google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Analisa Saham Sektor Media | 11 Oktober 2017 Langsung ke konten utama

Analisa Saham Sektor Media | 11 Oktober 2017

Mirae Asset Sekuritas Indonesia on Media: The show must go on by Christine Natasya (natasya@miraeasset.co.id)

- Pada bulan September, meskipun audience share prime-time menurun, SCMA membukukan kenaikan audience share terbanyak sebesar 90bps MoM, diikuti grup Trans, yang mencatat kenaikan tertinggi kedua sebesar 60bps MoM (didukung oleh Trans dan Trans 7).

- Meskipun all-time audience share SCMA dan Trans grup naik signifikan, grup MNC masih terus menjadi pemimpin dalam audience share all time dan prime-time karena memiliki mayoritas channel FTA TV. Selain itu, RCTI juga selalu membukukan audience share tertinggi di jam prime time.

- Di sisi lain, ANTV (VIVA/Not-Rated) masih berada pada all-time audience share tertinggi pada 16.3% (meskipun turun 1.3%p dari bulan sebelumnya), didukung oleh audience share yang tinggi pada prime-time dan non-prime time. Namun, pertumbuhan audience share prime-time ANTV hanya flat sebesar 16% secara MoM, berada pada posisi kedua setelah RCTI.

- Meskipun kompetisi semakin ketat di industri TV, kami tetap mempertahankan overweight rating di sektor ini karena kami yakin ada upside risk yang lebih besar karena: 1) pre-pemilu tahun depan akan meningkatkan purchasing power konsumen sehingga belanja iklan perusahaan FMCG diharapkan akan meningkat juga, 2) harga saham media sektor sudah underperform dibandingkan IHSG, 3) MNCN mampu mempertahankan audience share yang tinggi, 4) SCMA ditradingkan pada P/E 2017F sebesar 19x, telah berada pada standar deviasi -2, dan 5) kenaikan rating audience share akan memungkinkan pemulihan harga saham perusahaan media .

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Mengenal Indikator ADX | Indikator Kekuatan Trend

Perdagangan pada arah tren yang kuat mengurangi risiko dan meningkatkan potensi keuntungan. Average Directional Index (ADX) digunakan untuk menentukan kapan harga sedang tren kuat. Dalam banyak kasus, ini adalah indikator tren utama. Bagaimanapun, tren adalah mungkin teman Anda, tentu menyenangkan untuk mengetahui siapa teman Anda. Pada artikel ini, kita akan membahas tentang ADX sebagai indikator kekuatan tren. Memahami Indikator ADX ADX digunakan untuk mengukur kekuatan tren. Perhitungan ADX didasarkan pada Moving Average dari ekspansi kisaran harga selama periode waktu tertentu. Pengaturan standarnya adalah 14 bar, meskipun periode waktu lain dapat digunakan. ADX dapat digunakan pada kendaraan perdagangan apa saja seperti saham, reksadana, dana yang diperdagangkan di bursa dan futures. ADX diplot sebagai garis tunggal dengan nilai-nilai mulai dari yang rendah dari nol sampai yang tinggi dari 100. ADX adalah non-directional; itu mencatat kekuatan tren apakah harga sedang t...

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) Catat Pendapatan Rp35,64 Miliar Hingga September 2022

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) mencatat pendapatan Rp35,64 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari pendapatan Rp32,97 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya. Laporan keuangan perseroan Rabu menyebutkan, beban pokok pendapatan naik menjadi Rp13,29 miliar dari Rp11,91 miliar dan laba kotor naik menjadi Rp22,34 miliar dari laba kotor Rp21,06 miliar tahun sebelumnya. Beban usaha naik menjadi Rp7,58 miliar dari Rp6,90 miliar membuat laba operasi naik tipis menjadi Rp14,76 miliar dari laba operasi Rp14,16 miliar tahun sebelumnya. Laba sebelum pajak menjadi Rp13,93 miliar naik dari laba sebelum pajak Rp13,17 miliar dan laba bersih yang diatribusikan ke pemilik entitas induk mencapai Rp13,14 miliar naik dari laba bersih Rp12,24 miliar tahun sebelumnya. Jumlah liabilitas mencapai Rp41,41 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari jumlah liabilitas Rp34,44 miliar hingga periode 31 Desember 2021 dan jumlah aset mencapai Rp394,69 miliar hingga periode 30 Se...