google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Analisa Saham Sektor Media | 15 September 2017 Langsung ke konten utama

Analisa Saham Sektor Media | 15 September 2017

Bahana Sekuritas Sector Update – Media 9/5/2017

Aug-2017 TV audience shares: RCTI gains, SCTV flat, ANTV down

- MNCN membukukan prime time Share Agustus-17 sebesar 37,8%, naik 0,8ppt MoM dibandingkan dengan 37,0% pada Jul-17. Pick-up di pangsa pasar sebagian besar didorong oleh RCTI sebesar 21,6% pada Agustus-17 (naik 0,7ppt MoM dari 20,9% pada Jul-17) dan Global TV sebesar 5,8% (naik 0,4% dari MoU dari 5,4% pada Jul-17 ), sementara MNC TV sedikit menurun menjadi 10,4% (turun 0,3ppt MoM dari 10,7% pada Jul-17)

- SCMA membukukan prime time share Agustus-17 sebesar 26,7%, turun 1,2ppt MoM dari 27,9% pada Jul-17. Penurunan tersebut semata-mata disebabkan oleh Indosiar (dari 13,4% pada Jul-17 menjadi 12,2% pada Agustus-17), sementara SCTV MoM datar pada 14,5%. Perlu disoroti bahwa drama debut SCTV "Saur Sepuh" tidak sesukses yang diharapkan dan menghasilkan peringkat yang agak lemah. Namun SCTV tetap berhasil membukukan kinerja pangsa pemirsa yang datar berkat peringkat bagus dari siaran SEA Games, terutama untuk pertandingan sepak bola dimana tim nasional Indonesia bermain.

- VIVA membukukan prime-time share Agustus-17 22,0%, turun sedikit 0,6ppt MoM dari 22,6% pada Jul-17. Hal ini sebagian besar disebabkan oleh ANTV yang turun sebesar 0,9ppt MoM menjadi 16,0% pada Agustus-17 (didukung oleh persaingan yang lebih kuat dari drama RCTI dan SEA Games SCTV), sementara TV One meningkat sebesar 0,3ppt MoM menjadi 6,0% pada Agustus-17 (berkat siaran sepak bola Liga Lokal)

- Valuasi Sektor: OVERWEIGHT

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d...

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) Catat Pendapatan Rp35,64 Miliar Hingga September 2022

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) mencatat pendapatan Rp35,64 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari pendapatan Rp32,97 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya. Laporan keuangan perseroan Rabu menyebutkan, beban pokok pendapatan naik menjadi Rp13,29 miliar dari Rp11,91 miliar dan laba kotor naik menjadi Rp22,34 miliar dari laba kotor Rp21,06 miliar tahun sebelumnya. Beban usaha naik menjadi Rp7,58 miliar dari Rp6,90 miliar membuat laba operasi naik tipis menjadi Rp14,76 miliar dari laba operasi Rp14,16 miliar tahun sebelumnya. Laba sebelum pajak menjadi Rp13,93 miliar naik dari laba sebelum pajak Rp13,17 miliar dan laba bersih yang diatribusikan ke pemilik entitas induk mencapai Rp13,14 miliar naik dari laba bersih Rp12,24 miliar tahun sebelumnya. Jumlah liabilitas mencapai Rp41,41 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari jumlah liabilitas Rp34,44 miliar hingga periode 31 Desember 2021 dan jumlah aset mencapai Rp394,69 miliar hingga periode 30 Se...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...