google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Analisa Penutupan Pasar Saham Indonesia | 15 Maret 2018 Langsung ke konten utama

Analisa Penutupan Pasar Saham Indonesia | 15 Maret 2018

Analisa Penutupan Pasar Saham Indonesia | 15 Maret 2018

Market Review 15 Maret 2018
(Investment Information Team,  Mirae Asset Sekuritas Indonesia)

IHSG ditutup melemah -60.71 poin (-0.95%) ke level 6,321.904 pada perdagangan hari ini. Tercatat 123 saham menguat dan 253 saham melemah. Mayoritas sektor ditutup melemah, pelemahan dipimpin oleh sektor Infrastructure (-2.65%), sektor Mining (-1.37%), sektor Misc-Ind (-1.36%), dan sektor Finance  (-1.24%), sementara hanya satu sektor yang ditutup menguat yaitu sektor Agri (+0,21%). Investor asing mencatatkan transaksi net sell sejumlah Rp 635 Milyar di seluruh Pasar pada perdagangan hari ini. US Dollar menguat (+0.13%) terhadap Rupiah, sehingga Rupiah melemah terhadap dollar yaitu di level Rp 13,748 terhadap US Dollar di akhir perdagangan.

Advance Stocks:

-TAXI : Harga saham TAXI ditutup menguat Rp 16 (+21.62%) ke level Rp 90 pada perdagangan hari ini. Persaingan industri taksi berubah drastis dengan hadirnya transportasi berbasis online yang menawarkan tarif lebih kompetitif seperti Go-Car, Grabcar, dan Uber. Kerasnya persaingan ini membuat PT Express Transindo Utama Tbk, perusahaan dengan kode saham TAXI mengalami kerugian yang cukup besar dan terpaksa mem-PHK 250 orang karyawannya. Tidak hanya itu, saham perseroan pun juga akhirnya jatuh ke level Rp50 untuk pertama kalinya, setelah sebelumnya sempat diperdagangkan di level Rp200. Melihat gejala disrupsi taksi konvensional dari taksi online ini, pemerintah mencoba membuat peraturan untuk “menyelamatkan” perusahaan taksi konvensional, dan membuat keduanya dapat bekerjasama.Tidak hanya itu saja, pemerintah juga mengeluarkan kebijakan untuk memoratorium atau menghentikan sementara perekrutan pengemudi taksi online yang berlaku sejak Senin 12 Maret kemarin. Efek peraturan ini jelas dapat berdampak positif bagi perusahaan taksi konvensional, karena hal ini akan membuat perusahaan transportasi konvensional seperti Blue Bird dan Express Taxi berkesempatan memperoleh penumpang lebih besar.

-BWPT : Harga saham BWPT ditutup menguat Rp 10 (+4.58%) ke level Rp 228 pada perdagangan hari ini. Grup Rajawali diisukan kembali akan melepas sisa kepemilikannya dalam PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT). Namun, manajemen menampik kabar tersebut. Satrio Tjai, Direktur Rajawali Corpora menampik kabar penjualan tersebut. Seperti diketahui, ada rumor yang menyebut kepanjangan tangan Grup Rajawali, yakni, PT Rajawali Capital akan melepas 11,86 miliar atau setara 37,64% saham BWPT. Jumlah saham itu yang kabarnya bakal dilepas kepada dua calon investor strategis. Salah satu calon investor itu adalah Grup Salim. Satu calon lagi merupakan nama lama yang memang sudah menjadi bagian dari BWPT, yakni Federal Land Development Authority (Felda). Felda menguasai 11,66 miliar atau setara 37% saham BWPT melalui anak usahanya, FIC Properties Sdn Bhd.

-RALS : Harga saham RALS ditutup menguat Rp 25 (+1.97%) ke level Rp 1.290 pada perdagangan hari ini. Kinerja PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk pada tahun ini kembali akan dipengaruhi tingkat daya beli masyarakat. Hal itu tidak lepas dari faktor segmen pasar emiten berkode RALS tersebut yang menyasar masyarakat menengah ke bawah. Analis Danareksa Sekuritas, Adeline Solaiman menyampaikan, ketika daya beli masyarakat melemah, hal itu akan berdampak besar pada masyarakat menengah ke bawah yang notabene tidak memiliki pendapatan berjumlah besar. Kondisi yang berbeda terjadi pada masyarakat menengah ke atas. Kelompok masyarakat tersebut umumnya masih mampu melakukan konsumsi dalam jumlah besar, kendati kondisi ekonomi sedang tidak stabil dan terjadi penurunan daya beli.

Decline Stocks:

-PGAS : harga saham PGAS ditutup melemah Rp 110 (-4.56%) ke level Rp 2.300 hari ini. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) tercatat mengalami penurunan kinerja keuangan dalam lima tahun terakhir. Berdasarkan data dari Komisi VI DPR RI tercatat laba usaha dan laba bersih PGN dalam lima tahun berturut-turut turun selama tahun 2012 hingga 2017. Padahal menurut Anggota Komisi VI DPR RI, Rieke Diah Pitaloka, PGN masih bisa mencatatkan pertumbuhan pendapatan dan penyaluran gas. Begitu pula dengan aset PGN yang meningkat dalam periode 2012 hingga 2016. Menurut Rieke dalam jawaban tertulis Direksi PGN, sejak selesai dibangun 2014, FSRU Lampung beroperasi tidak maksimal sesuai rencana. Makanya PGN terus harus membayar sewa sebesar lebih dari US$ 90 juta.

-JSMR : harga saham JSMR ditutup melemah Rp 70 (-1.40%) ke level Rp 4.920 hari ini. PT Jasa Marga Tbk (JSMR) berencana membangun ruas tol Jakarta-Cikampek II Selatan pada tahun depan. Sebelumnya, perusahaan akan menunjuk kontraktor pembangunan pada semester II-2018. Desi Arryani, Direktur Utama PT Jasa Marga Tbk mengatakan saat ini pihaknya tengah melakukan proses (persiapan), sehingga baru akan melakukan konstruksi pada tahun depan. Sebab saat ini perusahaan baru akan melakukan penetapan lokasi untuk ruang tol tersebut. Tol Jakarta-Cikampek II Selatan ini akan memiliki panjang 64 kilometer (km), diperkirakan investasi untuk pembangunannya mencapai Rp 14,6 triliun. Pembangunannya akan dilakukan oleh PT Jasa Marga Japek Selatan dan PT Wira Nusantara Bumi.

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Mengenal Indikator ADX | Indikator Kekuatan Trend

Perdagangan pada arah tren yang kuat mengurangi risiko dan meningkatkan potensi keuntungan. Average Directional Index (ADX) digunakan untuk menentukan kapan harga sedang tren kuat. Dalam banyak kasus, ini adalah indikator tren utama. Bagaimanapun, tren adalah mungkin teman Anda, tentu menyenangkan untuk mengetahui siapa teman Anda. Pada artikel ini, kita akan membahas tentang ADX sebagai indikator kekuatan tren. Memahami Indikator ADX ADX digunakan untuk mengukur kekuatan tren. Perhitungan ADX didasarkan pada Moving Average dari ekspansi kisaran harga selama periode waktu tertentu. Pengaturan standarnya adalah 14 bar, meskipun periode waktu lain dapat digunakan. ADX dapat digunakan pada kendaraan perdagangan apa saja seperti saham, reksadana, dana yang diperdagangkan di bursa dan futures. ADX diplot sebagai garis tunggal dengan nilai-nilai mulai dari yang rendah dari nol sampai yang tinggi dari 100. ADX adalah non-directional; itu mencatat kekuatan tren apakah harga sedang t...

Cara Membaca Indikator Stochastic Oscillator dengan 3 Metode

Keberadaan stochastic telah sedikit disinggung sebagai indikator oscillator yang mampu menunjukkan kondisi jenuh harga. Dulunya, banyak trader mengetahui cara membaca indikator Stochastic hanya untuk penerapan praktis. Namun sebenarnya, Stochastic terdiri dari berbagai macam komponen dan memiliki lebih dari satu manfaat. Untuk mengungkapnya, kita akan mempelajari 3 cara membaca indikator Stochastic berikut. Baca juga: Memahami arti LOT dalam Investasi Saham 1. Cara Membaca Indikator Stochastic Sebagai Penanda Overbought Oversold Cara membaca indikator Stochastic menurut fungsi ini adalah yang paling mudah. Pada dasarnya, indikator ciptaan George Lane ini memiliki dua level ekstrim, yakni 80 dan 20. Masing-masing level tersebut berperan sebagai batas overbought dan oversold. Indikator Stochastic menunjukkan kondisi overbought ketika grafik berada di atas level 80. Sementara itu, cara membaca indikator Stochastic untuk mengenali oversold adalah dengan memperhatikan grafik yang sudah turu...