google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Kriteria Indeks LQ45 Langsung ke konten utama

Kriteria Indeks LQ45

Pada kesempatan kali ini kita membahas tentang Kriteria Indeks LQ45. Di dalam artikel ini kami mencoba menyampaikan informasi lengkap tentang Kriteria Indeks LQ45. Kami telah menyusun artikel kali ini dengan seksama. Harapannya melalui artikel ini mampu memahamkan kita semua tentang Kriteria Indeks LQ45 dengan baik.

Kriteria Indeks LQ45

kriteria indeks lq45
Indeks LQ 45 adalah merupakan sebuah indeks pada pasar saham yang terdapat di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang di dalamnya terdiri dari sejumlah 45 perusahaan-perusahaan yang telah memenuhi memenuhi kriteria-kriteria spesifik, yang antara lain adalah sebagai berikut:
  1. Merupakan salah satu dari 60 perusahaan yang mempunyai kapitalisasi pasar tertinggi pada 12 bulan terakhir.
  2. Merupakan salah satu dari 60 perusahaan yang mempunyai nilai transaksi tertinggi di pasar reguler pada 12 bulan terakhir.
  3. Sudah terdaftar di Bursa Efek Indonesia dalam waktu minimal 3 bulan sebelumnya.
  4. Mempunyai keadaan keuangan, prospek pertumbuhan dan value transaksi saham yang tinggi.
Indeks LQ 45 dihitung setiap enam bulan oleh divisi penelitian dan pengembangan Bursa Efek Indonesia.

Daftar Indeks LQ45

Untuk periode Agustus 2016 - Januari 2017, indeks LQ45 meliputi perusahaan-perusahaan berikut:
  • Adaro Energy ADRO
  • Adhi Karya ADHI
  • AKR Corporindo AKRA
  • Alam Sutera Realty ASRI
  • Aneka Tambang ANTM
  • Astra Agro Lestari AALI
  • Astra International ASII
  • Bank Central Asia BBCA
  • Bank Mandiri BMRI
  • Bank Negara Indonesia BBNI
  • Bank Rakyat Indonesia BBRI
  • Bank Tabungan Negara BBTN
  • Bumi Serpong Damai BSDE
  • Charoen Pokphand Indonesia CPIN
  • Elnusa ELSA
  • Global Mediacom BMTR
  • Gudang Garam GGRM
  • H.M. Sampoerna HMSP
  • Hanson International MYRX
  • Indocement Tunggal Prakarsa INTP
  • Indofood CBP Sukses Makmur ICBP
  • Indofood Sukses Makmur INDF
  • Jasa Marga JSMR
  • Kalbe Farma KLBF
  • Lippo Karawaci LPKR
  • Matahari Department Store LPPF
  • Matahari Putra Prima MPPA
  • Media Nusantara Citra MNCN
  • Pakuwon Jati PWON
  • PP PTPP
  • Perusahaan Gas Negara PGAS
  • PP London Sumatra Indonesia LSIP
  • Sawit Sumbermas Sarana SSMS
  • Semen Indonesia SMGR
  • Siloam International Hospitals SILO
  • Sri Rejeki Isman SRIL
  • Summarecon Agung SMRA
  • Surya Citra Media SCMA
  • Tambang Batubara Bukit Asam PTBA
  • Telekomunikasi Indonesia TLKM
  • Unilever Indonesia UNVR
  • United Tractors UNTR
  • Vale Indonesia INCO
  • Waskita Karya WSKT
  • Wijaya Karya WIKA
Untuk daftar indeks LQ45 yang lebih update, anda bisa dapatkan dengan mendownload daftar tersebut pada link di bawah ini :
Demikian tadi adalah artikel tentang Kriteria Indeks LQ45. Kami berharap yang sedikit ini mampu menambah wawasan kita semua. Juga semoga artikel tentang Kriteria Indeks LQ45 ini memberi manfaat untuk kita semua. Silahkan bagikan artikel ini kepada orang lain jika menurut anda artikel ini akan berguna bagi orang lain juga. 

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Mengenal Indikator ADX | Indikator Kekuatan Trend

Perdagangan pada arah tren yang kuat mengurangi risiko dan meningkatkan potensi keuntungan. Average Directional Index (ADX) digunakan untuk menentukan kapan harga sedang tren kuat. Dalam banyak kasus, ini adalah indikator tren utama. Bagaimanapun, tren adalah mungkin teman Anda, tentu menyenangkan untuk mengetahui siapa teman Anda. Pada artikel ini, kita akan membahas tentang ADX sebagai indikator kekuatan tren. Memahami Indikator ADX ADX digunakan untuk mengukur kekuatan tren. Perhitungan ADX didasarkan pada Moving Average dari ekspansi kisaran harga selama periode waktu tertentu. Pengaturan standarnya adalah 14 bar, meskipun periode waktu lain dapat digunakan. ADX dapat digunakan pada kendaraan perdagangan apa saja seperti saham, reksadana, dana yang diperdagangkan di bursa dan futures. ADX diplot sebagai garis tunggal dengan nilai-nilai mulai dari yang rendah dari nol sampai yang tinggi dari 100. ADX adalah non-directional; itu mencatat kekuatan tren apakah harga sedang t...

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) Catat Pendapatan Rp35,64 Miliar Hingga September 2022

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) mencatat pendapatan Rp35,64 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari pendapatan Rp32,97 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya. Laporan keuangan perseroan Rabu menyebutkan, beban pokok pendapatan naik menjadi Rp13,29 miliar dari Rp11,91 miliar dan laba kotor naik menjadi Rp22,34 miliar dari laba kotor Rp21,06 miliar tahun sebelumnya. Beban usaha naik menjadi Rp7,58 miliar dari Rp6,90 miliar membuat laba operasi naik tipis menjadi Rp14,76 miliar dari laba operasi Rp14,16 miliar tahun sebelumnya. Laba sebelum pajak menjadi Rp13,93 miliar naik dari laba sebelum pajak Rp13,17 miliar dan laba bersih yang diatribusikan ke pemilik entitas induk mencapai Rp13,14 miliar naik dari laba bersih Rp12,24 miliar tahun sebelumnya. Jumlah liabilitas mencapai Rp41,41 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari jumlah liabilitas Rp34,44 miliar hingga periode 31 Desember 2021 dan jumlah aset mencapai Rp394,69 miliar hingga periode 30 Se...