google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Analisa Penutupan Pasar Saham Indonesia | 28 September 2017 Langsung ke konten utama

Analisa Penutupan Pasar Saham Indonesia | 28 September 2017

Market Review 28 September 2017
(Investment Information Team,  Mirae Asset Sekuritas Indonesia)

IHSG melemah selama empat hari berturut-turut pada pekan ini, dan ditutup melemah 21 poin (-0.37%) ke level 5,841.047 pada perdagangan hari ini. Tercatat 170 saham menguat dan 158 saham melemah. Mayoritas sektor ditutup di zona negatif, dipimpin oleh pelemahan sektor miscelleneous industry yang ditutup turun 1.19%. Sementara sektor mining memimpin penguatan dengan ditutup naik 2.28%. Investor asing mencatatkan transaksi net sell sejumlah Rp710 miliar di seluruh Pasar hari ini. US Dollar menguat 70 poin (+0.52%) terhadap Rupiah, sehingga Rupiah melemah ke level Rp13,515 terhadap US Dollar di akhir perdagangan.

Advance Stocks:

- PTBA, ADRO: Sektor tambang berhasil menguat di tengah melemahnya sektor lain setelah Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan, tidak setuju atas proposal konsep cost plus margin terhadap penerapan harga batubara thermal domestik. Jonan menyatakan bahwa konsep tersebut merupakan pendekatan yang lawas dan tidak akan membantu perseroan untuk memperbaiki efisiensi. Pemerintah tengah mempelajari kebijakan yang tepat untuk penerapan harga batubara thermal. Harga saham PTBA dan ADRO memimpin penguatan sektor mining dengan ditutup menguat masing-masing Rp775 (+8.40%) ke level Rp10.000 dan Rp95 (+5.68%) ke level Rp1.765 pada perdagangan hari ini.

- BUMI: Harga saham BUMI ditutup menguat Rp17 (+9.77%) ke level Rp191 hari ini. Manajemen BUMI menyatakan telah merealisasikan penjualan saham treasury. Sejumlah 473,2 juta saham treasury BUMI terjual pada harga Rp 350 per saham. Mengacu data itu, maka Bumi Resources meraup dana Rp 165,62 miliar. Selain itu, sepertinya BUMI akan menghitung ulang target produksi batubara tahun ini. Perseroan memperkirakan produksi hingga akhir tahun antara 86 juta ton hingga 88 juta ton yang disebabkan oleh anomali cuaca. Sebelumnya, BUMI memasang target produksi batubara sekitar 90 juta ton hingga akhir tahun, atau naik sekitar 5% dibanding realisasi produksi 2016, 86 juta ton.

- TRAM: Setelah melemah dalam sepekan, harga saham ditutup menguat Rp8 (+5.51%) ke level Rp153 pada hari ini. TRAM akan melakukan Penambahan Modal Dengan memberikan HMETD dan menerbitkan sebanyak-banyaknya 40 miliar saham baru dengan nominal Rp100 atau 80,43% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dan sebanyak-banyaknya 3,4 miliar waran seri II yang diterbitkan menyertai saham baru dan diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif. Perseroan berencana untuk menggunakan seluruh dana yang diterimanya untuk pengembangan dan ekspansi usaha.

- PADI: Menguat untuk hari ketiga, harga saham PADI ditutup menguat Rp5 (+0.32%) ke level Rp1.525 pada perdagangan hari ini. PADI mengumumkan akan mangakuisisi 51 persen saham PT Bank Muamalat Indonesia Tbk senilai Rp 4,5 triliun. Perseoran telah menandatangani perjanjian pengambilalihan saham Bank Muamalat pada 25 September 2017. Nilai akuisisi saham Bank Muamalat jauh melebihi nilai aset Minna Padi sepanjang semester I 2017, yakni sebesar Rp 478,3 miliar sementara ekuitasnya sebesar Rp 465,1 miliar. Namun, OJK menyatakan belum menerima pengajuan izin akuisisi tersebut.

Decline Stocks:

- ACST: Di akhir perdagangan, harga saham ACST melemah Rp10 (-0.34%) ke level Rp2.890. ACST akan membagikan dividen interim tahun buku yang berakhir 2017 sebesar Rp30 per lembar saham. Bahwa cum dan ex dividen di pasar reguler/negosiasi pada 4 dan 5 Oktober 2017 sedangkan cum dan ex dividen di pasar tunai pada 9 dan 10 Oktober 2017 dengan DPS hingga 9 Oktober 2017 dengan pembagian dividen pada 20 Oktober 2017.

- WSKT: Anak usaha WSKT, Waskita Realty, akan mengakuisisi lahan hingga 300 ha hingga akhir tahun ini di sekitar ruas jalan tol milik perseroan guna pengembangan properti di segmen menengah. Perusahaan telah menyiapkan anggaran senilai Rp1 triliun untuk mengakuisisinya atau setidaknya 70% dari belanja modal. Pada penutupan perdagangan hari ini, harga saham WSKT ditutup melemah Rp5 (-0.27%) ke level Rp1.800, merupakan pelemahan selama enam hari berturut-turut.

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Rekomendasi Saham GS IDX | 21 Agustus 2017

Watchlist Ganesha Stock IDX (day trade) : Senin, 21 Agustus 2017 - PUDP (Scalping) - TGRA (Scalping) - WAPO (Scalping) - BBTN - MPPA - BOGA - PTRO - INDY - INCO - DOID Batasi resiko masing2 ya..  Sharing is caring. Salam cerdas investasi! Warning : Watchlist scalping, rata-rata watchlist copet pada saham-saham dengan likuiditas rendah. Jika belum terbiasa copet, hati-hati. — Disclaimer : Bukan perintah jual/ beli, disiplin dengan trading plan masing-masing, resiko dan cuan ditanggung ma

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Cara Membaca Candlestick Saham

Cara membaca candlestick saham sebenarnya cukup mudah dan tidak perlu banyak menghafal. Anda cukup memahaminya saja secara garis besar, maka akan sukses membaca candlestick saham.  Di grafik atau chart saham, kita menemui puluhan pola saham yang berbeda. Di sana ada  Three Black Crows, Concealing Baby Swallow, Unique Three River Bottom dan lain sebagainya. Jika anda harus menghafalkannya, maka akan membutuhkan tenaga yang banyak. Maka dengan artikel ini harapannya Anda mampu cara memahami atau membaca candlestick saham dengan mudah. Dasar-dasar dalam Membaca Candlestick Saham Buyer Versus Seller Sebelum kita mulai mendalami elemen-elemen penting untuk analisa candlestick, kita harus punya cara pandang yang benar terlebih dulu. Anggap saja pergerakan harga itu terjadi karena perang antara Buyer dan Seller. Setiap candlestick adalah suatu pertempuran selama masa perang, dan keempat elemen candlestick menceritakan siapa yang unggul, siapa yang mundur, siapa memegang kontr