google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Berita Saham INCO | Inalum atau Antam bisa ambil 20% saham divestasi Vale (INCO) Langsung ke konten utama

Berita Saham INCO | Inalum atau Antam bisa ambil 20% saham divestasi Vale (INCO)

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) masih belum bisa memutuskan kepada siapa penugasan divestasi saham 20% Vale Indonesia (INCO) akan diberikan. Hal ini lantaran Kementerian BUMN masih menunggu keputusan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengenai proses divestasi ini.

Hanya saja, menurut Deputi Kementerian BUMN Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis, dan Media, Fajar Harry Sampurno, pihaknya membuka peluang bagi holding industri pertambangan BUMN untuk menyerap 20% saham INCO tersebut. Kementerian BUMN masih membuka opsi, apakah penugasan itu akan jatuh pada PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) (Inalum) atau PT Aneka Tambang Tbk (Antam).

"Belum tahu, kita nunggu penugasan dari (Kementerian) ESDM. Kalau mereka sudah membuka, Grup Inalum, Antam, atau lainnya," ujar Fajar saat dijumpai di Kantor Kementerian BUMN, Selasa (12/2).

Sebelumnya, Direktur Utama Antam Arie Prabowo Ariotedjo mengaku tidak tertarik untuk menyerap 20% saham INCO. Hal ini lantaran pada tahun ini, Antam lebih memilih fokus untuk mengembangkan hilirisasi dengan sejumlah proyek pembangunan dan pengembangan pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter).

"No Comment dulu kalau (terkait) Vale, Antam nggak. Kita ada prioritas mengembangkan downstream, karena kita punya resources yang cukup banyak, kalau downstream-nya nggak ada mau diapakan?" terang Arie.

Sebaliknya, meskipun enggan mengungkapkannya secara gamblang, namun Direktur Utama Inalum Budi Gunadi Sadikin memberikan sinyal ketertarikannya terhadap 20% saham INCO. Secara diplomatis, Budi mengatakan bahwa nikel, yang menjadi komoditas INCO, memiliki nilai strategis, khususnya sebagai bahan baku baterai guna mendukung pengembangan mobil listrik.

Sehingga, apabila ada penugasan dari pemerintah, Budi pun tak menampik untuk siap menyerap 20% saham INCO kepada holding industri pertambangan BUMN ini. Alhasil, saat ini Inalum masih menunggu arahan dari Menteri ESDM Ignatius Jonan dan Menteri BUMN Rini Soemarno. "Jadi kalau ditanya atau ditugasi, penting nggak? ya saya bilang penting. Tergantung yang memberi tugas, itu mesti tanya ke Bu Menteri (BUMN) dan Pak Menteri (ESDM)," kata Budi.

Adapun, Direktur Utama PT Vale Indonesia Tbk, Nico Kanter mengaku sudah mengirimkan surat kepada Kementerian ESDM terkait kesediaannya melakukan divestasi saham sebesar 20% pada Oktober 2019. Namun, pihaknya masih menunggu respon dari Kementerian ESDM.

Nico bilang, INCO baru melakukan penawaran jika sudah mendapatkan jawaban dari pemerintah terkait divestasi 20% saham. Karena itu, ia berharap pemerintah bisa menjawab soal penunjukkan badan usaha sebelum tenggat waktu pada Oktober 2019 mendatang.


Bahkan, sebelum tenggat waktu tersebut,INCO sudah bisa melakukan pembicaraan business to business (B to B) dengan badan usaha untuk melakukan divestasi. "Patokan memang (Oktober), tapi kan interpretasi beda-beda. Kami sih awal lebih baik dong. B to B ya. Tapi kan kita semua patuhi aturan,"ungkap Nico.


Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Rekomendasi Saham GS IDX | 21 Agustus 2017

Watchlist Ganesha Stock IDX (day trade) : Senin, 21 Agustus 2017 - PUDP (Scalping) - TGRA (Scalping) - WAPO (Scalping) - BBTN - MPPA - BOGA - PTRO - INDY - INCO - DOID Batasi resiko masing2 ya..  Sharing is caring. Salam cerdas investasi! Warning : Watchlist scalping, rata-rata watchlist copet pada saham-saham dengan likuiditas rendah. Jika belum terbiasa copet, hati-hati. — Disclaimer : Bukan perintah jual/ beli, disiplin dengan trading plan masing-masing, resiko dan cuan ditanggung ma

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Cara Membaca Candlestick Saham

Cara membaca candlestick saham sebenarnya cukup mudah dan tidak perlu banyak menghafal. Anda cukup memahaminya saja secara garis besar, maka akan sukses membaca candlestick saham.  Di grafik atau chart saham, kita menemui puluhan pola saham yang berbeda. Di sana ada  Three Black Crows, Concealing Baby Swallow, Unique Three River Bottom dan lain sebagainya. Jika anda harus menghafalkannya, maka akan membutuhkan tenaga yang banyak. Maka dengan artikel ini harapannya Anda mampu cara memahami atau membaca candlestick saham dengan mudah. Dasar-dasar dalam Membaca Candlestick Saham Buyer Versus Seller Sebelum kita mulai mendalami elemen-elemen penting untuk analisa candlestick, kita harus punya cara pandang yang benar terlebih dulu. Anggap saja pergerakan harga itu terjadi karena perang antara Buyer dan Seller. Setiap candlestick adalah suatu pertempuran selama masa perang, dan keempat elemen candlestick menceritakan siapa yang unggul, siapa yang mundur, siapa memegang kontr