google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo KEMBANGKAN POTENSI FASILITAS INAP REST AREA, PT JMRB JALIN KERJA SAMA DENGAN OMEGA HOTEL. Langsung ke konten utama

KEMBANGKAN POTENSI FASILITAS INAP REST AREA, PT JMRB JALIN KERJA SAMA DENGAN OMEGA HOTEL.


Dalam rangka menggencarkan pengembangan rest area, PT Jasamarga Related Business (JMRB) menjalin kerja sama dengan Omega Hotel Management (OHM), sebagai bagian dari Alfaland Group. Perjanjian kerja sama keduanya tertuang dalam nota kesepahaman yang ditandatangani hari Senin (10/1) di Jakarta.

Direktur Utama PT JMRB Cahyo Satrio Prakoso mengatakan, kerja sama pengembangan rest area ini menyusul terbitnya Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Permen PUPR) No. 28 Tahun 2021 tentang Tempat Istirahat dan Pelayanan (TIP) di Jalan Tol.

"Dengan adanya Peraturan Menteri PUPR tersebut, kualitas pelayanan bagi pengguna jalan tol dapat lebih ditingkatkan, karena rest area dapat dikembangkan dengan menambah fasilitas penunjang berupa sentra bisnis lokal atau daerah, area logistik, kawasan industri, hingga destinasi penunjang wisata, termasuk fasilitas inap," ujar Cahyo.

Cahyo menambahkan, potensi pengembangan fasilitas inap di rest area saat ini masih dikaji lebih lanjut oleh PT JMRB dan OHM, dengan identifikasi awal untuk ruas jalan tol yang cocok dengan fasilitas inap ini adalah jaringan Jalan Tol Trans Jawa.

"Target utama kami tentu saja pengguna jalan dengan perjalanan menerus/jarak jauh, demi keamanan dan keselamatan perjalanan mereka. Yang selama ini membutuhkan fasilitas inap untuk perjalanan dari Jakarta atau bahkan Merak menuju Semarang atau Surabaya serta sebaliknya, harus keluar jalan tol terlebih dahulu baru menemukan hotel terdekat. Selain kondisi Jalan Tol Trans Jawa yang panjang dan ramai, 85% rest area jalan tol yang dikelola oleh PT JMRB juga terletak di jaringan Jalan Tol Trans Jawa sehingga potensi pengembangan fasilitas inap ini juga semakin terbuka. Namun tidak menutup kemungkinan bila nantinya dibutuhkan di rest area kami di Jalan Tol Luar Jawa," tambahnya.

Dengan begitu, Cahyo melanjutkan, PT JMRB membutuhkan mitra atau rekan strategis yang dapat bekerja sama dengan saling memanfaatkan potensi sumber daya yang dimiliki oleh masing-masing pihak, salah satunya adalah OHM di bawah naungan Alfaland Group.

Senada dengan Cahyo, Director of Operations PT Omega Hotel Manajemen Aswin Drajat Sukrisna mengatakan, di masa pandemi ini, OHM terus berkarya dan berinovasi dengan menggandeng mitra potensial, dalam hal ini adalah PT JMRB.

"Bersama PT JMRB, kami ingin mengembangkan bisnis perhotelan yang dapat memajukan industri pariwisata Indonesia, yaitu dengan menghadirkan fasilitas akomodasi yang terbaik bagi masyarakat yang menghampiri seluruh rest area yang dikembangkan oleh PT JMRB. Kami sepakat dengan PT JMRB, saat ini rest area yang berpotensi untuk menghadirkan hotel adalah rest area di Jalan Tol Trans Jawa namun tidak menutup kemungkinan bila nantinya dibutuhkan di Jalan Tol Luar Jawa," kata Aswin.

Aswin juga mengungkapkan rasa terima kasih atas tercapainya kerja sama dengan PT JMRB ini. Menurutnya, kehadiran hotel di rest area nantinya dapat semakin menambah daya tarik, kenyamanan, dan keamanan bagi para bleisure (business & leisure) travelers yang bepergian melalui jalur darat.

Selaku anak usaha PT Jasa Marga (Persero) Tbk. yang bergerak di bidang pengembangan kawasan, termasuk rest area di ruas-ruas milik Jasa Marga Group, PT JMRB terus melakukan kajian terhadap potensi pendapatan dari rest area yang dikelolanya. Hingga saat ini, PT JMRB telah mengelola 27 rest area yang tersebar di seluruh Indonesia.

Sedangkan OHM merupakan local hotel operator yang telah mengelola 17 hotel dengan beragam brand (Grand Cordela, Cordela Hotel, Cordela Inn, Cordex & Alfa Resort) yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia, mulai dari Bandung (Soekarno Hatta), Cirebon (Cipto Mangunkusumo), Puncak (Cisarua), Jakarta (Ancol dan Senen), Medan (H. M. Yamin, AR. Hakim, Millennium ICT Center), Kuningan (Siliwangi), Yogyakarta (Malioboro), Pangkalpinang (Hamidah), Palembang (R. Sukamto), Pekanbaru (KH. Wahid Hasyim), Bengkulu (Jenderal Sudirman), Sidoarjo (KH. Ali Mas.ud), Solo (Jebres) dan Palembang (Malaka).(end)


sumber : IQPLUS

Lebih lengkapnya silahkan klik :  Saham Online

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Membaca Indikator Stochastic Oscillator dengan 3 Metode

Keberadaan stochastic telah sedikit disinggung sebagai indikator oscillator yang mampu menunjukkan kondisi jenuh harga. Dulunya, banyak trader mengetahui cara membaca indikator Stochastic hanya untuk penerapan praktis. Namun sebenarnya, Stochastic terdiri dari berbagai macam komponen dan memiliki lebih dari satu manfaat. Untuk mengungkapnya, kita akan mempelajari 3 cara membaca indikator Stochastic berikut. Baca juga: Memahami arti LOT dalam Investasi Saham 1. Cara Membaca Indikator Stochastic Sebagai Penanda Overbought Oversold Cara membaca indikator Stochastic menurut fungsi ini adalah yang paling mudah. Pada dasarnya, indikator ciptaan George Lane ini memiliki dua level ekstrim, yakni 80 dan 20. Masing-masing level tersebut berperan sebagai batas overbought dan oversold. Indikator Stochastic menunjukkan kondisi overbought ketika grafik berada di atas level 80. Sementara itu, cara membaca indikator Stochastic untuk mengenali oversold adalah dengan memperhatikan grafik yang sudah turu...

Rekomendasi Saham BISI dan MCOL oleh Phillip Capital | 18 April 2023

Phillip Capital 18 April 2023 Technical Recommendations BISI Short Term Trend : Bullish Medium Term Trend : Bullish Trading Buy : 1680 Target Price 1 : 1740 Target Price 2 : 1770 Stop Loss : 1625 MCOL Short Term Trend : Bullish Medium Term Trend : Bullish Trade Buy : 6825 Target Price 1 : 7400 Target Price 2 : 7850 Stop Loss : 6250 - Informasi lengkap pasar saham ada di  Website Saham Online.    Materi belajar trading dan investasi saham ada di   Channel Youtube Saham Online. 

Analisa Saham ANTM | 3 Agustus 2018

CLSA (KZ) ANTM IJ – Aneka Tambang 2Q18 operational highlights by Andrew Hotama and Norman Choong Stock: Aneka Tambang, ANTM IJ Market cap, ADTO: US$1.6bn, US$4.6m Rec: BUY, TP: Rp1,100 Event: 2Q18 operational results 2Q18 operational result highlight: •     Gold production: 503 kg (-7% QoQ, +20% YoY), 6M18: 47% of 18CL •     Gold sales volume: 6,815 kg (-2% QoQ, +933% YoY), 6M18: 46% of 18CL •     Ferronickel production: 6,724 tni (+10% QoQ, +5% YoY), 6M18: 49% of 18CL •     Ferronickel sales volume: 7,516 tni (+40% QoQ, +44% YoY), 6M18: 50% of 18CL •     Nickel ore production: 1.7mn wmt (-21% QoQ, +58% YoY), 6M18: 63% of 18CL •     Nickel ore sales volume: 0.6mn wmt (-49% QoQ, +136% YoY), 6M18: 38% of 18CL Comment: •     Unaudited 2Q18 revenue came at Rp6.1tn (+7% QoQ, +350% YoY), we believe this is mostly on the back of higher ferronickel sales volume which w...