google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo 10 Cara Investasi Saham Pemula Langsung ke konten utama

10 Cara Investasi Saham Pemula

Pada kesempatan kali ini kita membahas tentang Cara Investasi Saham Pemula. Di dalam artikel ini kami mencoba menyampaikan informasi lengkap tentang Cara Investasi Saham Pemula. Kami telah menyusun artikel kali ini dengan seksama. Harapannya melalui artikel ini mampu memahamkan kita semua tentang Cara Investasi Saham Pemula dengan baik.

Cara Investasi Saham Pemula

Cara Investasi Saham Pemula
Para investor yang terjun di pasar modal mesti pernah mengalami yang namanya menjadi investor pemula pada masa initial mereka melakukan investasi. Tidak mungkin bisa kita ingkari kita dalam keadaan sengaja atau tidak pernah melakukan beberapa kesalahan yang seharusnya bisa tidak terjadi jika diri kita merenungkannya dalam-dalam sebelum melakukan sebuah investasi.

Perlu kita pahami bahwa kesalahan ketika berinvestasi tersebut bisa menyebabkan pada kesuksesan anda dalam berinvestasi di dunia pasar modal dan juga bisa saja kesalahan-kesalahan itu akan selalu ada hingga sekarang.

Tidak perlu khawatir dan pesimis, seorang investor sekelas Warren Buffet juga telah melakukan beberapa kesalahan di permulaan karir investasinya dan ternyata sekarang beliau masih melakukan kesalahan.

Pada kesempatan ini kita akan membahas perihal kesalahan apa saja yang mungkin terjadi dan selalu terjadi berulang oleh para investor pemula dalam melakukan investasi.

Berikut ini adalah Cara Investasi Saham Pemula, atau sederhananya adalah tips cara membeli saham untuk pemula:

1. Lakukanlah analisis Sebelum Membeli

Jika anda tidak melakukan analisis, ini adalah sebuah kesalahan yang benar-benar buruk karena anda membeli saham tanpa melalui analisis itu sama artinya anda seperti berjudi.
Peter Lynch mengatakan :
"Apabila anda melakukan pembelian saham tanpa melakukan analisis itu adalah sama seperti anda berjudi poker dengan kartu lawan anda yang tertutup".
Apa yang Peter lynch tersebut mengibaratkan bahwa seseorang yang melakukan pembelian saham itu tidak tahu apa yang akan / telah dia beli karena dia tidak melihat secara detail. Padahal seharusnya pada semua transaksi pembeli saham, kita yang berlaku sebagai investor wajib tahu apa yang akan kita beli.
Hal-hal yang anda harus perhatikan sebelum membeli saham adalah sebagai berikut:
  • Kekuatan keuangan emiten
  • Rencana usaha emiten
  • Kesehatan laporan keuangan (LK) emitten tersebut
  • Siapakah yg menjabat dalam struktur organisasi emitten apakah orang jujur atau orang yg terkena skandal kasus hukum
Nah, beberapa langkah awal yang seharusnya anda lakukan adalah membuat analisis Fundamental dan Teknikal. Ini agar pada saat anda akan membeli sebuah saham, saham itu anda perlakukan bukanlah sebagai perjudian. Ada beberapa ilmu yang harus anda terapkan di dalamnya supaya dapat meraih keuntungan dalam kegiatan investasi.

2. Jangan Hanya Mengikuti Rekomendasi Analis atau Gosip-gosip tidak jelas

Adalah kesalahan ketika anda melakukan investasi hanya dengan mengikuti gosip. Kesalahan ini sering dilakukan investor pemula dan ini tanpa disadari kita bisa masuk ke sebuah rekomendasi dimana yang diuntungkan adalah yang memberikan rekomendasi saham tersebut, sebuah rekomendasi tendensius.
Ini bisa menyebabkan dana anda sekalian nyangkut dan tidak bisa diinvestasikan ke saham lain lagi untuk dapat melakukan transaksi saham di pasar modal. Harga saham tersebut mungkin bakalan bukannya meningkat dengan baik, justru mengalami penurunan yang menyedihkan.
Akan tetapi tidak bisa diingkari juga memang ada banyak rekomendasi yang benar dan ada pula yang meleset, tapi intinya kita harus melakukan analisis juga.

3. Berinvestasi sebaiknya dalam Jangka yang lebih Panjang

Kita harus memahami bahwa instrumen saham merupakan bagian dari kategori instrumen investasi jangka panjang. Ini artinya adalah bahwa saham bisa memberikan keuntungan yang besar dalam jangka panjang. Ketika kita berinvestasi dalam jangka panjang maka jumlah resiko saham bisa kita minimalisir.
Peter Lynch pernah mengatakan bahwa:
"Memprediksi sebuah emiten saham yang akan naik atau turun pada rentang waktu 1-2 tahun itu sulit, kamu dapat melakukan pelemparan koin untuk menebaknya"
Saham akan lebih mudah diprediksi dalam 10-20 tahun. Seringkali saham yang benar-benar bagus bisa mengalami penurunan pada durasi satu tahun karena sebuah sentimen negatif dan kemudian akan naik pesat dalam beberapa tahun ke depannya. Ini karena perusahaan itu mempunyai rencana bisnis yang baik dan menghasilkan peningkatan performa perusahaan.

4. Jangan Serakah, Greed is absolutely not good

Teruntuk seorang Investor pemula, dia biasanya terbelak ketika melihat beberapa saham yang bisa naik puluhan persen dalam sehari saja. Investor pemula biasanya berpikir jika mereka bisa mendapatkan saham ini, maka mereka akan memperoleh keuntungan yang lumayan besar. Padahal sebenarnya saham-saham tersebut merupakan jenis saham yang digoreng sehingga harganya bisa fluktuatif naik turun pada waktu yang sangat singkat. Saham gorengan ini dimainkan oleh bandar saham untuk memikat ritel terutama yang merupakan investor pemula yang menginginkan keuntungan besar dan instant. Padahal setelah itu harganya biasanya akan dijatuhkan seketika, teknik ini kita kenal dengan nama yang disebut PUMP & DUMP.

5. Jangan Pernah Panic Selling

Pada dasarnya, nilai saham itu bisa naik dan juga bisa pula turun, maka jika kita tidak mempersiapkan diri terkait kemungkinan koreksi pasar adalah suatu hal yang tidak baik. Jika seorang investor itu takut terkait kemungkinan koreksi harga pasar maka ada baiknya untuk keluar sekalian saja dari bisnis jual beli saham ini karena yang namanya koreksi pasar adalah hal yang biasa saja terjadi kapan saja.
Koreksi harga pasar pasti akan terjadi pada saat harga sudah naik terlalu tinggi dan pelaku pasar akan menstabilkannya lagi secara naluriah turun kembali. Sangat tidak mungkin sebuah saham itu naik terus dan tanpa mengalami penurunan. Ini karena saham merupakan sebuah instrumen investasi yang naik turun.

6. Lakukanlah Analisis Fundamental

Sangat penting bagi investor saham untuk melakukan Analisis Fundamental. Sebenarnya naik turunnya harga saham ini biasanya disebabkan karena hasil kinerja sebuah perusahaan. Jika kita tidak melakukan analisis terhadap kinerja sebuah perusahaan, maka ini bisa jadi adalah kesalahan yang besar.
Warren Buffett pernah mengatakan bahwasannya :
"Jika sebuah perusahaan mempunyai kinerja bagus maka otomatis harga sahamnya juga akan mengikuti"

7. Jangan terlalu cepat Taking Profit

Percaya atau tidak, aksi Taking Profit terlalu cepat adalah sebuah kesalahan yang benar-benar sering dilakukan oleh begitu banyak investor pemula. Mereka sering merasa terlalu bersemangat ketika transaksi sehingga hanya mengambil untung yang bisa dibilang sangat kecil.
Ketika memutuskan membeli sebuah saham, mereka bisa merasa cukup senang hanya karena mendapat keuntungan yang sangat kecil dan langsung melakukan aksi jual. Padahal sebenarnya bila mereka lebih sabar, bisa jadi saham yang mereka punya ini masih akan terus naik harganya.

8. Fokuslah dalam berinvestasi

Beberapa investor pemula yang pernah merasakan memperoleh cuan atau untung yang besar di pasar saham lalu kemudian ekspansi ke instrumen lain. Ini, kami peringatkan, akan membuat anda menjadi tidak fokus dalam memahami ilmunya.

9. Jangan membeli saham cuma disebabkan oleh harganya yang murah

Perlu anda ketahui, investasi merupakan sebuah petualangan tentang menemukan nilai, bukan sekedar harga. Sebuah emiten saham yang mempunyai harga mahal, bisa saja menawarkan nilai jika dilihat dari sudut pandang prospek of return.

10. Carilah Ilmunya, jangan cari yang instant

Nikmati prosesnya, proses dalam mencari ilmu perdagangan saham. Agar bisa sukses dalam sebuah subject, anda memerlukan ilmu dan pengetahuan terkati subject terkait.

Demikian tadi adalah artikel tentang Cara Investasi Saham Pemula. Kami berharap yang sedikit ini mampu menambah wawasan kita semua. Juga semoga artikel tentang Cara Investasi Saham Pemula ini memberi manfaat untuk kita semua. Silahkan bagikan artikel ini kepada orang lain jika menurut anda artikel ini akan berguna bagi orang lain juga. 

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Cara Menghitung Beta Saham CAPM

Apa itu CAPM CAPM (Capital Asset Pricing Model) adalah model yang digunakan untuk menentukan tingkat pengembalian(required return) dari suatu aset. Model ini mendapatkan penghargaan nobel  pada tahun 1990 dan pada prakteknya juga sering digunakan untuk menentukan nilai cost of equity. Dari sudut pandang investor, besarnya tingkat pengembalian seharusnya berbanding lurus dengan risiko yang diambil. Untuk memudahkan saya buat ilustrasi yang disederhanakan sebagai berikut: Alex punya uang 100juta, berkeinginan untuk menginvestasikan uangnya pada bisnis warung retail. Pertanyaan yang seringkali dihadapi adalah: Jika Alex memutuskan untuk berinvestasi pada bisnis warung retail, berapa besar tingkat pengembalian yang harus dia dapatkan? Mengingat bahwa jika dia menginvestasikan uangnya, dia dihadapkan dengan risiko bisnis warung retail. Pertimbangan untuk Alex Deposito Investasi Toko/Warung Retail Risiko Minim, relatif nggak ada bagi Alex Bisa bangkrut atau perkembangan bisnis tida

Mengenal Indikator Exponential Moving Average - EMA

Apa itu Exponential Moving Average - EMA? Exponential Moving Average (EMA) adalah jenis moving average (MA) yang menempatkan bobot lebih besar dan signifikansi pada titik data terbaru. Exponential Moving Average juga disebut sebagai Moving Average tertimbang secara eksponensial. Moving Average tertimbang secara eksponensial bereaksi lebih signifikan terhadap perubahan harga saat ini daripada rata-rata bergerak sederhana (SMA), yang menerapkan bobot yang sama untuk semua pengamatan pada periode tersebut. Memahami Indikator EMA EMA adalah Moving Average yang menempatkan bobot lebih besar dan signifikansi pada titik data terbaru. Seperti semua moving average, indikator teknis ini digunakan untuk menghasilkan sinyal beli dan jual berdasarkan crossover dan divergensi dari rata-rata historis. Pedagang sering menggunakan beberapa hari EMA yang berbeda - misalnya rata-rata bergerak 20 hari, 30 hari, 90 hari, dan 200 hari. Formula EMA Tiga langkah dasar untuk menghit