google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Berita Saham BSDE | 14 Februari 2018 Langsung ke konten utama

Berita Saham BSDE | 14 Februari 2018

Berita Saham BSDE

PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) semakin gencar melakukan ekspansi anorganik untuk meningkatkan pendapatan berulang. Pada 2017, BSDE mengakuisisi 13 lantai di Bakrie Tower sebagai bagian dari investasi properti. Adapun net leasable area atau NLA dari 13 lantai tersebut mencapai 17.000 m2.

Direktur BSDE Hermawan Wijaya mengungkapkan rata-rata harga sewa di Bakrie Toer adalah Rp300.000/m2/bulan. Sejauh ini, tingkat okupansi di Bakrie Tower mencapai 23 persen pada Januari 2018 dan diperkirakan akan terisi sekitar 80-90 persen pada 2019.

"Tujuan akuisisi ini adalah investasi properti untuk menambah portofolio pendapatan berulang perusahaan. Kami yakin dengan dukungan pendapatan berulang yang besar perusahaan dapat menjaga pertumbuhan kinerja di masa mendatang," kata Hermawan, di Jakarta.

Selain itu, pada akhir tahun lalu, BSDE juga telah mengakuisisi Sinarmas MSIG Tower yang berlokasi di Jalan Jendral Sudirman, Jakarta. Adapun NLA yang diakuisisi mencapai 68.525 m2 dengan rata-rata harga sewa mencapai Rp260.000/m2/bulan. 

"Tingkat okupansi di Sinarmas MSIG Tower mencapai 40 persen pada 2017 dan ditargetkan terisi sekitar 80-90 persen pada 2019," pungkasnya. (end/ba)

Sumber:

http://www.iqplus.info/news/stock_news/bsde-tingkatkan-pendapatan-berulang--bsde-akuisisi-bakrie-tower-dan-msig-tower,44084225.html

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Rekomendasi Saham GS IDX | 21 Agustus 2017

Watchlist Ganesha Stock IDX (day trade) : Senin, 21 Agustus 2017 - PUDP (Scalping) - TGRA (Scalping) - WAPO (Scalping) - BBTN - MPPA - BOGA - PTRO - INDY - INCO - DOID Batasi resiko masing2 ya..  Sharing is caring. Salam cerdas investasi! Warning : Watchlist scalping, rata-rata watchlist copet pada saham-saham dengan likuiditas rendah. Jika belum terbiasa copet, hati-hati. — Disclaimer : Bukan perintah jual/ beli, disiplin dengan trading plan masing-masing, resiko dan cuan ditanggung ma

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Cara Membaca Candlestick Saham

Cara membaca candlestick saham sebenarnya cukup mudah dan tidak perlu banyak menghafal. Anda cukup memahaminya saja secara garis besar, maka akan sukses membaca candlestick saham.  Di grafik atau chart saham, kita menemui puluhan pola saham yang berbeda. Di sana ada  Three Black Crows, Concealing Baby Swallow, Unique Three River Bottom dan lain sebagainya. Jika anda harus menghafalkannya, maka akan membutuhkan tenaga yang banyak. Maka dengan artikel ini harapannya Anda mampu cara memahami atau membaca candlestick saham dengan mudah. Dasar-dasar dalam Membaca Candlestick Saham Buyer Versus Seller Sebelum kita mulai mendalami elemen-elemen penting untuk analisa candlestick, kita harus punya cara pandang yang benar terlebih dulu. Anggap saja pergerakan harga itu terjadi karena perang antara Buyer dan Seller. Setiap candlestick adalah suatu pertempuran selama masa perang, dan keempat elemen candlestick menceritakan siapa yang unggul, siapa yang mundur, siapa memegang kontr