google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Pengertian Stock Split dan Reverse stock Langsung ke konten utama

Pengertian Stock Split dan Reverse stock

Pengertian stock split dan reverse stock split harus dipahami setiap investor. Pada kesempatan kali ini kita membahas tentang pengertian stock split dan reverse stock. Di dalam artikel ini kami mencoba menyampaikan informasi lengkap tentang pengertian stock split dan reverse stock. Kami telah menyusun artikel kali ini dengan seksama. Harapannya melalui artikel ini mampu memahamkan kita semua tentang pengertian stock split dan reverse stock dengan baik.

Pengertian Stock Split dan Reverse stock

pengertian stock split dan reverse stock

Pengertian Stock Split

Pengertian Stock Split atau pemecahan nilai nominal harga saham adalah sebuah aksi korporasi untuk menaikkan jumlah saham suatu emiten saham yang beredar dengan tanpa melakukan peningkatan pada modal yang disetor. Misalnya seperti ini:
Sebuah Saham bernama AAAA mempunyai nilai nominal Rp 500,- per saham, kemudian dipecah sehingga berubah menjadi saham yang mempunyai nilai nominal Rp 100,- per saham. Ini artinya, setiap 1 (satu) lembar saham yang lama dengan nilai nominal Rp 500,- per saham, akan diganti dengan 5 (lima) lembar saham yang baru dengan nilai nominal Rp 100,- per saham.
Aksi stock split mempunyai beberapa keuntungan dan kerugian tersendiri, antara lain:
Keuntungan Stock Split
Keuntungan Stock Split adalah sebagai berikut:
  • Jumlah saham yang ada di pasar modal akan makin banyak, oleh karena itu diharapkan meningkatkan tingkat likuiditas sebuah emiten saham.
  • Ekspektansi untuk diversifikasi investor yang jauh lebih lebar, baik investor dari institusi tertentu maupun ritel.
  • Apabila kinerja emiten saham itu semakin baik, maka tentunya harga atau nilai saham terkait akan naik lebih tinggi lagi.
Kerugian Stock Split
Apabila setelah pelaksanaan aksi stock split ternyata emiten terkait mempunyai kinerja yang lebih buruk atau tidak seperti yang diharapkan oleh para investor, maka harga saham terkait akan mengalami penurunan yang lebih menukik apabila dibandingkan dengan ketika tidak dilakukan stock split.

Pengertian Reverse Stock Split

Pengertian reverse stock split adalah penggabungan nilai harga nominal saham yang merupakan sebuah aktifitas korporasi yang bertujuan untuk mengurangi jumlah saham yang ada di pasar modal dengan tanpa mengurangi jumlah modal disetor sebelumnya. Misalnya adalah seperti di bawah ini:
Pada sebuah saham, lima lembar saham dengan harga nominal Rp 100,- per saham kemudian digabungkan brubah menjadi saham yang baru yang mempunyai nilai harga nominal Rp 500,- per saham, atau, 5 (lima) lembar saham lama dengan nilai nominal Rp 100,- per saham kemudian digantikan dengan saham yang baru dengan nilai harga nominal Rp 500,- per saham.
Reverse stock split mempunyai beberapa keuntungan dan kerugian, antara lain adalah sebagai berikut:
Keuntungan Reverse Stock Split
Jumlah saham terkait yang beredar di pasar akan menjadi lebih sedikit sesuai rasio yang disepakati, hal ini harapannya harga kemudian akan semakin naik.
Kerugian Reverse Stock Split
Apabila kinerja emiten terkait tersebut tidak mengalami peningkatan dengan cukup baik atau tidak mencapai harapan, maka kemungkinan besar harga saham terkait akan kemudian kembali turun ke arah harga terendah yang bahkan lebih rendah daripada sebelum reverse stock split. Misalnya begini, harga saham yang terendah yang telah ditentukan oleh bursa pada saat ini sebagaimana kita ketahui adalah Rp 50.- per saham. Nah, apabila sekarang harga suatu saham itu sudah berada pada titik perbatasan penting ini, yaitu Rp 50,- per saham, lalu kemudian dilakukan aksi reverse stock split 5:1 dan ternyata emiten tersebut tidak mempunyai kinerja yang sesuai harapan, maka ini mengerikan sekali, besar kemungkinan nilai harga saham terkait setelah aksi reverse stock split kemudian akan kembali ke Rp 50,- per saham, padahal kita ketahui seperti tersebut di atas bahwa nominal saham sudah menjadi 5 (lima) kali lipat, atau, investor mendapatkan kerugian yang tidak sedikit, yaitu sebesar 80%.

Sebuah study kasus di Indonesia

Apa yang terjadi sepanjang sejarah pasar modal Indonesia, beberapa perusahaan yang telah melakukan stock split pada umumnya adalah perusahaan-perusahaan yang mempunyai kinerja baik dan bahkan akan menjadi lebih baik lagi, akan tetapi harga saham terkait sudah terlanjur terlalu tinggi. Apabila kemudian setelah stock split terus emiten tersebut mempunyai kinerja yang meningkat, maka nilai harga saham tersebut tentunya akan jauh lebih naik. Pada Umumnya, investor saham di Indonesia menyukai aksi korporasi stock split ini. Pada sisi yang lain, di Indonesia, pada umumnya Reverse Stock Split keadaannya adalah kebalikan dari stock split yang diterangkan di atas.

Demikian tadi adalah artikel tentang pengertian stock split dan reverse stock. Kami berharap yang sedikit ini mampu menambah wawasan kita semua. Juga semoga artikel tentang pengertian stock split dan reverse stock ini memberi manfaat untuk kita semua. Silahkan bagikan artikel ini kepada orang lain jika menurut anda artikel ini akan berguna bagi orang lain juga. 

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Cara Menghitung Beta Saham CAPM

Apa itu CAPM CAPM (Capital Asset Pricing Model) adalah model yang digunakan untuk menentukan tingkat pengembalian(required return) dari suatu aset. Model ini mendapatkan penghargaan nobel  pada tahun 1990 dan pada prakteknya juga sering digunakan untuk menentukan nilai cost of equity. Dari sudut pandang investor, besarnya tingkat pengembalian seharusnya berbanding lurus dengan risiko yang diambil. Untuk memudahkan saya buat ilustrasi yang disederhanakan sebagai berikut: Alex punya uang 100juta, berkeinginan untuk menginvestasikan uangnya pada bisnis warung retail. Pertanyaan yang seringkali dihadapi adalah: Jika Alex memutuskan untuk berinvestasi pada bisnis warung retail, berapa besar tingkat pengembalian yang harus dia dapatkan? Mengingat bahwa jika dia menginvestasikan uangnya, dia dihadapkan dengan risiko bisnis warung retail. Pertimbangan untuk Alex Deposito Investasi Toko/Warung Retail Risiko Minim, relatif nggak ada bagi Alex Bisa bangkrut atau perkembangan bisnis tida

Mengenal Indikator Exponential Moving Average - EMA

Apa itu Exponential Moving Average - EMA? Exponential Moving Average (EMA) adalah jenis moving average (MA) yang menempatkan bobot lebih besar dan signifikansi pada titik data terbaru. Exponential Moving Average juga disebut sebagai Moving Average tertimbang secara eksponensial. Moving Average tertimbang secara eksponensial bereaksi lebih signifikan terhadap perubahan harga saat ini daripada rata-rata bergerak sederhana (SMA), yang menerapkan bobot yang sama untuk semua pengamatan pada periode tersebut. Memahami Indikator EMA EMA adalah Moving Average yang menempatkan bobot lebih besar dan signifikansi pada titik data terbaru. Seperti semua moving average, indikator teknis ini digunakan untuk menghasilkan sinyal beli dan jual berdasarkan crossover dan divergensi dari rata-rata historis. Pedagang sering menggunakan beberapa hari EMA yang berbeda - misalnya rata-rata bergerak 20 hari, 30 hari, 90 hari, dan 200 hari. Formula EMA Tiga langkah dasar untuk menghit