google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Saham naik, Central Proteina (CPRO) juga sukses raih laba Rp 2,12 triliun dari merugi Langsung ke konten utama

Saham naik, Central Proteina (CPRO) juga sukses raih laba Rp 2,12 triliun dari merugi


Setelah lima tahun tidak bergerak dari level gocap, saham PT Central Proteina Prima Tbk (CPRO) kembali bergerak. Kamis (11/11), saham CPRO naik 21,43% ke level Rp 68 per saham. 

Kenaikan harga saham CPRO tersebut lantaran adanya pemegang saham baru yang menguasai saham CPRO. Selasa (9/11), investor baru tersebut melakukan transaksi crossing saham CPRO sebanyak 44,91% saham. Saham tersebut ternyata dikuasai oleh PT Central Pangan Prima. 

Siapa yang ada dibalik PT Central Pangan Prima adalah emiten yang dikendalikan oleh Keluarga Jiaravanon melalui beberapa nama pemegang saham. Pemegang saham ini secara internal melakukan penyatuan kepemilikan saham CPRO ke dalam Central Pangan Prima. 

Selain karena memiliki pemegang saham baru. Sejatinya kinerja CPRO sepanjang tahun ini mencatatkan pertumbuhan kinerja yang tinggi. Hingga September 2021, CPRO mengantongi pendapatan Rp 6 triliun, atau naik 7,3% secara year on year (yoy). Yang paling menarik adalah laba bersih CPRO dalam sembilan bulan di tahun ini mencapai Rp 2,12 triliun. Padahal periode sama pada tahun 2020, CPRO masih mencatatkan rugi bersih Rp 68,59 miliar. 

Akibatnya, emiten produsen udang ini membukukan laba bersih per saham Rp 35,6 dari sebelumnya Rp 1,2 per saham. 

Meski neraca laba rugi CPRO terlihat apik, emiten ini ternyata masih mencatatkan saldo laba akumulasi kerugian sebesar Rp 4,25 triliun. Angka ini turun dari akhir Desember 2020 sebesar Rp 6,37 triliun. 

Per 29 Oktober 2021, kepemilikan saham CPRO PT Surya Hidup Satwa mengempit 3,86 miliar saham setara 6,48%. Benjamin Jiaravanon memiliki 3,68 miliar saham setara 6,18%. 

Lalu Leedon Capital Limited sebelumnya memiliki 10,73 miliar saham setara dengan 18,01%. Snow Lion Investment Limited sebanyak 5,4 miliar saham setara 9,06%. 

Empat pemegang saham tersebut yang yang sebenarnya milik Keluarga Jiaravanon, dan menyatukan kepemilikannya ke PT Central Pangan Prima. Mereka adalah PT Surya Hidup Satwa, Benjamin Jiaravanon, Leedon Capital Limited dan Snow Lion Investment Limited.

Selain empat pemegang saham tersebut, saham CPRO digenggam oleh UOB Kay Hian (Hong Kong) Ltd sebesar 22,71%. Masyarakat juga menjadi pemilik saham CPRO terbanyak yakni 14,62 triliun atau berkontribusi sebanyak 24,54%. 

sumber : investasikontan



Lebih lengkapnya silahkan klik :  Saham Online

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Membaca Indikator Stochastic Oscillator dengan 3 Metode

Keberadaan stochastic telah sedikit disinggung sebagai indikator oscillator yang mampu menunjukkan kondisi jenuh harga. Dulunya, banyak trader mengetahui cara membaca indikator Stochastic hanya untuk penerapan praktis. Namun sebenarnya, Stochastic terdiri dari berbagai macam komponen dan memiliki lebih dari satu manfaat. Untuk mengungkapnya, kita akan mempelajari 3 cara membaca indikator Stochastic berikut. Baca juga: Memahami arti LOT dalam Investasi Saham 1. Cara Membaca Indikator Stochastic Sebagai Penanda Overbought Oversold Cara membaca indikator Stochastic menurut fungsi ini adalah yang paling mudah. Pada dasarnya, indikator ciptaan George Lane ini memiliki dua level ekstrim, yakni 80 dan 20. Masing-masing level tersebut berperan sebagai batas overbought dan oversold. Indikator Stochastic menunjukkan kondisi overbought ketika grafik berada di atas level 80. Sementara itu, cara membaca indikator Stochastic untuk mengenali oversold adalah dengan memperhatikan grafik yang sudah turu...

Rekomendasi Saham BISI dan MCOL oleh Phillip Capital | 18 April 2023

Phillip Capital 18 April 2023 Technical Recommendations BISI Short Term Trend : Bullish Medium Term Trend : Bullish Trading Buy : 1680 Target Price 1 : 1740 Target Price 2 : 1770 Stop Loss : 1625 MCOL Short Term Trend : Bullish Medium Term Trend : Bullish Trade Buy : 6825 Target Price 1 : 7400 Target Price 2 : 7850 Stop Loss : 6250 - Informasi lengkap pasar saham ada di  Website Saham Online.    Materi belajar trading dan investasi saham ada di   Channel Youtube Saham Online. 

Analisa Saham ANTM | 3 Agustus 2018

CLSA (KZ) ANTM IJ – Aneka Tambang 2Q18 operational highlights by Andrew Hotama and Norman Choong Stock: Aneka Tambang, ANTM IJ Market cap, ADTO: US$1.6bn, US$4.6m Rec: BUY, TP: Rp1,100 Event: 2Q18 operational results 2Q18 operational result highlight: •     Gold production: 503 kg (-7% QoQ, +20% YoY), 6M18: 47% of 18CL •     Gold sales volume: 6,815 kg (-2% QoQ, +933% YoY), 6M18: 46% of 18CL •     Ferronickel production: 6,724 tni (+10% QoQ, +5% YoY), 6M18: 49% of 18CL •     Ferronickel sales volume: 7,516 tni (+40% QoQ, +44% YoY), 6M18: 50% of 18CL •     Nickel ore production: 1.7mn wmt (-21% QoQ, +58% YoY), 6M18: 63% of 18CL •     Nickel ore sales volume: 0.6mn wmt (-49% QoQ, +136% YoY), 6M18: 38% of 18CL Comment: •     Unaudited 2Q18 revenue came at Rp6.1tn (+7% QoQ, +350% YoY), we believe this is mostly on the back of higher ferronickel sales volume which w...