google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo PEFINDO TEGASKAN PERINGKAT "idBBB" UNTUK PT J RESOURCES ASIA PASIFIK Langsung ke konten utama

PEFINDO TEGASKAN PERINGKAT "idBBB" UNTUK PT J RESOURCES ASIA PASIFIK


PEFINDO telah menegaskan peringkat "idBBB" untuk PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB) dan Obligasi Berkelanjutan I dan mempertahankan outlook atas rating perusahaan di "CreditWatch dengan implikasi negatif," sehubungan dengan hasil dari Rapat Umum Pemegang Obligasi (RUPO) yang dilaksanakan pada tanggal 8-9 November 2021, yang telah menyetujui untuk memperpanjang tanggal jatuh tempo dari Obligasi Berkelanjutan I Tahap VI Seri A Tahun 2020 dari 7 Desember 2021 menjadi 7 November 2022, Obligasi Berkelanjutan I Tahap VII Tahun 2021 dari 6 Februari 2022 menjadi 6 November 2022, serta Obligasi Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2019 dari 5 Juli 2022 menjadi 5 Juni 2023.

Sebagai tambahan, RUPO juga telah menyetujui untuk mengesampingkan klausul cross default, memberikan kelonggaran kepada PSAB untuk meningkatkan Peringkat hingga minimum A paling lambat tanggal 31 Desember 2022, dan melakukan divestasi atas salah satu anak usaha, PT Gorontalo Sejahtera Mining (GSM).

Peringkat dan outlook yang dipertahankan ini mencerminkan masih adanya risiko likuiditas yang dipicu oleh permintaan salah satu kreditur PSAB untuk melunasi seluruh kewajibannya. PSAB berencana untuk melunasi utang tersebut dari divestasi atas GSM, sehubungan telah ditandatangani Perjanjian Jual Beli Bersyarat dengan pembeli potensial. Apabila aksi korporasi ini gagal untuk dilaksanakan, hal ini akan melemahkan posisi likuiditas PSAB dan fleksibilitas keuangan untuk memperoleh dukungan finansial dari eksternal.

Obligor dengan peringkat idBBB memiliki kemampuan yang memadai dibandingkan obligor Indonesia lainnya untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjangnya. Walaupun demikian, kemampuan obligor lebih mungkin akan terpengaruh oleh perubahan buruk keadaan dan kondisi ekonomi.

Peringkat perusahaan mencerminkan sumber daya dan cadangan tambang Perusahaan yang cukup besar, ekspektasi terhadap biaya tunai produksi (cash cost) yang rendah, dan permintaan emas yang tinggi. Namun, peringkat tersebut dibatasi oleh meningkatnya risiko pembiayaan kembali dan likuiditas, struktur permodalan Perusahaan yang agresif, eksposur terhadap fluktuasi harga emas dan cuaca yang tidak menguntungkan, serta risiko terkait pengembangan tambang yang belum menghasilkan.

Ketidakmampuan Perusahaan dalam mengatasi isu likuiditas dalam beberapa minggu mendatang dapat berdampak pada penurunan peringkat yang signifikan. Outlook dapat direvisi menjadi stabil apabila PSAB berhasil menyelesaikan utang yang jatuh tempo.

PSAB didirikan pada tahun 2002 dengan nama PT Pelita Sejahtera Abadi dan memulai operasi tambang pada tahun 2012 setelah mengakuisisi aset dari Avocet Mining. Operasi Perusahaan meliputi eksplorasi, pertambangan, dan pemrosesan emas. Perusahaan mempunyai aset pertambangan yang terdiversifikasi di Indonesia dan Malaysia.

Lokasi aset pertambangan Perusahaan terletak di Penjom, Malaysia; Seruyung, Kalimantan Utara; Bakan, Lanut, Pani, Doup, Bolangitang, dan Bulagidun di Sulawesi Utara. Perusahaan mempunyai tiga tambang yang berproduksi, satu tambang dalam tahap konstruksi, satu tambang dalam tahap pengembangan dan dua tambang dalam tahap eksplorasi. Per tanggal 30 Juni 2021, pemegang saham Perusahaan adalah Jimmy Budiarto (92,50%), Sanjaya J (0.02%), dan publik (7.48%).(end)

sumber : IQPLUS


Lebih lengkapnya silahkan klik :  Saham Online

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d...