google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Berita Saham GIAA | 15 Maret 2018 Langsung ke konten utama

Berita Saham GIAA | 15 Maret 2018

Berita Saham GIAA

Garuda Indonesia Cabang Lampung menargetkan total penjualan Rp7,2 miliar pada "Garuda Indonesia Travel Fair (GATF)", di Mall Boemi Kedaton, Bandarlampung, 16-18 Maret 2018.

"Pada GATF pase pertama di Lampung ini, Garuda Indonesia menargetkan total transaksi sebesar Rp7,2 miliar dan dua puluh ribu pengunjung selama pelaksanaannya," General Manager Garuda Indonesia Cabang Lampung, Gatot Rijadi, di Bandarlampung, Kamis.

Ia menyebutkan targetkan total penjualan itu lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya, senilai Rp7 miliar.

Pihaknya bersama agen perjalanan dan bank partner yakni Bank Mandiri untuk memberikan penawaran menarik kepada pelanggan.

Menurutnya, GATF sebelumnya sukses pada 2017 lalu, serta sebagai bagian dari komitmen perusahaan sebagai maskapai nasional dalam mendukung program pengembangan pariwisata Indonesia, Garuda dengan menggandeng Bank Mandiri sebagai bank partner, kembali menggelar GATF 2018.

Ia menyebutkam, GATF Lampung tahun 2018 ini dilaksanakan dalam dua pase, dimana pase pertama akan dilaksanakan pada 16-18 Maret 2018 ini di Mall Boemi Kedaton lalu. Kemudian, pase kedua akan dilaksanakan pada September 2018.

GATF, lanjutnya, merupakan event tahunan yang selalu ditunggu oleh pelanggan setia Garuda Indonesia, tidak hanya di Kota Bandarlampung, Lampung, namun di seluruh Indonesia. Hal tersebut terlihat dari peningkatan jumlah pengunjung GATF dari tahun ke tahun.

"Sejak kami laksanakan GATF untuk yang pertama kalinya tahun 2008 lalu. Menyikapi tingginya minat pelanggan dan masyarakat dalam melakukan perjalanan wisata, maka GATF yang semula hanya dilaksanakan di Jakarta, kemudian digelar serentak di kota-kota besar di Indonesia," kata Gatot Rijadi.(end/ant)

Source:

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Mengenal Indikator ADX | Indikator Kekuatan Trend

Perdagangan pada arah tren yang kuat mengurangi risiko dan meningkatkan potensi keuntungan. Average Directional Index (ADX) digunakan untuk menentukan kapan harga sedang tren kuat. Dalam banyak kasus, ini adalah indikator tren utama. Bagaimanapun, tren adalah mungkin teman Anda, tentu menyenangkan untuk mengetahui siapa teman Anda. Pada artikel ini, kita akan membahas tentang ADX sebagai indikator kekuatan tren. Memahami Indikator ADX ADX digunakan untuk mengukur kekuatan tren. Perhitungan ADX didasarkan pada Moving Average dari ekspansi kisaran harga selama periode waktu tertentu. Pengaturan standarnya adalah 14 bar, meskipun periode waktu lain dapat digunakan. ADX dapat digunakan pada kendaraan perdagangan apa saja seperti saham, reksadana, dana yang diperdagangkan di bursa dan futures. ADX diplot sebagai garis tunggal dengan nilai-nilai mulai dari yang rendah dari nol sampai yang tinggi dari 100. ADX adalah non-directional; itu mencatat kekuatan tren apakah harga sedang t...

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) Catat Pendapatan Rp35,64 Miliar Hingga September 2022

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) mencatat pendapatan Rp35,64 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari pendapatan Rp32,97 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya. Laporan keuangan perseroan Rabu menyebutkan, beban pokok pendapatan naik menjadi Rp13,29 miliar dari Rp11,91 miliar dan laba kotor naik menjadi Rp22,34 miliar dari laba kotor Rp21,06 miliar tahun sebelumnya. Beban usaha naik menjadi Rp7,58 miliar dari Rp6,90 miliar membuat laba operasi naik tipis menjadi Rp14,76 miliar dari laba operasi Rp14,16 miliar tahun sebelumnya. Laba sebelum pajak menjadi Rp13,93 miliar naik dari laba sebelum pajak Rp13,17 miliar dan laba bersih yang diatribusikan ke pemilik entitas induk mencapai Rp13,14 miliar naik dari laba bersih Rp12,24 miliar tahun sebelumnya. Jumlah liabilitas mencapai Rp41,41 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari jumlah liabilitas Rp34,44 miliar hingga periode 31 Desember 2021 dan jumlah aset mencapai Rp394,69 miliar hingga periode 30 Se...