google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Analisa Penutupan Pasar Saham Indonesia | 27 Desember 2017 Langsung ke konten utama

Analisa Penutupan Pasar Saham Indonesia | 27 Desember 2017

Analisa Penutupan Pasar Saham Indonesia

Market Review 27 December 2017
(Investment Information Team,  Mirae Asset Sekuritas Indonesia)

Menutup perdagangan hari ini, IHSG menguat 56 poin (+0.9%) ke level 6,277.165. Tercatat 226 saham menguat dan 141 saham melemah. Mayoritas sektor ditutup menguat dipimpin oleh penguatan sektor basic industry (+1.80%) dan finance (+1.76%). Sementara, hanya sektor miscellaneous industry yang ditutup melemah 0.54%. Investor asing mencatatkan transaksi net buy sejumlah Rp387 miliar di seluruh Pasar hari ini. US Dollar menguat 3 poin (+0.02%) terhadap Rupiah, sehingga Rupiah melemah ke level Rp13,577 terhadap US Dollar di akhir perdagangan.

Advance Stocks:

- BDMN: Harga saham BDMN ditutup menguat Rp850 (+14.16%) ke level Rp6.850 pada perdagangan hari ini. Mitsubishi UFJ Financial Group Inc, The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd (MUFG) kemarin (26/12) telah menyepakati untuk mengakuisisi 73,8 persen kepemilikan saham sebesar di BDMN yang akan dilakukan melalui tiga tahap. Tahap pertama, MUFG akan membeli 19,9 persen saham di Danamon, dengan harga Rp8.323 per saham dengan jumlah investasi sebesar Rp15,875 triliun. Tahap kedua, membeli tambahan 20,1 persen saham untuk meningkatkan kepemilikan sahamnya di Danamon menjadi 40 persen. Tahap 3 MUFG berencana untuk meningkatkan kepemilikannya di Danamon di atas 40 persen.

- KRAS: Di akhir perdagangan hari ini, harga saham KRAS ditutup menguat Rp34 (+9.39%) ke level Rp396. Tahun depan, KRAS menargetkan pertumbuhan pendapatan yang hampir menyentuh angka 10%, seiring adanya permintaan yang terus bertambah. Perseroan tengah berusaha untuk dapat memenuhi semua proyek konstruksi, karena infrastruktur saat ini dalam kondisi yang bagus.

- LSIP: Harga saham LSIP ditutup menguat Rp45 (+3.61%) ke level Rp1.290 hari ini. LSIP menjual tanah seluas 125 ha kepada ICBP. Transaksi yang dilakukan adalah terafiliasi. Adapun harga tanah senilai Rp300.000/m2. ICBP harus membayar uang muka senilai Rp40 miliar. Harga tanah 125 ha yang dijual LSIP kepada ICBP sekitar Rp375 miliar.

- BTPN: Pada penutupan perdagangan hari ini, harga saham BTPN menguat Rp140 (+5.85%) ke level Rp2.530. Sumitomo Mitsui Financial Group (SMFG) berencana meningkatkan kepemilikan saham diBTPN. Sumitomo mempunyai 40 persen saham BTPN. Sumitomo masih menunggu perizinan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait peningkatan kepemilikan saham di BTPN. Rencana penambahan saham di BTPN ini seiring meningkatkan operasional bank di pasar Asia.

- AKRA: Harga saham AKRA ditutup menguat Rp100 (+1.57%) ke level Rp6.450. AKRA mulai merealisasikan rencana fokus berbisnis di dalam negeri. September lalu, AKRA telah melakukan perjanjian divestasi kepemilikan saham di bisnis operator pelabuhan Guigang, China, dengan Beibu Gulf Port Co Ltd. AKRA melepas anak usaha tersebut dengan nilai sebesar RMB 427,86 juta. Baru-baru ini, AKRA mengumumkan akan menjual Khalista (Liuzhou) Chemical Industry Co Ltd.Divestasi ini ditargetkan rampung pertengahan 2018.

Decline Stock:

- INAF: Di akhir perdagangan hari ini, harga saham INAF melemah Rp25 (-0.43%) ke level Rp5.775. Harga saham INAF melemah setelah Bursa Efek Indonesia (BEI) membuka kembali perdagangan saham perseroan pada hari ini. INAF menganggarkan belanja modal sekitar Rp165 miliar pada 2018 yang akan digunakan untuk sejumlah keperluan antara lain untuk renovasi atau penyelesaian pembangunan fasilitas produksi dan tata ruang pabrik senilai Rp44 miliar, pembelian mesin dan fasilitas penunjang produksi Rp35 miliar, pengembangan sistem informasi ERP SAP Rp13 miliar, pengembangan bisnis strategis Rp70 miliar dan investasi gedung anak usaha PT Indofarma Global Medika Rp3 miliar.

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Mengenal Indikator Saham OBV | On-Balance Volume

Apa itu On-Balance Volume (OBV)? On-balance volume (OBV) adalah indikator momentum perdagangan teknis yang menggunakan aliran volume untuk memprediksi perubahan harga saham. Joseph Granville pertama kali mengembangkan metrik OBV dalam buku 1963, "Granville's New Key to Stock Market Profits." Granville percaya bahwa volume adalah kekuatan utama di balik pasar dan dirancang OBV untuk diproyeksikan ketika gerakan besar di pasar akan terjadi berdasarkan perubahan volume. Dalam bukunya, ia menggambarkan prediksi yang dihasilkan oleh OBV sebagai "a spring being wound tightly." Dia percaya bahwa ketika volume meningkat tajam tanpa perubahan signifikan dalam harga saham, harga akhirnya akan melonjak ke atas atau jatuh ke bawah. indikator obv saham Intisari Penggunaan Indikator OBV On-balance volume (OBV) adalah indikator teknis momentum, menggunakan perubahan volume untuk membuat prediksi harga. OBV menunjukkan sentimen kerumunan yang dapat mempredi...