google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Berita Saham PRDA | 7 Mei 2018 Langsung ke konten utama

Berita Saham PRDA | 7 Mei 2018

PRODIA CETAK PENDAPATAN BERSIH Rp356,4 MILIAR DI KUARTAL I.
IQPlus, (07/05) - PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) berhasil mencatatkan pertumbuhan pendapatan Perseroan di kuartal I 2018 sebesar 7,5% menjadi Rp 356,4 miliar dibandingkan periode yang sama di tahun 2017 yang mencapai Rp 331,6 miliar. Perseroan juga berhasil mencetak laba bersih di kuartal I 2018 sebesar Rp 32,5 miliar, meningkat sebesar 0,6 % dibandingkan periode yang sama dengan tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp 32,3 miliar.


Menurut keterangan perseroan, masing-masing segmen pelanggan memberikan kontribusi yang signifikan bagi peningkatan pendapatan. Segmen pelanggan individu dan rujukan dokter menyumbang masing-masing sebesar 33% dan 32,8% kepada pendapatan Perseroan. Sedangkan, kontribusi segmen referensi pihak ketiga dan klien korporasi sebesar 20,1% dan 14,1% terhadap pendapatan Perseroan.

Direktur Utama Prodia, Dewi Muliaty, mengatakan bahwa Perseroan berkomitmen untuk terus meningkatkan kinerja bisnis Prodia pencapaian laba dan pertumbuhan penjualan di sepanjang tiga bulan pertama tahun 2018 ini menunjukkan bahwa fundamental bisnis Perseroan masih kuat. Kami berkomitmen untuk terus berupaya meningkatkan kinerja agar dapat terus memberikan imbal hasil yang positif kepada pemegang saham.

Di samping itu, Perseroan juga membukukan peningkatan EBITDA sebesar 2,1%, dari Rp 52,1 miliar pada tahun 2017 menjadi Rp 53,2 miliar pada kuartal I tahun 2018. Dari sisi arus kas, arus kas bersih Perseroan dari aktivitas operasi pada kuartal I tahun 2018 naik menjadi sebesar Rp 65,3 miliar.

Total aset Perseroan pada kuartal I 2018 tercatat meningkat sebesar 2,0% menjadi Rp 1.885,5 miliar dibandingkan tahun sebelumnya. Aset lancar menjadi Rp 1.192,9 miliar dan Aset non lancar menjadi Rp 692,6 miliar. Sedangkan, total liabilitas naik sekitar 1,8 % menjadi Rp 493,9 miliar dibandingkan pada tahun 2017 yang mencapai Rp 485,1 miliar. Adapun total liabilitas jangka pendek turun menjadi Rp 140,5 miliar dan total liabilitas jangka panjang naik menjadi Rp 353,4 miliar. Total Ekuitas naik sekitar 2,1 % menjadi sebesar Rp 1.391,6 miliar dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp 1.363,1 miliar. (end)
http://www.iqplus.info/news/stock_news/prda-prodia-cetak-pendapatan-bersih-rp356-4-miliar-di-kuartal-i,26075948.html

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Cara Menghitung Beta Saham CAPM

Apa itu CAPM CAPM (Capital Asset Pricing Model) adalah model yang digunakan untuk menentukan tingkat pengembalian(required return) dari suatu aset. Model ini mendapatkan penghargaan nobel  pada tahun 1990 dan pada prakteknya juga sering digunakan untuk menentukan nilai cost of equity. Dari sudut pandang investor, besarnya tingkat pengembalian seharusnya berbanding lurus dengan risiko yang diambil. Untuk memudahkan saya buat ilustrasi yang disederhanakan sebagai berikut: Alex punya uang 100juta, berkeinginan untuk menginvestasikan uangnya pada bisnis warung retail. Pertanyaan yang seringkali dihadapi adalah: Jika Alex memutuskan untuk berinvestasi pada bisnis warung retail, berapa besar tingkat pengembalian yang harus dia dapatkan? Mengingat bahwa jika dia menginvestasikan uangnya, dia dihadapkan dengan risiko bisnis warung retail. Pertimbangan untuk Alex Deposito Investasi Toko/Warung Retail Risiko Minim, relatif nggak ada bagi Alex Bisa bangkrut atau perkembangan bisnis tida

Mengenal Indikator Exponential Moving Average - EMA

Apa itu Exponential Moving Average - EMA? Exponential Moving Average (EMA) adalah jenis moving average (MA) yang menempatkan bobot lebih besar dan signifikansi pada titik data terbaru. Exponential Moving Average juga disebut sebagai Moving Average tertimbang secara eksponensial. Moving Average tertimbang secara eksponensial bereaksi lebih signifikan terhadap perubahan harga saat ini daripada rata-rata bergerak sederhana (SMA), yang menerapkan bobot yang sama untuk semua pengamatan pada periode tersebut. Memahami Indikator EMA EMA adalah Moving Average yang menempatkan bobot lebih besar dan signifikansi pada titik data terbaru. Seperti semua moving average, indikator teknis ini digunakan untuk menghasilkan sinyal beli dan jual berdasarkan crossover dan divergensi dari rata-rata historis. Pedagang sering menggunakan beberapa hari EMA yang berbeda - misalnya rata-rata bergerak 20 hari, 30 hari, 90 hari, dan 200 hari. Formula EMA Tiga langkah dasar untuk menghit