google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Berita Saham ADRO | 5 Desember 2018 Langsung ke konten utama

Berita Saham ADRO | 5 Desember 2018

Bisnis.com, JAKARTA—PT Adaro Energy Tbk. (ADRO) tengah merencanakan dan mengkaji sejumlah proyek di sektor Energi Baru Terbarukan (EBT).

Head of Corporate Communication Division Adaro Energy Febriati Nadira menyampaikan, perusahaan melalui entitas anak PT Adaro Power akan mengembangkan PLTS berdaya 100 MW di Sumatera. Saat ini, kelanjutan proyek masih menunggu tender PLN.

“Untuk proyek di sumatra masih menunggu tender PLN. Selain itu, kami masih melakukan feasibility study di beberapa tempat untuk sejumlah proyek energy terbarukan lainnya,” ujarnya saat dihubungi akhir pekan kemarin.

Presiden Direktur Adaro Power Mohammad Effendi menuturkan, perusahaan memulai ekspansi sektor EBT dengan menggunakan PLTS berdaya 100 KW di wilayah operasi Adaro di Kelanis, Kalimantan Tengah. Listrik itu digunakan untuk keperluan operasional sendiri.

“Langkah kecil ini selain dimaksudkan untuk memperoleh tenaga listrik, juga bertujuan agar Adaro Power mengerti seluk beluk pemasangan dan pengoperasian PLTS,” paparnya, Jumat (30/11).

Setelah beberapa bulan mengoperasikan, Adaro Power mulai merintis studi kelayakan bersama PLN di Kalimantan untuk melihat kemungkinan lebih lanjut penggunaan PLTS. Energi tersebut juga akan  dikombinasikan dengan Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg) untuk dapat di sambungkan ke jaringan listrik PLN.

Selain itu, Adaro Power bersama dengan mitra luar negeri yang ahli di bidang EBT akan melakukan studi kelayakan pembangunan dan pengoperasian PLTS serta PLTBg di pulau-pulau kecil yang remote, dimana saat ini belum ada aliran listrik di daerah tersebut.


Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Membaca Indikator Stochastic Oscillator dengan 3 Metode

Keberadaan stochastic telah sedikit disinggung sebagai indikator oscillator yang mampu menunjukkan kondisi jenuh harga. Dulunya, banyak trader mengetahui cara membaca indikator Stochastic hanya untuk penerapan praktis. Namun sebenarnya, Stochastic terdiri dari berbagai macam komponen dan memiliki lebih dari satu manfaat. Untuk mengungkapnya, kita akan mempelajari 3 cara membaca indikator Stochastic berikut. Baca juga: Memahami arti LOT dalam Investasi Saham 1. Cara Membaca Indikator Stochastic Sebagai Penanda Overbought Oversold Cara membaca indikator Stochastic menurut fungsi ini adalah yang paling mudah. Pada dasarnya, indikator ciptaan George Lane ini memiliki dua level ekstrim, yakni 80 dan 20. Masing-masing level tersebut berperan sebagai batas overbought dan oversold. Indikator Stochastic menunjukkan kondisi overbought ketika grafik berada di atas level 80. Sementara itu, cara membaca indikator Stochastic untuk mengenali oversold adalah dengan memperhatikan grafik yang sudah turu...

Rekomendasi Saham BISI dan MCOL oleh Phillip Capital | 18 April 2023

Phillip Capital 18 April 2023 Technical Recommendations BISI Short Term Trend : Bullish Medium Term Trend : Bullish Trading Buy : 1680 Target Price 1 : 1740 Target Price 2 : 1770 Stop Loss : 1625 MCOL Short Term Trend : Bullish Medium Term Trend : Bullish Trade Buy : 6825 Target Price 1 : 7400 Target Price 2 : 7850 Stop Loss : 6250 - Informasi lengkap pasar saham ada di  Website Saham Online.    Materi belajar trading dan investasi saham ada di   Channel Youtube Saham Online. 

Analisa Saham ANTM | 3 Agustus 2018

CLSA (KZ) ANTM IJ – Aneka Tambang 2Q18 operational highlights by Andrew Hotama and Norman Choong Stock: Aneka Tambang, ANTM IJ Market cap, ADTO: US$1.6bn, US$4.6m Rec: BUY, TP: Rp1,100 Event: 2Q18 operational results 2Q18 operational result highlight: •     Gold production: 503 kg (-7% QoQ, +20% YoY), 6M18: 47% of 18CL •     Gold sales volume: 6,815 kg (-2% QoQ, +933% YoY), 6M18: 46% of 18CL •     Ferronickel production: 6,724 tni (+10% QoQ, +5% YoY), 6M18: 49% of 18CL •     Ferronickel sales volume: 7,516 tni (+40% QoQ, +44% YoY), 6M18: 50% of 18CL •     Nickel ore production: 1.7mn wmt (-21% QoQ, +58% YoY), 6M18: 63% of 18CL •     Nickel ore sales volume: 0.6mn wmt (-49% QoQ, +136% YoY), 6M18: 38% of 18CL Comment: •     Unaudited 2Q18 revenue came at Rp6.1tn (+7% QoQ, +350% YoY), we believe this is mostly on the back of higher ferronickel sales volume which w...