google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo DAFTAR BANK YANG SUDAH LISTING DI BEI BERDASARKAN KATEGORI BUKU BANK Langsung ke konten utama

DAFTAR BANK YANG SUDAH LISTING DI BEI BERDASARKAN KATEGORI BUKU BANK


DAFTAR BANK YANG SUDAH LISTING DI BEI BERDASARKAN KATEGORI BUKU BANK

🇮🇩 BUKU 4 (Bank dengan Modal Inti >= Rp30 triliun)

1.PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk (BBRI)
2.PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk (BMRI)
3.PT. Bank Central Asia, Tbk (BBCA)
4.PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk (BBNI)
5.PT. Bank CIMB Niaga, Tbk (BNGA)

🇮🇩 BUKU 3 (Bank dengan Modal Inti antara Rp5 triliun – Rp30 triliun)

1.PT. Pan Indonesia Bank, Tbk (PNBN)
2.PT. Bank Danamon Indonesia, Tbk (BDMN)
3.PT. Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk (BBTN)
4.PT. Bank Maybank Indonesia, Tbk (BNII)
5. PT. Bank Permata, Tbk (BNLI)
6.PT. Bank Mega, Tbk (MEGA)
7.PT. Bank Mayapada Internasional, Tbk (MAYA)
8.PT. Bank OCBC NISP, Tbk (NISP)
9.PT. Bank Bukopin, Tbk (BBKP)
10.PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional, Tbk (BTPN)
11.PT. BPD Jawa Barat Dan Banten, Tbk (BJBR)
12.PT. BPD Jawa Timur (BJTM)

🇮🇩 BUKU 2 (Bank dengan Modal Inti antara Rp1 triliun – Rp5 triliun)

1.PT. Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk (SDRA)
2.PT. Bank China Construction Bank Indonesia, Tbk (MCOR)
3.PT. Bank BRI Syariah (BRIS)
4.PT. Bank INA Perdana (BINA)
5.PT. Bank MNC Internasional, Tbk (BANK MNC)
6.PT. Bank National NOBU (NOBU)
7.PT. Bank Nusantara Parahyangan, Tbk (BBNP)
8.PT. Bank QNB Indonesia, Tbk (BKSW)
9.PT. Bank Sinarmas (BSIM)
10.PT. Bank Victoria International, Tbk (BVIC)

🇮🇩 BUKU 1 (Bank dengan Modal Inti < Rp1 triliun)

1.PT. Bank Yudha Bhakti (BBYB)
2.PT. Bank Pembangunan Daerah Banten (BEKS)
3.PT. Bank Dinar Indonesia (DNAR)
4.PT. Bank Harda Internasional (BBHI)

KETERANGAN
1. BUKU adalah singkatan dari Bank Umum Kegiatan Usaha. BUKU ini merupakan tingkat kelompok dari perusahaan perbankan berdasarkan jumlah modal intinya.

2. Cakupan produk dan aktivitas yang dapat dilakukan oleh masing-masing kategori BUKU :

• BUKU 1  : Bank BUKU 1 hanya dapat melakukan kegiatan penghimpunan dan penyaluran dana yang merupakan produk atau aktivitas dasar dalam Rupiah. Kegiatan pembiayaan perdagangan, kegiatan sistem pembayaran, dan e-banking yang diperbolehkan pun masih sangat terbatas. Bank ini juga memiliki kegiatan transaksi valuta asing paling kecil sebagai pedagang valuta asing. Target penyaluran kredit atau pembiayaan produktif kepada UMKM : Bank BUKU 1 paling rendah 55% dari total kredit atau pembiayaan.

• BUKU 2 : Bank BUKU 2 bisa melakukan seluruh kegiatan produk atau aktivitas Bank BUKU 1 secara lebih luas. Selain itu, bank BUKU 2 juga sudah dapat melakukan kegiatan treasury yang terbatas, mencakup spot dan derivatif. Bank kategori ini juga sudah dapat melakukan penyertaan 15% pada lembaga keuangan dalam negeri. Target penyaluran kredit atau pembiayaan produktif kepada UMKM : Bank BUKU 2 paling rendah 60% dari total kredit atau pembiayaan.

• BUKU 3 : Bank BUKU 3 bisa melakukan seluruh kegiatan produk atau aktivitas Bank BUKU 2 secara lebih luas. Selain itu, bank BUKU 3 juga sudah dapat melakukan penyertaan 25% pada lembaga keuangan di dalam dan luar negeri terbatas di kawasan Asia. Target penyaluran kredit atau pembiayaan produktif kepada UMKM : Bank BUKU 3 paling rendah 65% dari total kredit atau pembiayaan.

• BUKU 4 : Bank BUKU 4 bisa melakukan seluruh kegiatan produk atau aktivitas Bank BUKU 3. Selain itu, bank BUKU 4 juga dapat melakukan penyertaan sebesar 35% pada lembaga keuangan di dalam dan luar negeri dengan cakupan wilayah international worldwide. Target penyaluran kredit atau pembiayaan produktif kepada UMKM : Bank BUKU 4 paling rendah 70% dari total kredit atau pembiayaan.

************************

(LS/OCBC - Source : OJK, Kinerja Bank  -  Disclaimer On)

Ditulis 28 Mei 2018

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Rekomendasi Saham GS IDX | 21 Agustus 2017

Watchlist Ganesha Stock IDX (day trade) : Senin, 21 Agustus 2017 - PUDP (Scalping) - TGRA (Scalping) - WAPO (Scalping) - BBTN - MPPA - BOGA - PTRO - INDY - INCO - DOID Batasi resiko masing2 ya..  Sharing is caring. Salam cerdas investasi! Warning : Watchlist scalping, rata-rata watchlist copet pada saham-saham dengan likuiditas rendah. Jika belum terbiasa copet, hati-hati. — Disclaimer : Bukan perintah jual/ beli, disiplin dengan trading plan masing-masing, resiko dan cuan ditanggung ma

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Cara Membaca Candlestick Saham

Cara membaca candlestick saham sebenarnya cukup mudah dan tidak perlu banyak menghafal. Anda cukup memahaminya saja secara garis besar, maka akan sukses membaca candlestick saham.  Di grafik atau chart saham, kita menemui puluhan pola saham yang berbeda. Di sana ada  Three Black Crows, Concealing Baby Swallow, Unique Three River Bottom dan lain sebagainya. Jika anda harus menghafalkannya, maka akan membutuhkan tenaga yang banyak. Maka dengan artikel ini harapannya Anda mampu cara memahami atau membaca candlestick saham dengan mudah. Dasar-dasar dalam Membaca Candlestick Saham Buyer Versus Seller Sebelum kita mulai mendalami elemen-elemen penting untuk analisa candlestick, kita harus punya cara pandang yang benar terlebih dulu. Anggap saja pergerakan harga itu terjadi karena perang antara Buyer dan Seller. Setiap candlestick adalah suatu pertempuran selama masa perang, dan keempat elemen candlestick menceritakan siapa yang unggul, siapa yang mundur, siapa memegang kontr