google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Buruh Pabrik 26 Tahun Jadi Tajir Mendadak Berkat Investasi Saham Langsung ke konten utama

Buruh Pabrik 26 Tahun Jadi Tajir Mendadak Berkat Investasi Saham


Siapapun berhak mengubah jalan hidupnya menjadi lebih baik. Terlebih ketika mereka sudah berani terjun ke dunia investasi saham. Jika beruntung, tajir melintir dalam waktu sekejap bukan jadi hal yang mustahil. 

Hal tersebut seperti yang diceritakan oleh Lo Kheng Hong belum lama ini. Investor yang mendapat julukan Warren Buffet ala Indonesia ini mengatakan bahwa ada kisah pemuda berusia 26 tahun yang berhasil meraih keuntungan Rp10 miliar berkat investasi saham. 

Mengutip laman iNews.id Kamis (23/09/2021) kisah tersebut disampaikannya ke dalam sebuah diskusi yang telah diunggah oleh Dosen Investasi dan Kepala Departemen Keuangan Prasetiya Mulya Business School, Lukas Setiaatmaja, di akun Instagram @lukas_setiaatmaja dengan judul "Apakah Lo Kheng Hong Bisa Ditiru?".

Dari penggalan video tersebut, Lo Kheng Hong berbagi trik sederhana yang selalu dia terapkan ketika berinvestasi saham. Dia juga mengungkap kisah sederhana dari seorang pemuda yang kala itu bekerja sebagai buruh pabrik dan berhasil raup cuan fantastis dari hasil saham. Pemuda itupun lantas berhenti bekerja sebagai buruh karena mendapatkan uang yang melebihi dari gajinya bekerja. 

"Saya rasa apa yang saya lakukan sangat mudah direplikasi, karena apa yang saya lakukan begitu sederhana, mudah dan simpel. Ada seorang pemuda usia 26 tahun, dia pernah chat saya, lalu saya cari tahu siapa orang ini, ternyata tamatan SMA, dulu buruh kerja di pabrik, dan sekarang dia sudah berhenti karena sudah mendapat uang lebih dari 10 miliar," kata Lo Kheng Hong. 

Dijelaskan lebih lanjut, dirinya kerapkali berdiskusi dengan pemuda itu soal investasi saham. Dari hasil diskusi intens yang mereka lakukan, Lo Kheng Hong menarik kesimpulan bahwa pemuda itu berinvestasi bukan karena spekulasi semata. Namun dia juga jeli. 

"Saya lihat keberhasilan dia bukan karena feeling, tetapi betul-betul karena membaca laporan keuangan, detail, dan dia cerita ke saya, makanya saya menilai itu karena dia mempelajari betul laporan keuangan dari perusahaan yang dia beli sahammnya," ujar Lo Kheng Hong. 

Hal senada diungkapkan oleh Lukas Setiaatmaja yang pernah menemukan sosok serupa pemuda tersebut. Dirinya pernah berbicara dengan seorang Office Boy (OB) yang mengaku meniru gaya berinvestasi Lo Kheng Hong. 

"Dia mengaku beli saham dan tetap disimpan, enggak dilepas meskipun harga saham sudah naik, tetapi diinvestasikan untuk jangka panjang. Saya tanya kenapa, alasan dia, saya belajar dari pak Lo Kheng Hong, dari Youtube," ujar Lukas Setiaatmaja. 

Sontak saja unggahan Lukas Setiaatmaja itu mendapat sorotan warganet. Ada yang penasaran siapakah pemuda yang mantan buruh dan kini menjadi miliarder. Ada pula yang bertanya bagaimana membaca laporan keuangan yang praktis. (NDA)

sumber : IDX CHANEL


Lebih lengkapnya silahkan klik : Saham Online


Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Mengenal Indikator ADX | Indikator Kekuatan Trend

Perdagangan pada arah tren yang kuat mengurangi risiko dan meningkatkan potensi keuntungan. Average Directional Index (ADX) digunakan untuk menentukan kapan harga sedang tren kuat. Dalam banyak kasus, ini adalah indikator tren utama. Bagaimanapun, tren adalah mungkin teman Anda, tentu menyenangkan untuk mengetahui siapa teman Anda. Pada artikel ini, kita akan membahas tentang ADX sebagai indikator kekuatan tren. Memahami Indikator ADX ADX digunakan untuk mengukur kekuatan tren. Perhitungan ADX didasarkan pada Moving Average dari ekspansi kisaran harga selama periode waktu tertentu. Pengaturan standarnya adalah 14 bar, meskipun periode waktu lain dapat digunakan. ADX dapat digunakan pada kendaraan perdagangan apa saja seperti saham, reksadana, dana yang diperdagangkan di bursa dan futures. ADX diplot sebagai garis tunggal dengan nilai-nilai mulai dari yang rendah dari nol sampai yang tinggi dari 100. ADX adalah non-directional; itu mencatat kekuatan tren apakah harga sedang t...

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) Catat Pendapatan Rp35,64 Miliar Hingga September 2022

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) mencatat pendapatan Rp35,64 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari pendapatan Rp32,97 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya. Laporan keuangan perseroan Rabu menyebutkan, beban pokok pendapatan naik menjadi Rp13,29 miliar dari Rp11,91 miliar dan laba kotor naik menjadi Rp22,34 miliar dari laba kotor Rp21,06 miliar tahun sebelumnya. Beban usaha naik menjadi Rp7,58 miliar dari Rp6,90 miliar membuat laba operasi naik tipis menjadi Rp14,76 miliar dari laba operasi Rp14,16 miliar tahun sebelumnya. Laba sebelum pajak menjadi Rp13,93 miliar naik dari laba sebelum pajak Rp13,17 miliar dan laba bersih yang diatribusikan ke pemilik entitas induk mencapai Rp13,14 miliar naik dari laba bersih Rp12,24 miliar tahun sebelumnya. Jumlah liabilitas mencapai Rp41,41 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari jumlah liabilitas Rp34,44 miliar hingga periode 31 Desember 2021 dan jumlah aset mencapai Rp394,69 miliar hingga periode 30 Se...