google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Saham MTLA | Kinerja Metland Pada Kuartal I-2019 Tidak Terpengaruh Pemilu Langsung ke konten utama

Saham MTLA | Kinerja Metland Pada Kuartal I-2019 Tidak Terpengaruh Pemilu


KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Efek negatif dari pemilihan umum alias pemilu 2019 yang sempat membayangi emiten properti tidak terbukti, setidaknya bagi PT Metropolitan Land Tbk (Metland). Hingga akhir kuartal pertama tahun ini, mereka justru meraih marketing sales sesuai harapan.

Manajemen Metland menilai, secara umum penjualan proyek awal tahun 2019 meningkat. "Kalau overall tumbuh meskipun ada beberapa proyek naik dan beberapa proyek menurun," ujar Olivia Surodjo, Direktur PT Metropolitan Land Tbk kepada KONTAN, Kamis (25/4) pekan lalu.

Dari Januari hingga Maret tahun ini, Metropolitan Land mengantongi marketing sales Rp 533 miliar. Sebanyak 40% adalah penjualan dari proyek The Riviera at Puri di Tangerang, Banten.

The Riviera at Puri merupakan proyek rumah tapak seluas 12 hektare (ha) yang berada di dalam proyek Metland Puri. Proyek tersebut adalah hasil kongsi antara Metland dan pengembang asal Singapura yakni Keppel Land Limited (Keppel Land). Adapun proyek The Riviera at Puri membidik segmen pasar menengah ke atas.

Menurut informasi dalam laporan tahunan Metland 2018, pada 18 Oktober 2018 Metland dan Keppel Land merilis The Riviera tahap ketiga. Terdapat 145 unit rumah tapak di dalamnya. Pengembangan tahap ketiga menggenapi total unit rumah di The Riviera menjadi 460.

Selain marketing sales, Metland juga membukukan recurring income alias pendapatan berulang selama kuartal I 2019. Perusahaan berkode saham MTLA di Bursa Efek Indonesia (BEI) itu mengaku perolehannya mencapai Rp 122 miliar.

Perlu diketahui, torehan pendapatan pra penjualan maupun pendapatan berulang tadi, berasal dari aneka proyek yang sudah ada. "Belum ada yang benar-benar baru (bahkan) sampai semester II nanti," terang Olivia.

Artinya kalaupun ada rilis proyek anyar tahun ini, proyek tersebut merupakan bagian dari pengembang di proyek kawasan yang sudah ada. Kembali mengintip laporan keuangan tahunan 2018, proyek kawasan Metland selain Metland Puri seperti Metland Cyber City dan Metland Cileungsi.

Semester kedua

Meskipun cukup puas dengan marketing sales kuartal I-2019, kinerja keuangan Metland justru menciut ketimbang kuartal I-2018. Tanpa menyebutkan nilai, mereka mengaku tidak bisa membukukan pendapatan pra penjualan The Riviera at Puri pada kinerja keuangan kuartal I tahun ini. Sementara kinerja pendapatan triwulan tahun lalu, terdongkrak oleh pencatatan atas penjualan lahan pada periode sebelumnya.

Alhasil, Metland memperkirakan kinerja pendapatan baru akan melejit mulai paruh kedua tahun ini. "Akan kami catch up di semester II karena pengakuan untuk proyek Riviera dimulai di semester II," beber Olivia.

Sebagai perbandingan saja, selama kuartal I 2018 Metland mencetak penjualan dan pendapatan usaha Rp 318,76 miliar atau tumbuh 37,33% year on year (yoy). Penjualan real estate berkontribusi hingga Rp 198,15 miliar. Sisanya adalah kontribusi pusat perbelanjaan, hotel, pusat rekreasi dan proyek lain-lain.

Sembari mengharapkan pencatatan dari proyek yang sudah terjual, Metland mengejar sisa target marketing sales. Hingga tutup 2019 nanti, perusahaan itu mengejar pendapatan pra penjualan sebesar Rp 2,2 triliun.

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d...