google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Analisa Saham LPPF | 16 Agustus 2018 Langsung ke konten utama

Analisa Saham LPPF | 16 Agustus 2018


KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Masa panen raya bagi PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) sudah berlalu. Di kuartal kedua lalu, momentum lebaran cukup sukses mendongkrak kinerja emiten ritel ini. Namun ditilik secara tahunan, LPPF tak bertumbuh signifikan.

Sepanjang semester-I 2018, penjualan anak usaha Grup Lippo ini hanya naik tipis 3,14% year-on-year (yoy) menjadi Rp 5,91 triliun. Sementara, laba bersih tumbuh lebih mini lagi yakni hanya 0,5% yoy menjadi Rp 1,34 triliun.

Analis OCBC Sekuritas Ishfan Helmy dalam risetnya 8 Agustus, menilai, momentum Ramadan dan Lebaran lalu bisa dibilang tak sekuat tahun sebelumnya.

Pertumbuhan penjualan per toko atau same store sales growth (SSSG) Matahari tercatat menciut menjadi 4,5%, jauh lebih rendah jika dibandingkan kuartal kedua tahun sebelumnya yang mencapai 14,6%. Capaian SSSG ini juga lebih rendah dari pada kuartal pertama lalu sebesar 4,8%.

"Dalam pandangan kami, konsumsi domestik sudah mencapai titik terendah namun belum kelihatan juga tanda-tanda pemulihannya. Peluang pertumbuhan kelihatannya lebih besar di area tertentu di luar Jawa yang di kuartal kedua SSSG nya mampu mencapai 6%," terang Ishfan.

Senada, Christine Natasya, analis Mirae Aset Sekuritas, turut ragu terhadap keberlanjutan pertumbuhan penjualan Matahari di tengah upayanya menutup sejumlah toko. Menurutnya, Matahari sempat menyatakan rencananya menutup dua hingga toko lagi pada di paruh kedua tahun ini.

"Menurut perusahaan, efek penutupan toko ini akan minim karena hanya berkontribusi sekitar Rp 60 miliar pada pendapatan di tahun 2017," papar Chrsitine.

Sementara, di semester pertama lalu Matahari gagal membuka dua toko baru yang telah diantisipasi sebelumnya lantaran belum mendapat lokasi yang sesuai. Christina menyebut, perusahaan memperkirakan hanya akan membuka satu atau dua toko baru hingga akhir tahun nanti.

Sebaliknya, Ishfan masih yakin pada kemampuan ekspansi Matahari. Menurutnya, perusahaan akan mempertahankan pipeline toko barunya sebanyak 38 toko hingga 2019 mendatang.

Untungnya, Matahari berhasil mencatat pertumbuhan penjualan online di kuartal kdua sebesar 32% qoq.

Sementara, penjualan keseluruhan Matahari.com sepanjang enam bulan pertama tahun ini melonjak 91% yoy. "Ini sejalan dengan target perusahaan menggandakan total penjualan online di tahun 2018," ujar Christine.

Setelah melakukan rebranding platform online dari sebelumnya Mataharistore.com menjadi Matahari.com, Matahari juga akan meluncurkan aplikasi mobile terbaru pada akhir tahun nanti.

Diharapkan, ini dapat makin menggenjot penjualan online Matahari di tengah ketatnya persaingan dengan e-commerce seperti Lazada, Shopee, dan Tokopedia.

Dari segi margin, Ishfan masih yakin Matahari dapat tetap menjaganya stabil sampai akhir tahun. "Di semester-I lalu, margin kotor Matahari masih berada di level 36%, sementara margin bersih di atas 13%," rinci Ishfan.

Sementara, Christina memproyeksi margin bersih LPPF hanya akan mencapai 4% di akhir tahun. Ia juga merevisi turun proyeksi pendapatan LPPF sebesar 2% menjadi Rp 10,51 triliun, sedangkan laba bersih diprediksi sebesar Rp 1,87 triliun.

Dari segi harga saham, LPPF telah mengalami koreksi sekitar 40% sejak awal tahun. Namun, koreksi ini dilihat Ishfan sebagai kesempatan emas bagi investor untuk mengakumulasi beli saham untuk jangka panjang.

Alasannya, profitabilitas Matahari masih terbilang stabil kendati kendati pertumbuhan konsumsi masih lemah.

Untuk itu, Ishfan masih mempertahankan rekomendasi beli untuk saham LPPF. Hanya saja, dengan pertimbangan penurunan harga saham dalam tujuh bulan ini, ia menurunkan target harga dari sebelumnya Rp 10.800 menjadi Rp 9.000 per saham.

Adapun, Christina menurunkan rekomendasinya dari beli menjadi trading beli untuk LPPF. Ia mematok target harga sebesar Rp 9.300 per saham.

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Mengenal Indikator ADX | Indikator Kekuatan Trend

Perdagangan pada arah tren yang kuat mengurangi risiko dan meningkatkan potensi keuntungan. Average Directional Index (ADX) digunakan untuk menentukan kapan harga sedang tren kuat. Dalam banyak kasus, ini adalah indikator tren utama. Bagaimanapun, tren adalah mungkin teman Anda, tentu menyenangkan untuk mengetahui siapa teman Anda. Pada artikel ini, kita akan membahas tentang ADX sebagai indikator kekuatan tren. Memahami Indikator ADX ADX digunakan untuk mengukur kekuatan tren. Perhitungan ADX didasarkan pada Moving Average dari ekspansi kisaran harga selama periode waktu tertentu. Pengaturan standarnya adalah 14 bar, meskipun periode waktu lain dapat digunakan. ADX dapat digunakan pada kendaraan perdagangan apa saja seperti saham, reksadana, dana yang diperdagangkan di bursa dan futures. ADX diplot sebagai garis tunggal dengan nilai-nilai mulai dari yang rendah dari nol sampai yang tinggi dari 100. ADX adalah non-directional; itu mencatat kekuatan tren apakah harga sedang t...

Cara Membaca Indikator Stochastic Oscillator dengan 3 Metode

Keberadaan stochastic telah sedikit disinggung sebagai indikator oscillator yang mampu menunjukkan kondisi jenuh harga. Dulunya, banyak trader mengetahui cara membaca indikator Stochastic hanya untuk penerapan praktis. Namun sebenarnya, Stochastic terdiri dari berbagai macam komponen dan memiliki lebih dari satu manfaat. Untuk mengungkapnya, kita akan mempelajari 3 cara membaca indikator Stochastic berikut. Baca juga: Memahami arti LOT dalam Investasi Saham 1. Cara Membaca Indikator Stochastic Sebagai Penanda Overbought Oversold Cara membaca indikator Stochastic menurut fungsi ini adalah yang paling mudah. Pada dasarnya, indikator ciptaan George Lane ini memiliki dua level ekstrim, yakni 80 dan 20. Masing-masing level tersebut berperan sebagai batas overbought dan oversold. Indikator Stochastic menunjukkan kondisi overbought ketika grafik berada di atas level 80. Sementara itu, cara membaca indikator Stochastic untuk mengenali oversold adalah dengan memperhatikan grafik yang sudah turu...