasi saham ada di   Channel Youtube Saham Online.