google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Analisa Saham LSIP | 1 November 2018 Langsung ke konten utama

Analisa Saham LSIP | 1 November 2018

LSIP: Higher production but price pressure still lingering

LSIP mencatatkan pendapatan di 3Q18 sebesar Rp1,1 triliun (+0,3% YoY; +24,1% QoQ) dan laba bersih sebesar Rp120 miliar (-17,2% YoY; +10,0% QoQ). Pertumbuhan secara QoQ ini didukung oleh peningkatan volume penjualan CPO di 3Q18 sebesar 32% QoQ yang cukup meng-offset penurunan harga jual rata-rata CPO yang turun sebesar 12% QoQ. Meskipun demikian, pendapatan di 9M18 tercatat masih mengalami penurunan menjadi Rp2,9 triliun (-19,6% YoY), dibawah estimasi (PANS:68,8%; Cons: 66,7%; rata-rata 5 tahun: 72,3%), dan laba bersih di 9M18 tercatat sebesar Rp345 miliar (-39,8% YoY), dibawah estimasi (PANS:61,6%; Cons: 61,0%; rata-rata 5 tahun: 67,6%). Kinerja perusahaan di 9M18 yang kurang baik ini dikarenakan penurunan harga jual rata-rata CPO sebesar 10% YoY menjadi Rp7.435/kg dan penurunan volume penjualan CPO sebesar 8,6% YoY menjadi 291 kton akibat perbedaan waktu dalam realisasi persediaan CPO. Dari sisi operasional, produksi FFB inti dan CPO tumbuh 36,4% QoQ dan 38,9% QoQ di 3Q18, didorong oleh high crop cycle, sehingga produksi FFB inti dan CPO di 9M18 tumbuh 14,6% YoY dan 12% YoY, diatas target awal manajemen di 8-10% dan 5%. Kami memprediksi peningkatan volume penjualan CPO di 4Q18 yang didorong oleh realisasi persediaan CPO, namun produksi turun QoQ akibat lower crop cycle. Kami menurunkan rating LSIP ke HOLD (previously: BUY) dengan target harga Rp1.310/saham, didorong oleh hasil yang kurang positif ini, saat ini LSIP diperdagangkan di PER 13,4x di 2019, 1,6% discount jika dibandingkan peers.

Kinerja perseroan membaik di 3Q18. LSIP mencatatkan pendapatan di 3Q18 sebesar Rp1,1 triliun (+0,3% YoY; +24,1% QoQ) dan laba bersih sebesar Rp120 miliar (-17,2% YoY; +10,0% QoQ). Pertumbuhan secara QoQ ini didukung oleh peningkatan volume penjualan CPO dan PK di 3Q18 sebesar 32% QoQ dan 79% QoQ menjadi 120 kton dan 34 kton. Meskipun demikian, hal ini sebagian di-offset oleh penurunan harga jual rata-rata CPO sebesar 12% QoQ ke level Rp6.845.

Laba bersih di 9M18 masih dibawah estimasi. Pendapatan di 9M18 tercatat masih mengalami penurunan menjadi Rp2,9 triliun (-19,6% YoY), dibawah estimasi (PANS:68,8%; Cons: 66,7%), dan laba bersih di 9M18 tercatat sebesar Rp345 miliar (-39,8% YoY), dibawah estimasi (PANS:61,6%; Cons: 61,0%). Kinerja perusahaan di 9M18 yang kurang baik ini didorong oleh: 1) penurunan volume penjualan CPO dan PK menjadi 291 kton (-8,6% YoY) dan 77 kton (-8,9% YoY), 2) penurunan harga jual rata-rata CPO dan PK ke level Rp7.435/kg (-10% YoY) dan Rp6.310/kg (-13% YoY). Penurunan volume penjualan CPO dikarenakan perbedaan waktu dalam realisasi persediaan CPO, sehingga kami memperkirakan volume penjualan CPO di 4Q18 akan mengalami peningkatan yang didorong oleh realisasi persediaan CPO. Selain itu, marjin laba bersih di 9M18 turun ke 12,0% (9M17: 16,0%), disebabkan oleh tekanan dari marjin laba kotor ke level 20,6% (9M17: 27,6%) dikarenakan meningkatnya production cost/kg perusahaan, seiring dengan kenaikan biaya dari fertilizer dan labor.

Produksi FFB meningkat signifikan di 3Q18. Produksi FFB inti perusahaan di 3Q18 mengalami peningkatan menjadi 448 kton (+24,3% YoY; +36,4% QoQ), produksi kuartalan tertinggi perseroan sejak 1Q16, sehingga produksi FFB inti di 9M18 tumbuh 14,6% YoY menjadi 1,1 juta ton, melebihi target awal manajemen di 8-10%. Selain itu, FFB yield perkebunan inti perseroan membaik di 12,4 ton/ha (9M17: 11,0 ton/ha).

Tekanan marjin laba kotor akibat peningkatan FFB purchased dari pihak eksternal. FFB  purchased dari pihak eksternal meningkat di 3Q18 menjadi 150 kton (+39,6% YoY; +40,0% QoQ), sehingga FFB  purchased di 9M18  tumbuh 3,9% YoY menjadi 331 kton. Sementara itu, FFB processed juga mengalami peningkatan di 3Q18 menjadi 596 kton (+27,2% YoY; +39,3% QoQ), sehingga FFB processed di 9M18  tumbuh 11,3% YoY menjadi 1,4 juta ton.

Produksi CPO mencapai level tertinggi di 3Q18. Produksi CPO di 3Q18 mengalami peningkatan menjadi 136 kton (+26,3% YoY; +38,9% QoQ), produksi kuartalan tertinggi perseroan sejak 1Q16, sehingga produksi CPO di 9M18 tumbuh sebesar 12% YoY menjadi 323 kton, diatas target awal manajemen di 5%, didorong oleh 1) pemulihan produksi FFB inti, 2) peningkatan FFB purchased pihak eksternal, serta 3) peningkatan OER ke 23,0% (9M17: 22,8%).

Rekomendasi HOLD dengan target harga Rp1.310. Kami memprediksi peningkatan volume penjualan CPO di 4Q18 yang didorong oleh realisasi persediaan CPO, namun produksi kami perkirakan akan turun QoQ akibat lower crop cycle. Kami menurunkan rating LSIP ke HOLD (previously: BUY) untuk LSIP dengan target harga Rp1.310/saham, didorong oleh hasil yang kurang positif ini, saat ini LSIP diperdagangkan di PER 13,4x di 2019, 1,6% discount jika dibandingkan peers. Risiko terhadap rekomendasi kami: gangguan produksi CPO akibat cuaca buruk dan volatilitas harga global CPO.


 Best Regards,
Panin Sekuritas

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Apa itu Saham ? Pengertian, Contoh, Jenis, Keuntungan, Resiko

Apa itu Saham? Saham adalah jenis surat berharga yang menandakan kepemilikan secara proporsional dalam sebuah perusahaan penerbitnya. Saham kadang disebut ekuitas. Saham memberikan hak kepada pemegang saham atas proporsi aset dan pendapatan perusahaan.  Saham pada umumnya  dijual dan dibeli di bursa saham . Akan tetapi saham juga dijual secara pribadi. Transaksi saham harus sesuai dengan peraturan pemerintah yang dimaksudkan untuk melindungi investor dari praktik penipuan.  Secara historis, investasi saham telah mengungguli sebagian besar investasi lainnya dalam jangka panjang. Investasi saham dapat dilakukan melalui broker saham online atau sekuritas saham yang terdaftar di lembaga yang mengaturnya di sebuah negara.  Sebuah perusahaan terbuka menerbitkan / menjual saham dalam rangka mengumpulkan dana untuk menjalankan bisnisnya. Pemegang saham, ibaratnya telah membeli secuil perusahaan dan memiliki hak atas sebagian aset dan pendapatannya. Dengan kata lain, pemegan

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d