google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Apa itu Indeks Saham S&P 500? Yuk, Kenalan Langsung ke konten utama

Apa itu Indeks Saham S&P 500? Yuk, Kenalan


Berinvestasi tentunya sudah tidak asing lagi dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), yang menjadi acuan di Indonesia, namun apakah Anda sudah mengenal indeks saham S&P 500? Pemahaman tersebut sangat penting, terlebih apabila ingin berinvestasi di luar negeri. 

Salah satu komponen penting sebelum berinvestasi adalah adanya kejelian dalam melihat berbagai peluang pasar. Mulai dari menganalisis potensi return, risiko investasinya, serta membandingkan beberapa korporasi potensial untuk memperoleh keuntungan maksimal. 

Saham S&P 500 adalah

Sebelum memahami mengenai S&P 500, ada baiknya memahami terlebih dahulu mengenai indeks sahamnya serta pengaruhnya terhadap investor. Mengingat konsep ini merupakan dasar berkembangnya berbagai indeks harga, seperti IHSG di Indonesia. 

Indeks harga sendiri adalah sebuah gambaran atau pencatatan data – data statistik mengenai pergerakan harga dari kelompok saham tertentu. Perhitungan, pengelompokan, serta kriteria dalam menggabungkannya menggunakan metodologi tertentu. 

Kelompok sahamnya dalam suatu indeks biasanya tidak bersifat permanen, artinya selalu dievaluasi berkala. Bergantung dengan ketentuan serta kriteria yang telah ditetapkan apakah masih bisa masuk kategori ataukah sudah tidak layak lagi. 

Fungsinya adalah membantu calon investor untuk melihat perkembangan harga saham secara makro tanpa harus memeriksa sahamnya satu per satu. Melihat beberapa kelompok tertentu juga bisa menjadi acuan serta pertimbangan untuk menganalisis kondisi pasar. 

Saham S&P 500 juga merupakan salah satu dari sekian banyak perhitungan indeks yang ada di Amerika Serikat. S&P 500 sendiri merupakan singkatan dari Standard & Poor’s 500, yang merupakan perhitungan dari 500 korporasi yang kapitalisasi pasarnya besar.

Dapat disimpulkan bahwa indeks S&P 500 adalah indeks dari saham 500 perusahaan yang memiliki kekayaan paling besar di bursa saham Amerika.

Untuk masuk ke dalam 500 list tersebut setidaknya harus memiliki 4 kriteria umum terlebih dahulu. Mulai dari market cap minimalnya mencapai 8,2 M dollar, jumlah penjualan sahamnya 50%, persyaratan profit selama 4 kuartal, serta memiliki likuiditas saham.

Contoh Saham S&P 500 

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya list indeksnya bisa saja berubah, begitu juga dengan saham S&P 500. Perubahan atau evaluasinya dilakukan setiap kuartal, sehingga tiap pergantian kuartal ada kemungkinan nama korporasi baru yang masuk dalam daftar. 

Beberapa contoh korporasi yang termasuk ke dalam daftar 500 di pasar saham Amerika tersebut di antaranya adalah Apple, Microsoft, Amazon, Facebook, Johnson & Johnson, dan berbagai perusahaan besar lainnya. Daftar tersebut bisa berubah, karenanya pantaulah secara berkala.

Cara Membeli Saham S&P 500

Kuatnya kondisi korporasi pada 500 list tersebut menjadikannya cukup diminati oleh masyarakat, mengingat potensi keuntungannya lebih tinggi. Namun tentunya berinvestasi di luar negeri ternyata tidak begitu mudah apabila dibandingkan dengan di dalam negeri. 

Ada berbagai persiapan serta modal yang sedikit lebih tinggi bila dibandingkan ketika membeli pada pasar dalam negeri. Persiapan tersebut haruslah matang agar mengurangi berbagai risiko kerugian. Salah satunya adalah menentukan jenis investasinya. 

Anda bisa berinvestasi pada saham S&P 500 satu per satu atau berinvestasi pada indeksnya. Apabila berinvestasi pada sahamnya, berarti membeli saham salah satu perusahaan yang tertera pada list. Misalnya membeli sahamnya perusahaan Apple. 

Namun kondisi ini tentunya memerlukan biaya cukup mahal, karenanya terkadang investor cenderung memilih berinvestasi pada indeksnya. Salah satu bentuknya adalah ETF (Exchange Traded Fund), sistemnya mirip reksadana tetapi sifatnya pasif. 

Untuk dapat berinvestasi pada saham S&P 500 Anda bisa membelinya melalui beberapa cara. Mulai dari membeli melalui Bank, mencari perantara broker, dan terakhir melalui konsultan keuangan. Ketiganya memiliki kelebihan serta kekurangannya karena harus jeli. 

Saat ini ada banyak sekali broker online yang menyediakan layanan membeli saham atau berbagai jenis investasi lainnya dengan berbagai fasilitas. Apabila membeli melalui broker, pastikan bahwa brokernya terpercaya. 

Konsultan keuangan juga bisa menjadi salah satu alternatif ketika ingin membeli berbagai produk investasi S&P. Pemahamannya mengenai kondisi serta portofolio Anda sebagai klien bisa membantu memutuskan pilihan investasi terbaik. Namun biasanya biayanya cukup mahal. 

Kelebihan dan Kekurangan Investasi Saham S&P 500

Apabila tertarik untuk berinvestasi di luar negeri, terutama di Amerika Serikat, Standar & Poor’s 500 bisa menjadi salah satu alternatif. Baik itu investor pemula maupun investor lama, bisa menikmati beberapa keunggulan investasinya seperti berikut. 

Ramah Investor Pemula

Berbagai korporasi yang sudah masuk dalam top 500 tersebut cenderung memiliki performa baik, bahkan dalam pasif incomenya cenderung profit selama 4 kuartal. Performa tersebut memberikan potensi risiko yang cenderung lebih aman dibandingkan lainnya. 

Namun meskipun tergolong aman, bila dibandingkan dengan berbagai produk saham lainnya cenderung memiliki keuntungan yang tidak begitu tinggi. Dalam setahun mencapai bisa mencapai 14%, cenderung normal, karena ada banyak yang lebih agresif. 

Memiliki Diversifikasi Produk

Apabila memutuskan berinvestasi pada indeks saham S&P 500 cenderung memiliki diversifikasi produk. Diversifikasi ini berguna sebagai langkah preventif ketika salah satu sahamnya anjlok. Sehingga saham lainnya masih bisa menopang potensi kerugiannya. 

Diversifikasi juga bisa dilakukan dengan membeli beberapa saham sekaligus, tentunya harganya akan cenderung lebih mahal serta harus berhati – hati dalam memilih korporasinya. Namun hasilnya juga sebanding dengan risikonya. 

Biayanya Cukup Minim

Berinvestasi pada EFT bisa dibilang sedikit lebih murah biayanya, mengingat tidak harus membeli berbagai saham korporasi serta berbagai prosesnya dilakukan secara pasif. Berbeda dengan reksadana yang dikelola oleh manajer investasi serta harus memutar asetnya. 

Pada EFT semuanya dilakukan secara pasif, karena terfokus pada indeks saham S&P 500 saja. Tidak dilakukan analisis mendalam seperti manajer investasi, namun langsung keseluruhan list dalam indeks tersebut sebagai produk investasinya. 

Berinvestasi di luar negeri tentunya sangat menggiurkan, karena banyaknya perusahaan multinasional yang memang kuat dan menjanjikan keuntungan tinggi. Salah satu alternatifnya adalah memilih pada indeks saham S&P 500 yang dinilai cenderung lebih aman.



sumber : modalrakyat

Lebih lengkapnya silahkan klik :  Saham Online

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Rekomendasi Saham BISI dan MCOL oleh Phillip Capital | 18 April 2023

Phillip Capital 18 April 2023 Technical Recommendations BISI Short Term Trend : Bullish Medium Term Trend : Bullish Trading Buy : 1680 Target Price 1 : 1740 Target Price 2 : 1770 Stop Loss : 1625 MCOL Short Term Trend : Bullish Medium Term Trend : Bullish Trade Buy : 6825 Target Price 1 : 7400 Target Price 2 : 7850 Stop Loss : 6250 - Informasi lengkap pasar saham ada di  Website Saham Online.    Materi belajar trading dan investasi saham ada di   Channel Youtube Saham Online. 

Cara Membaca Indikator Stochastic Oscillator dengan 3 Metode

Keberadaan stochastic telah sedikit disinggung sebagai indikator oscillator yang mampu menunjukkan kondisi jenuh harga. Dulunya, banyak trader mengetahui cara membaca indikator Stochastic hanya untuk penerapan praktis. Namun sebenarnya, Stochastic terdiri dari berbagai macam komponen dan memiliki lebih dari satu manfaat. Untuk mengungkapnya, kita akan mempelajari 3 cara membaca indikator Stochastic berikut. Baca juga: Memahami arti LOT dalam Investasi Saham 1. Cara Membaca Indikator Stochastic Sebagai Penanda Overbought Oversold Cara membaca indikator Stochastic menurut fungsi ini adalah yang paling mudah. Pada dasarnya, indikator ciptaan George Lane ini memiliki dua level ekstrim, yakni 80 dan 20. Masing-masing level tersebut berperan sebagai batas overbought dan oversold. Indikator Stochastic menunjukkan kondisi overbought ketika grafik berada di atas level 80. Sementara itu, cara membaca indikator Stochastic untuk mengenali oversold adalah dengan memperhatikan grafik yang sudah turu...

Analisa Saham ANTM | 3 Agustus 2018

CLSA (KZ) ANTM IJ – Aneka Tambang 2Q18 operational highlights by Andrew Hotama and Norman Choong Stock: Aneka Tambang, ANTM IJ Market cap, ADTO: US$1.6bn, US$4.6m Rec: BUY, TP: Rp1,100 Event: 2Q18 operational results 2Q18 operational result highlight: •     Gold production: 503 kg (-7% QoQ, +20% YoY), 6M18: 47% of 18CL •     Gold sales volume: 6,815 kg (-2% QoQ, +933% YoY), 6M18: 46% of 18CL •     Ferronickel production: 6,724 tni (+10% QoQ, +5% YoY), 6M18: 49% of 18CL •     Ferronickel sales volume: 7,516 tni (+40% QoQ, +44% YoY), 6M18: 50% of 18CL •     Nickel ore production: 1.7mn wmt (-21% QoQ, +58% YoY), 6M18: 63% of 18CL •     Nickel ore sales volume: 0.6mn wmt (-49% QoQ, +136% YoY), 6M18: 38% of 18CL Comment: •     Unaudited 2Q18 revenue came at Rp6.1tn (+7% QoQ, +350% YoY), we believe this is mostly on the back of higher ferronickel sales volume which w...