google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) Prediksikan Kinerja Pulih Langsung ke konten utama

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) Prediksikan Kinerja Pulih

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk.


PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. memprediksi kinerja perseroan pada semester II/2018 kan mulai pulih setelah pada semester I/2018 perusahaan telekomunikasi milik negara tersebut membukukan penurunan laba bersih cukup signifikan.

Direktur Keuangan Telkom Indonesia Harry M. Zen menyampaikan bahwa pada paruh kedua tahun ini, kinerja entitas anak yaitu Telkomsel mulai menunjukkan tren pemulihan pascaregistrasi kartu Prabayar yang diimplementsikan pada semester I/2018.

“Kemarin [semester I/2017] itu Telkomsel tertekan tapi bisnis lain seperti Indihome [pendapatan] naik 49%, bisnis enterprise naik 19%, dan bisnis wholesale naik 21%. Dengan minus Telkomsel yang lebih kecil namun n bisnis lain tumbuh sebesar itu, kami masih menargetkan pertumbuhan sepanjang tahun pada mid to high single digit,” ungkap Harry di Jakarta, Rabu (29/8/2018).

Berdasarkan laporan keuangan perseroan, emiten dengan sandi TLKM tersebut membukukan pendapatan sebesar Rp64,37 triliun pada semester I/2018, naik tipis 0,5% dibandingkan dengan pendapatan perseroan pada semester I/2017 (yoy) yang sebesar Rp64,02 triliun.

Kendati dapat membukukan kenaikan pendapatan, Telkom membukukan penurunan laba bersih sebesar 28,1% dari semester I/2017 sebesar Rp12,1%, menjadi 8,7% pada semester I/2018. Sebagai catatan, Telkomsel berkontribusi sekitar 60% pada total pendapatan konsolidasi.

Direktur Keuangan Telkomsel Heri Supriadi mengatakan pendapatan perseroan tergerus paling dalam pada April saat implementasi registrasi kartu prabayar. Pendapatan perseroan kian membaik setelah tenggat waktu kebijakan tersebut.

“Yang paling buruk itu pada April. Setelahnya, revenue kami meningkat lagi dan secara gradually akan lebih baik karena struktur pelanggan kami kini juga lebih mapan. Pendapatannya terus membaik namun untuk kembali positif tetap membutuhkan waktu,” jelas Heri.

Selain dampak dari registrasi kartu, Heri menyebut kinerja perseroan juga akan terus mengalami transisi karena saat ini pendapatan beralih ke lini data dari sebelumnya voice dan sms. Tantangan lain yang dihadapi perusahaan adalah ketatnya persaingan tarif.

Berdasarkan data perseroan, pada semester I/2018 TLKM membukukan pendapatan dari lini data, internet, dan jasa IT sebesar Rp32,7 triliun atau meningkat 20,7% (yoy). Pendapatan dari voice dan sms tercatat sebesar Rp20,4 triliun, tergerus 21,4% (yoy).

Pada periode tersebut, perseroan membukukan Ebitda sebesar Rp28,3 triliun, turun 14,7% (yoy) dari semester I/2017 yang sebesar Rp33,2%. Meski menargetkan kenaikan pendapatan pada 5%—9%, Harry memprediksi EBITDA dan laba bersih perseroan masih tertekan hingga akhir tahun.

“Mungkin masih tertekan karena secara yoy pendapatan kami dari segmen mobile juga mengalami penurunan. Selain itu Ebitda dan laba bersih juga akan tertekan seiring pergeseran pendapatan menuju bisnis digital dan pembangunan infrastruktur,” jelas Harry.

 Sementara itu, TLKM melaporkan telah menggunakan belanja modal sebesar Rp14,1 triliun selama semester I/2018. Hingga akhir tahun, manajemen memprediksi akan menggelontorkan belanja modal lebih dari Rp30 triliun.

Selain meningkatkan kinerja entitas anak, pada semester II/2018 perseroan juga akan menyelesaikan pembangunan Indonesia Global Gateaway (IGG), meluncurkan satelit Merah Putih, dan melakukan reprofiling utang.
http://market.bisnis.com/read/20180829/192/833071/telekomunikasi-indonesia-tlkm-proyeksi-kinerja-semester-ii2018-lebih-baik

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Mengenal Indikator ADX | Indikator Kekuatan Trend

Perdagangan pada arah tren yang kuat mengurangi risiko dan meningkatkan potensi keuntungan. Average Directional Index (ADX) digunakan untuk menentukan kapan harga sedang tren kuat. Dalam banyak kasus, ini adalah indikator tren utama. Bagaimanapun, tren adalah mungkin teman Anda, tentu menyenangkan untuk mengetahui siapa teman Anda. Pada artikel ini, kita akan membahas tentang ADX sebagai indikator kekuatan tren. Memahami Indikator ADX ADX digunakan untuk mengukur kekuatan tren. Perhitungan ADX didasarkan pada Moving Average dari ekspansi kisaran harga selama periode waktu tertentu. Pengaturan standarnya adalah 14 bar, meskipun periode waktu lain dapat digunakan. ADX dapat digunakan pada kendaraan perdagangan apa saja seperti saham, reksadana, dana yang diperdagangkan di bursa dan futures. ADX diplot sebagai garis tunggal dengan nilai-nilai mulai dari yang rendah dari nol sampai yang tinggi dari 100. ADX adalah non-directional; itu mencatat kekuatan tren apakah harga sedang t...

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) Catat Pendapatan Rp35,64 Miliar Hingga September 2022

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) mencatat pendapatan Rp35,64 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari pendapatan Rp32,97 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya. Laporan keuangan perseroan Rabu menyebutkan, beban pokok pendapatan naik menjadi Rp13,29 miliar dari Rp11,91 miliar dan laba kotor naik menjadi Rp22,34 miliar dari laba kotor Rp21,06 miliar tahun sebelumnya. Beban usaha naik menjadi Rp7,58 miliar dari Rp6,90 miliar membuat laba operasi naik tipis menjadi Rp14,76 miliar dari laba operasi Rp14,16 miliar tahun sebelumnya. Laba sebelum pajak menjadi Rp13,93 miliar naik dari laba sebelum pajak Rp13,17 miliar dan laba bersih yang diatribusikan ke pemilik entitas induk mencapai Rp13,14 miliar naik dari laba bersih Rp12,24 miliar tahun sebelumnya. Jumlah liabilitas mencapai Rp41,41 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari jumlah liabilitas Rp34,44 miliar hingga periode 31 Desember 2021 dan jumlah aset mencapai Rp394,69 miliar hingga periode 30 Se...