google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Analisa Saham Sektor Properti | 23 Agustus 2017 Langsung ke konten utama

Analisa Saham Sektor Properti | 23 Agustus 2017

Bank Indonesia (BI) memangkas suku bunga acuan 7-Day Reverse Repo Rate (7-DRR). Dalam keputusan tersebut, BI menurunkan sebanyak 25 basis poin (bps) menjadi 4,5% dari sebelumnya 4,75%. Hal ini bisa menjadi angin segar bagi industri di tanah air, karena akan menggeliatkan sektor usaha tertentu.

Namun, Franky Rivan analis Mirae Asset Sekuritas memperkirakan, pemangkasan suku bunga acuan secara luas, telah berdampak buruk bagi pengembang. Pasalnya, dinamika penawaran dan permintaan terhadap sektor properti menjadi lebih inelastis. Artinya, konsumen menjadi kurang peka terhadap perubahan harga.

Franky berasalan, pemerintah pusat telah memangkas suku bunga acuan sebanyak enam kali pada tahun lalu. "Dan kami melihat sedikit bukti peningkatan permintaan pada sektor properti," terang Franky dalam riset, Selasa (23/8).

Dia menambahkan, pada semester 1-2017, lima pengembang teratas mencatatkan penjualan pasar sebesar Rp 5,4 triliun. Pencapaian ini memburuk 9,6% dibandingkan tahun sebelumnya yakni Rp 6 triliun pada semester 1-2016.

Meski demikian, Franky berharap bisa melihat momentum harga jangka pendek karena pemotongan suku bunga baru-baru ini. Yakni dengan mengimbangi pandangan bearish yang terlalu buruk terhadap pengembang.

Adanya dinamika penawaran dan permintaan yang tidak menguntungkan di sektor properti menyebabkan Mirae memberikan pandangan netral terhadap properti. "Kami mungkin dapat mengharapkan peluang perdagangan jangka pendek yang timbul dari pemotongan suku bunga," katanya.

Rivan menyatakan, pilihan utama emiten properti tidak berubah. Dia menyarankan investor bisa mengambil peluang perdagangan pada saham PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE). Rekomendasi buy saham TBIG dengan target harga Rp 2.210. "Perlu dicatat bahwa perusahaan memiliki aset real estate terbesar dibandingkan dengan perusahaan properti lain," katanya.

KONTAN

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Mengenal Indikator Saham OBV | On-Balance Volume

Apa itu On-Balance Volume (OBV)? On-balance volume (OBV) adalah indikator momentum perdagangan teknis yang menggunakan aliran volume untuk memprediksi perubahan harga saham. Joseph Granville pertama kali mengembangkan metrik OBV dalam buku 1963, "Granville's New Key to Stock Market Profits." Granville percaya bahwa volume adalah kekuatan utama di balik pasar dan dirancang OBV untuk diproyeksikan ketika gerakan besar di pasar akan terjadi berdasarkan perubahan volume. Dalam bukunya, ia menggambarkan prediksi yang dihasilkan oleh OBV sebagai "a spring being wound tightly." Dia percaya bahwa ketika volume meningkat tajam tanpa perubahan signifikan dalam harga saham, harga akhirnya akan melonjak ke atas atau jatuh ke bawah. indikator obv saham Intisari Penggunaan Indikator OBV On-balance volume (OBV) adalah indikator teknis momentum, menggunakan perubahan volume untuk membuat prediksi harga. OBV menunjukkan sentimen kerumunan yang dapat mempredi...