google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Pemilik Bank Jago (ARTO) Ini Bisa Kuasai 57% Saham BFI Finance (BFIN) Langsung ke konten utama

Pemilik Bank Jago (ARTO) Ini Bisa Kuasai 57% Saham BFI Finance (BFIN)


Pemegang saham mayoritas PT BFI Finance Tbk (BFIN) akan menggelar penawaran tender sukarela saham BFIN. Pemilik Bank Jago (ARTO), Jerry Ng berpeluang menguasai 57% dari saham perusahaan pembiayaan, PT BFI Finance Tbk (BFIN). Peluang tersebut bisa didapat melalui tender sukarela yang akan dilakukan pemegang saham mayoritas BFI Finance yaitu Trinugraha Capital & Co.

Berdasarkan prospektus yang dipublikasikan Kamis (20/1), Trinugraha Capital bisa memiliki 9,13 miliar saham atau setara 57,19% dari keseluruhan saham BFI Finance. Sementara, 42,81% saham sisanya telah dimiliki Trinugraha.

Dalam aksi tersebut, harga yang ditawarkan senilai Rp 1.200 per saham. Nilai tersebut tersebut ditetapkan dengan memperhatikan rata-rata dari harga tertinggi perdagangan harian saham yang diperdagangkan di BEI selama 90 hari sebelum tanggal 20 Januari 2021.

Menariknya, setelah rencana aksi korporasi tersebut selesai, Bravo Investments Limited yang dimiliki Jerry Ng akan menjadi pemegang saham Trinugraha Capital sebanyak 57,12%. Dengan demikian, Jerry Ng juga menjadi pemegang saham tidak langsung atas BFI Finance.

Jika keseluruhan 9,13 miliar saham BFI Finance yang disasar dalam aksi tersebut didapatkan, itu berarti Jerry Ng juga bakal menguasai 57,12% saham tidak langsung di BFI Finance.

Trinugraha sebagai pengendali akan memastikan BFIN tetap memenuhi syarat sebagai perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang punya saham beredar di publik sebanyak minimal 7,5% saham dan memiliki minimum 300 pemegang saham yang memiliki SID yang diterbitkan KSEI.

Adapun, salah satu rencana yang tertulis dalam prospektus ialah berinvestasi dalam transformasi bisnis dan menerapkan teknologi digital. Hal tersebut juga sejalan dengan pengalaman Jerry yang sejak menjadi pemegang saham Bank Jago membawa bank tersebut menjelma menjadi bank digital.

Aksi korporasi ini diharapkan mengantongi restu dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 18 Februari 2022, dan periode penawaran tender pada 22 Februari hingga 23 Maret mendatang. Selanjutnya, tanggal pembayaran diperkirakan pada tanggal 4 April 2022.

Direktur BFI Finance Sudjono enggan memberikan komentar atas rencana aksi tersebut ketika dihubungi KONTAN. Ia hanya bilang bahwa itu aksi korporasi yang dilakukan oleh pemegang saham dan bukan dari perusahaan.

“Sudah ada infonya di keterbukaan informasi, saya tidak ada tanggapan tambahan. Itu bukan corporate action dari management, melainkan dr pemegang saham,” ujar Sudjono kepada Kontan.co.id, Kamis (20/1).


sumber : kontan

Lebih lengkapnya silahkan klik :  Saham Online

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Mengenal Indikator ADX | Indikator Kekuatan Trend

Perdagangan pada arah tren yang kuat mengurangi risiko dan meningkatkan potensi keuntungan. Average Directional Index (ADX) digunakan untuk menentukan kapan harga sedang tren kuat. Dalam banyak kasus, ini adalah indikator tren utama. Bagaimanapun, tren adalah mungkin teman Anda, tentu menyenangkan untuk mengetahui siapa teman Anda. Pada artikel ini, kita akan membahas tentang ADX sebagai indikator kekuatan tren. Memahami Indikator ADX ADX digunakan untuk mengukur kekuatan tren. Perhitungan ADX didasarkan pada Moving Average dari ekspansi kisaran harga selama periode waktu tertentu. Pengaturan standarnya adalah 14 bar, meskipun periode waktu lain dapat digunakan. ADX dapat digunakan pada kendaraan perdagangan apa saja seperti saham, reksadana, dana yang diperdagangkan di bursa dan futures. ADX diplot sebagai garis tunggal dengan nilai-nilai mulai dari yang rendah dari nol sampai yang tinggi dari 100. ADX adalah non-directional; itu mencatat kekuatan tren apakah harga sedang t...

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) Catat Pendapatan Rp35,64 Miliar Hingga September 2022

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) mencatat pendapatan Rp35,64 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari pendapatan Rp32,97 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya. Laporan keuangan perseroan Rabu menyebutkan, beban pokok pendapatan naik menjadi Rp13,29 miliar dari Rp11,91 miliar dan laba kotor naik menjadi Rp22,34 miliar dari laba kotor Rp21,06 miliar tahun sebelumnya. Beban usaha naik menjadi Rp7,58 miliar dari Rp6,90 miliar membuat laba operasi naik tipis menjadi Rp14,76 miliar dari laba operasi Rp14,16 miliar tahun sebelumnya. Laba sebelum pajak menjadi Rp13,93 miliar naik dari laba sebelum pajak Rp13,17 miliar dan laba bersih yang diatribusikan ke pemilik entitas induk mencapai Rp13,14 miliar naik dari laba bersih Rp12,24 miliar tahun sebelumnya. Jumlah liabilitas mencapai Rp41,41 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari jumlah liabilitas Rp34,44 miliar hingga periode 31 Desember 2021 dan jumlah aset mencapai Rp394,69 miliar hingga periode 30 Se...